commit to user 116
116 Data Alih Kode AK 4 :
Bu Ani : “Itu lho, Jeng. Bapaknya anak-anak masak dikasih tiap
hari kok nggak pernah puas.” Jeng Tatik
: “Opo? Nggak pernah puas?” Wacana iklan Teh Cap Nyapu Pekalongan berbentuk dialog dengan
disertai seorang narator. Iklan tersebut diperankan oleh dua orang, yakni si A dan si B. Dalam wacana iklan Teh Cap Nyapu Pekalongan muncul dua peristiwa alih
kode yang berlatarbelakang mitra tutur. Pada data nomor 4 di atas, bu Ani sebagai penutur menggunakan bahasa Indonesia ragam santai. Penutur menceritakan
ketidakpuasaan suaminya yang dianggapnya sudah keterlaluan. Si B, sebagai mitra tutur, menanggapi tuturan penutur tersebut dengan menggunakan bahasa
Jawa berupa kalimat tanya Opo?. Tanggapan tersebut mitra tutur lanjutkan dengan penggunaan bahasa Indonesia ragam santai. Peralihan kode yang mitra tutur
lakukan pada data di atas, dari bahasa Jawa ke bahasa Indonesia, merupakan alih kode yang bersifat ke dalam.
Data Alih Kode AK 5 : Bu Ani
: “Teh Cap Nyapu Pekalongan? Belinya dimana to, Jeng?” Jeng Tatik
: “Ya di warung-warung, di toko-toko. Semua ada kok. Coba dech, pasti nyes.”
Bu Ani : “Oo… ho oh, ho oh.”
Masih dalam iklan yang sama, alih kode kedua muncul pada dialog selanjutnya. Data dengan nomor 5 di atas merupakan data alih kode yang bersifat
ke dalam. Penutur dalam tuturannya menggunakan bahasa Indonesia ragam santai dan ditanggapi mitra tutur dengan bahasa Indonesia ragam santai pula. Pada
tuturan yang dilakukan penutur berikutnya, dia menggunakan bahasa Jawa dalam bentuk kalimat pernyataan setuju. Pada data di atas, peralihan kode tersebut
ditunjukkan dengan kalimat Oo… ho oh, ho oh.
e. Iklan Tabib dr. Nita, MA.
Penutur : si A
Mitra tutur : si B
Topik pembicaraan : penyakit yang pernah diderita kambuh
commit to user 117
117 Tujuan pembicaraan : memberikan informasi pengobatan alternatif
Situasi pembicaraan : di rumah, informal, dan santai Data Alih Kode AK 6 :
A : “Jam semene isih kemul sarung, klumbrak-klumbruk. Jane ki yo gene to, Mbak, Mbak?”
B : “Iki lho… ambeienku kumat.” A : “Gampang, Mbak. Nyang nggone wae dr. Nita, M. A. Mesti beres…”
Narator : Tabib Nita, M. A. ahli mengobati penyakit kewanitaan. Kanker payudara, keputihan separah apapun satu minggu sembuh total, ingin
keturunan dua sampai tiga kali terapi langsung hamil. Pada dialog di atas menampilkan adanya alih kode dari bahasa Jawa ke
bahasa Indonesia. Dalam iklan di atas, pembicaraan yang dilakukan antara si A dan si B menggunakan bahasa Jawa. Pada saat narator mulai berdialog, dia
melakukan alih kode ke bahasa Indonesia ragam resmi. Peralihan kode ini dilatarbelakangi faktor topik pembicaraan. Dialog yang diucapkan narator berupa
topik tentang penjelasan pengobatan alternatif yang diiklankan.
f. Iklan BPR Trihasta Prasojo
Penutur : si A ibu
Mitra tutur : si B bapak
Topik pembicaraan : butuh dana
Tujuan pembicaraan : memberikan informasi tempat kredit Situasi tuturan
: di rumah, informal, dan santai Data Alih Kode AK 7 :
A : “Wa…h Pak, kita butuh dana banyak lho, Pak. Buat mantu.” B : “Tenang saja, Buk. Kita ambil kredit di BPR Trihasta Prasojo saja.
Piye?” Wacana iklan BPR Trihasta Prasojo berupa dialog yang diperankan oleh
tiga pelaku iklan dengan tanpa narator. Pada tuturan di atas menampilkan adanya alih kode dari bahasa Indonesia ke bahasa Jawa. Peralihan ini termasuk dalam alih
kode yang bersifat intern atau ke dalam. Alih kode yang ditampilkan di atas dilatarbelakangi oleh faktor mitra tutur. Antara penutur dengan mitra tutur,
keduanya memiliki latar kebahasaan yang sama, yaitu bahasa Jawa. Hal ini dapat
commit to user 118
118 dilihat dari suasana dialog yang coba ditampilkan pengiklan, yaitu setting
keluarga. Dengan latar kebahasaan yang sama di atas, memungkinkan penutur dan mitra tutur beralih kode dari bahasa Indonesia ke bahasa Jawa atau sebaliknya.
Data Alih Kode AK 8 : B : “Angel piye to? Syaratnya ya umum saja. Fotokopi KTP suami istri dan
KK yang masih berlaku, fotokopi surat nikah, slip gaji, jaminan BPKB dan SHM. Lebih detail lagi ya ke BPR Trihasta Prasojo saja.”
Pada dialog di atas, alih kode kembali muncul. Peralihan kode dilakukan dari bahasa Jawa ke bahasa Indonesia. Kalimat angel piye to? memiliki arti sulit
bagaimana to? dalam bahasa Indonesia. Peralihan di atas termasuk dalam alih kode ke dalam yang dilatarbelakangi oleh topik pembicaraan. Bahasa Jawa
digunakan untuk dialog dengan topik pembicaraan yang santai antarkeluarga, sedangkan bahasa Indonesia digunakan untuk dialog dengan topik pembicaraan
tentang informasi penting dari produk yang diiklankan. Data Alih Kode AK 9 :
A : “Biar kreditnya cepet cair. Aku selak pingin mantu.”
Peralihan kode ketiga yang dimunculkan dalam iklan BPR Trihasta Prasojo dilatarbelakangi oleh faktor topik pembicaraan. Pada awal kalimat penutur
menggunakan bahasa Indonesia untuk menyampaikan keunggulan produk yang diiklankan, sedangkan pada kalimat berikutnya penutur menggunakan bahasa
Jawa untuk menyampaikan keinginannya mengadakan hajatan secepat-cepatnya. Peralihan di atas termasuk dalam alih kode yang bersifat ke dalam atau intern.
g. Iklan BPR Weleri Makmur