82
Christian Praxis mengajak kita untuk mewujudkan sikap dan tindakan itu dengan membuat aksi konkret yang ada dalam langkah kelima. Selain membuat aksi
konkret peserta juga diajak untuk sampai pada pertobatan pribadi guna mendorong keterlibatan baru dalam kehidupan bersama Sumarno Ds., 2014: 22.
4. Peran Shared Christian Praxis SCP dalam Liturgia Ibadat
Dalam Liturgi Gereja mengenangkan penuh syukur karya penyelamatan Allah melalui Yesus Kristus dalam Roh Kudus Ardhisubagyo, 1987: 29. Hal ini
terungkap dalam perayaan Ekaristi dan juga dalam sakramen-sakramen lainnya. Orang-orang beriman mengungkapkan persatuan mereka dengan Yesus Kristus
melalui tanda-tanda sakramental. Selain melalui tanda-tanda sakramental, orang beriman juga dapat bertemu dan bersatu dengan Yesus lewat perjumpaan yang
dialami dalam kehidupan sehari-hari yaitu melalui pengalaman yang menyenangkan maupun kurang menyenangkan. Mereka mempercayai bahwa
Yesus Kristus senantiasa membimbing kehidupannya di dalam dunia ini sehingga kita manusia tidak perlu takut dalam menghadapi setiap cobaan hidup.
Katekese model Shared Christian Praxis berperan membantu umat dalam menghayati dan memaknai setiap pengalaman yang telah terjadi sehingga
setiap kejadian memiliki nilai-nilai yang dapat menjadi pegangan dalam menjalankan kehidupan selanjutnya. Selain itu juga umat harus sampai pada
kesadaran bahwa setiap kejadian yang dialami tidak semata-mata kekuatan manusia sendiri tetapi juga merupakan campur tangan Tuhan. Langkah Shared
Christian Praxis yang keempat membantu umat dalam mendalami pengalaman iman mereka sehingga mereka dapat menemukan nilai-nilai hidup yang berguna
83
bagi dirinya, menghilangkan sikap-sikap picik yang ada dalam dirinya dan menemukan nilai-nilai baru yang hendak dikembangkan Sumarno Ds., 2014: 21.
5. Peran Shared Christian Praxis SCP dalam Diakonia Pelayanan
Gereja dipanggil untuk melayani seluruh umat manusia. Jadi pelayanan yang dilakukan oleh Gereja bukan hanya kepada sesama anggota jemaat saja
tetapi juga melayani masyarakat luas khususnya mereka yang miskin dan tertindas. Dasar pelayanan Gereja yaitu Yesus sendiri yang menyembuhkan,
memperhatikan orang-orang kecil dan mengampuni dosa Ardhisubagyo, 1987: 30.
Dalam Kitab Suci dikatakan bahwa “Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-
Nya me njadi tebusan bagi banyak orang” Mrk 10:45. Yesus ingin menyatakan
bahwa Dia datang ke dunia bukan untuk dilayani oleh umat-Nya tetapi Dia ingin melayani bahkan sampai rela memberikan nyawa-Nya demi keselamatan umat
manusia. Sikap Yesus yang demikian memberikan contoh kepada kita untuk mau melayani sesama yang membutuhkan. Melayani bukan berarti merendahkan,
namun mengangkat orang karena membuatnya sama dengan Kristus dan guru. Orang yang mengimani Kristus diharapkan untuk mempunyai semangat
dalam hidup yaitu semangat pelayanan. Semangat pelayanan ini dilakukan melalui tindakan nyata seperti memberikan bantuan kepada mereka yang miskin dan
tertindas. Katekese model Shared Christian Praxis merupakan salah satu model yang dapat membantu umat dalam mewujudkan imannya. Katekese model ini
memiliki beberapa langkah. Namun, tidak semua langkah berbicara mengenai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
pengalaman pribadi dan pendalaman Kitab Suci tetapi ada langkah yang mengajak para peserta untuk memikirkan tindakan nyata yang akan dilakukan guna
mewujudkan kepedulian mereka terhadap sesama. Hal demikian sangat membantu para peserta untuk mewujudkan imannya di tengah-tengah kehidupan bersama.