Klasifikasi Kata Hakikat Makna

commit to user 11 11

c. Klasifikasi Kata

Klasifikasi kata adalah penggolongan kata atau penjenisan kata. Dalam peristilahan bahasa Inggris disebut juga part of speech Chaer, 1994: 166. Para tata bahasawan tradisional menggunakan kriteria makna dan kriteria fungsi untuk mengklasifikasikan kata. Kriteria makna digunakan untuk mengidentifikasi kelas verba, nomina, dan ajektiva; sedangkan kriteria fungsi digunakan untuk mengidentifikasi preposisi, konjungsi, adverbia, pronomina. Mereka mengatakan dalam Chaer, 1994: 163 yang disebut verba adalah kata yang menyatakan tindakan atau perbuatan; yang disebut nomina adalah kata yang menyatakan benda atau yang dibendakan; dan yang disebut konjungsi adalah kata yang bertugas atau berfungsi untuk menghubungkan kata dengan kata, atau bagian kalimat yang satu dengan bagian yang lain. Berbeda dengan Keraf, dalam bukunya yang berjudul Diksi dan Gaya Bahasa, dia menjelaskan bahwa untuk mencapai ketepatan pengertian lebih baik memilih kata khusus daripada kata umum 2007: 89. Kata umum dan kata khusus dibedakan berdasarkan luas tidaknya cakupan makna yang dikandungnya. Jika sebuah kata mengacu pada suatu hal atau kelompok yang luas bidang lingkupnya maka kata itu disebut kata umum, sedangkan jika ia mengacu pada pengarahan- pengarahan khusus dan kongkret maka disebut kata khusus. Para tata bahasawan strukturalis dalam Chaer, 1994: 167 membuat klasifikasi kata berdasarkan distribusi kata itu dalam suatu struktur atau konstruksi. Nomina adalah kata yang dapat berdistribusi di belakang kata bukan. Verba adalah kata yang dapat berdistribusi di belakang kata tidak. Adjektifa adalah kata-kata yang dapat berdistribusi di belakang kata sangat. Kelompok linguis dalam Chaer, 1994: 168 menggunakan kriteria fungsi sintaksis sebagai patokan untuk menentukan kelas kata. Secara umum, fungsi subyek diisi oleh kelas nomina; fungsi predikat diisi oleh verba atau adjektifa; fungsi objek diisi oleh kelas nomina; dan fungsi keterangan diisi oleh adverbia. commit to user 12 12

d. Hakikat Makna

Makna adalah bagian yang tidak terpisahkan dari semantik dan selalu melekat dari suatu ujaran yang kita tuturkan. Istilah makna memiliki pengertian yang beragam. Pateda 2001: 79 mengemukakan istilah makna merupakan kata- kata dan istilah yang membingungkan. Makna tersebut selalu menyatu pada tuturan kata maupun kalimat. Makna kata merupakan hubungan antara bentuk dengan hal atau barang yang diwakilinya referen-nya Keraf, 2007: 25. Makna adalah pertalian antara bentuk dengan referennya. Senada dengan pendapat di atas, Ullman dalam Pateda, 2001: 82 mengemukakan bahwa makna adalah hubungan antara makna dengan pengertian. Sementara itu, Saussure dalam Chaer, 1994: 286 mengungkapkan pengertian makna sebagai pengertian atau konsep yang dimiliki atau terdapat pada suatu tanda linguistik. Bloomfield dalam Wahab, 1995: 40 mengemukakan bahwa makna adalah suatu bentuk kebahasaan yang harus dianalisis dalam batas-batas unsur-unsur penting situasi di mana penutur mengujarnya. Terkait dengan hal tersebut, Aminuddin 1998: 50 mengemukakan bahwa makna merupakan hubungan antara bahasa dengan bahasa luar yang disepakati bersama oleh pemakai bahasa sehingga dapat saling dimengerti. Dari pengertian para ahli bahasa di atas, dapat penulis simpulkan bahwa batasan tentang pengertian makna sangat sulit ditentukan karena setiap pemakai bahasa memiliki kemampuan dan cara pandang yang berbeda dalam memaknai sebuah ujaran atau kata.

e. Jenis Makna