65
2. Tujuan Katekese Umat
Dalam hubungan dengan tujuan Katekese Umat, PKKI II menegaskan bahwa tujuan komunikasi iman sebagai berikut Huber, 1981: 16; bdk. Lalu,
2005: 5-6: 1
supaya dalam terang Injil kita semakin meresapi arti pengalaman- pengalaman kita sehari-hari;
2 dan kita bertobat metanoia kepada Allah dan semakin menyadari
kehadiran-Nya dalam kenyataan hidup sehari-hari; 3
dengan demikian kita semakin sempurna beriman, berharap, mengamalkan cinta kasih, dan makin dikukuhkan hidup kristiani kita;
4 pula kita makin bersatu dalam Kristus, makin menjemaat, makin tegas
mewujudkan tugas Gereja setempat dan mengokohkan Gereja semesta;
5 sehingga kita sanggup memberi kesaksian tentang Kristus dalam
hidup kita di tengah masyarakat. Kelima butir rumusan di atas menyoroti tujuan Katekese Umat dari sudut
pandang yang berbeda-beda. Ketiga nomor pertama lebih-lebih memperhatikan peserta sendiri dimana peserta menyadari arti pengalaman-pengalaman hidup
sehari-hari dalam terang Injil, bertobat kepada Allah dan semakin menyadari akan kehadiran Allah dalam kehidupannya sehingga dapat mewujudkannya melalui
tindakan yang nyata dengan mengamalkan cinta kasih kepada sesama. Kedua nomor yang lainnya lebih menegaskan tujuan sebagai Gereja yang berpuncak
kepada “hidup kita di tengah masyarakat” Lalu, 2005: 74. Katekese Umat membantu umat untuk hidup semakin sadar, semakin
mendalam atau utuh. Pengalaman religius ditempatkan di dalam kehidupan konkretnyata. Dengan demikian para peserta ditolong untuk menafsirkan riwayat
hidupnya sebagai sejarah penyelamatannya. Gereja bukan tujuan melainkan sarana untuk bersaksi tentang Kristus
melalui pengabdian kepada manusia konkret, agar Kristus semakin berpengaruh dalam masyarakat, itulah yang dicita-citakan Katekese Umat Huber 1981: 23.
66
3. Kekhasan Katekese Umat
Katekese Umat menunjukkan kesaksian tentang iman kita akan Yesus Kristus, pengantara Allah yang bersabda kepada kita dan pengantara kita
menanggapi sabda Allah Huber, 1981: 19; bdk. Komkat KWI, 1995: 11. Yesus Kristus sebagai pola dan penentu Katekese Umat. Bukan sembarang tukar
pengalaman tetapi usaha tekun yang ditandai Kristus baik mengenai isi maupun mengenai cara. Dalam Kristus kita berjumpa dengan Allah dan melalui Dialah
pula Allah mendatangi kita. Kesaksian umat terhadap imannya akan Yesus tersebut dilakukan dengan membagikan pengalaman-pengalaman iman pribadi
kepada orang lain. Hal tersebut dapat dilakukan dalam pelaksanaan Katekese Umat di suatu kelompok tertentu. Dalam kegiatan Katekese Umat tidak hanya
satu orang saja yang bersaksi akan imannya kepada Yesus Kristus tetapi seluruh umat yang berkumpul dan mengimani Kristus. Artinya kegiatan ini melibatkan
seluruh umat yang mengimani Kristus dan secara bebas mereka saling berbagi pengalaman imannya.
Katekese Umat sering disebut katekese dari umat, oleh umat, dan untuk umat. Artinya dalam proses Katekese Umat semua peserta aktif berpikir, aktif
berbicara, aktif mengambil keputusan. Umat menjadi subjek utama dalam berkatekese. Katekese Umat sebagai sarana untuk membantu peserta semakin
kreatif, kritis, dan otonom serta dapat menumbuhkan rasa percaya diri, kepribadian dan martabat seseorang Lalu, 2005: 79.
Katekese Umat membantu untuk hidup semakin sadar, semakin mendalamutuh. Katekese Umat mendorong proses pemanusiaan kristiani.
Katekese Umat membantu apa yang sering disebut pendewasaan umat Huber, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI