commit to user 82
82
6 Gaya Bahasa Sinekdhoke Totem Pro Parte
Dapatkan Hair Sense di supermarket atau toko-toko terdekat. Ks HS 27
Kalimat di atas memakai gaya bahasa sinekdhoke totem pro parte,
yaitu gaya bahasa perbandingan yang melukiskan keseluruhan benda atau hal tetapi yang dimaksud sebagian. Kata supermarket dan toko hanya mengacu
pada supermarket dan toko yang menjual produk yang diiklankan saja, bukan seluruh supermarket dan toko yang ada. Pemakaian gaya bahasa sinekdhoke
totem pro parte dalam tuturan bahasa iklan produk kosmetik di atas mampu meyakinkan konsumen dalam mendapatkan produk yang diiklankan.
d. Iklan Jasa
Iklan Jasa merupakan iklan yang menawarkan layanan jasa atau service kepada masyarakat. Dalam penelitian ini iklan jasa yang dimaksud adalah iklan
jasa pengobatan dan jasa peminjaman uang atau kredit. Iklan-iklan yang termasuk dalam kategori iklan jasa meliputi iklan Tabib Ibu Rizal, iklan Tabib dr. Nita,
MA., iklan BPR Trihasta Prasojo, iklan BPR weleri Makmur, iklan PT Sarana Insan Mandiri, dan iklan Altolud. Dalam iklan jasa, pemakaian gaya bahasa yang
muncul meliputi gaya bahasa polisidenton, gaya bahasa sarkasme, gaya bahasa asidenton, gaya bahasa eksklamasio, gaya bahasa interupsi, gaya bahasa alusio,
gaya bahasa alegori, gaya bahasa klimaks, gaya bahasa metonimia, dan gaya bahasa tropen. Berikut ini penjelasan masing-masing pemakaian gaya bahasa
iklan tersebut.
1 Gaya Bahasa Polisidenton
Seperti tumor, kanker, kista, gula, jantung, kencing manis, kencing batu, maag, hipertensi, rematik, asam urat, strok, lemah syahwat, dan
asma cukup sekali terapi langsung sembuh. Js TIR 28 Kanker otak, tumor kandungan, kista, lumpuh, diabetes, ginjal,
jantung koroner, dan penyakit lainnya. Js TN 30 Ada juga nich kredit bidikan, kredit modal kerja, kredit konsumtif
untuk barang-barang kebutuhan harian, dan ada juga kredit hajatan yang bebas bunga. Js TP 33
Brunei membutuhkan tenaga perbengkelan, teknisi AC, sopir, restoran, kantor, sekertaris, dan lain-lain. Js SIM 40
commit to user 83
83 Pada keempat data di atas menunjukkan adanya pemakaian gaya
bahasa polisidenton. Kata hubung dan menjadi penanda adanya gaya bahasa tersebut. Gaya bahasa penegasan yang menyatakan beberapa benda, hal atau
keadaan secara berurutan dengan memakai kata hubung adalah gaya bahasa polisidenton. Pemakaian gaya bahasa polisidenton dalam tuturan bahasa iklan
jasa di atas, baik jasa pengobatan maupun jasa perkreditan, dimaksudkan untuk menyebutkan satu per satu jenis layanan yang ditawarkan pengiklan.
2 Gaya Bahasa Sarkasme
Jam semene isih kemul sarung, klumbrak-klumbruk. Js TN 29 Pada kalimat di atas penutur mengomentari secara langsung kepada
lawan tutur perihal kelakuan si lawan tutur. Kata klumbrak-klumbruk hanya merupakan istilah dalam bahasa Jawa yang digunakan untuk menggambarkan
pakaian kering yang habis dicuci tetapi belum dilipat dan dirapikan. Jika kalimat di atas diartikan dalam bahasa Indonesia, kurang lebih akan menjadi
seperti ini, sudah jam segini masih berselimut sarung, seperti cucian yang belum dilipat. Bisa dikatakan kalimat di atas muncul adanya pemakaian gaya
bahasa sarkasme yang dilakukan pengiklan. Gaya bahasa sarkasme adalah adalah gaya bahasa sindiran yang terkasar serta langsung menusuk perasaan.
Pemakaian gaya bahasa sarkasme dalam tuturan iklan jasa di atas digunakan untuk mendukung cerita yang disusun pengiklan. Gaya bahasa sarkasme di
atas mampu memberikan nilai rasa pada tuturan bahasa iklan, sehingga konsumen lebih tertarik untuk mendengarkannya.
3 Gaya Bahasa Asidenton
Kanker payudara, keputihan separah apapun satu minggu sembuh total, ingin keturunan dua sampai tiga kali terapi langsung hamil.
Js TN 31 Fasilitas asuransi, asrama, tabungan TKI. Js SIM 41
Penyebutan beberapa hal secara berurutan tanpa memakai tanda hubung seperti pada kedua data di atas disebut dengan gaya bahasa asidenton.
Gaya bahasa asidenton adalah gaya bahasa penegasan yang menyebutkan beberapa benda, hal atau keadaan secara berturut-turut tanpa memakai kata
commit to user 84
84 penghubung. Gaya bahasa ini bisa dikatakan lawan dari gaya bahasa
polisidenton. Gaya bahasa asidenton termasuk gaya bahasa penegasan yang cukup sering digunakan dalam bahasa-bahasa iklan karena lebih singkat dan
padat. Sama halnya dengan kedua tuturan di atas, gaya bahasa asidenton digunakan untuk menyingkat pengucapan atau penyebutan beberapa hal atau
layanan yang bisa diperoleh konsumen.
4 Gaya Bahasa Eksklamasio
Wa…h Pak, kita butuh dana banyak lho, Pak. Js TP 32 Wah, beruntung lho Mas Cahyo ini. Js WM 35
Oow… sini to tempatnya. Js SIM 38 Pemakaian gaya bahasa eksklamasio kembali muncul pada data di
atas. Gaya bahasa eksklamasio merupakan gaya bahasa penegasan yang memakai kata-kata seru sebagai penegas. Kata seru oow dan wah pada
konteks kalimat di atas digunakan penutur untuk menyatakan perasaan lega dan senang karena sudah menemukan sesuatu yang dicari-carinya, sedangkan
kata wah pada data pertama digunakan untuk menegaskan perasaan bahagia campur bingung yang ingin disampaikan pengiklan dalam konteks iklan di
atas. Rasa bahagia dan senang karena akan punya hajat, sedangkan rasa bingung karena harus mencari dana untuk hajatan tersebut. Pemakaian gaya
bahasa eksklamasio dalam tuturan bahasa iklan jasa di atas dimaksudkan untuk mendukung pengungkapan maksud cerita yang disusun pengiklan.
Selain itu, gaya bahasa tersebut sengaja dipakai pengiklan karena mampu menghilangkan kesan kaku dalam tuturan bahasa iklan di radio.
5 Gaya Bahasa Interupsi
Mau nganter anakku, si Danang, masuk kuliah. Js WM 34 Demikian tadi pengumuman khusus untuk Anda, yang siap menjadi
kaya, dengan menjadi retailer pulsa HP Altolud. Js ALT 44 Kata-kata yang dicetak miring pada data di atas mengindikasikan
adanya pemakaian gaya bahasa interupsi. Gaya bahasa interupsi adalah gaya bahasa penegasan yang menggunakan kata-kata atau bagian kalimat yang
disisipkan di antara kalimat pokok guna lebih menjelaskan dan menekankan bagian kalimat sebelumnya. Bagian kalimat yang berbunyi yang siap menjadi
commit to user 85
85 kaya pada data tersebut digunakan untuk menerangkan bagian kalimat
sebelumnya, yaitu kata Anda. Kata tersebut mengacu pada pendengar atau sasaran iklan yang merasa siap menjadi kaya dan produk ini siap untuk
membantu mewujudkannya. Sama halnya dengan kata si Danang yang disisipkan pada kalimat
pokok data pertama di atas, dimaksudkan untuk menegaskan atau menekankan pengertian dari kata sebelumnya, yaitu kata anakku. Bisa
dikatakan penggunaan kata si Danang untuk menjelaskan nama anak penutur yang akan masuk kuliah seperti pada potongan kalimat iklan di atas.
Pemakaian gaya bahasa interupsi dalam tuturan bahasa iklan jasa dapat memberikan tambahan informasi atau penjelas tuturan sebelumnya.
Pengiklan merasa perlu memakai gaya bahasa interupsi karena kejelasan dan ketepatan maksud dapat tersampaikan kepada konsumen.
6 Gaya Bahasa Alusio
Padahal anak saya juga pingin kuliah, tapi saya ini nggak gableg duit, blas. Js WM 36
Penggunaan ungkapan dalam bahasa Jawa yang dicetak miring di atas
jika diartikan dalam bahasa Indonesia kurang lebih memiliki arti kemudahan dan kelancaran memperoleh uang atau penghasilan. Ungkapan tersebut
digunakan karena dirasa pengertiannya cocok untuk melukiskan perbuatan penutur atau untuk mengistilahkan sesuatu yang ada pada penutur. Kata-kata
tersebut menunjukkan adanya pemakaian gaya bahasa alusio, yaitu gaya bahasa perbandingan yang mempergunakan ungkapan peribahasa atau kata-
kata yang artinya diketahui umum, seperti pada data di atas. Pemakaian gaya bahasa alusio dalam tuturan bahasa iklan jasa di atas dipilih dengan alasan
gaya bahasa tersebut mampu menampilkan istilah atau perumpamaan yang sekiranya cocok dan sesuai dengan jenis produk yang diiklankan atau
kebutuhan pengiklan.
commit to user 86
86
7 Gaya Bahasa Alegori
Mas Suryo, pendidikan itu investasi masa depan. Js WM 37 Kata pendidikan pada kalimat di atas diibaratkan seperti investasi atau
tabungan untuk masa depan seseorang. Pendidikan diperbandingkan dengan suatu hal secara keseluruhan dan utuh. Perbandingan yang memperlihatkan
suatu perbandingan utuh dan membentuk kesatuan yang utuh merupakan pengertian dari gaya bahasa alegori. Dalam kalimat diatas penggunaan gaya
bahasa alegori ditunjukkan dengan kata-kata yang dicetak miring, yaitu pendidikan itu investasi masa depan. Pemakaian gaya bahasa alegori dalam
tuturan bahasa iklan jasa di atas didasarkan pada kebutuhan pengiklan untuk menyampaikan pesan iklan dalam bentuk perbandingan. Dengan
perbandingan tersebut, pengiklan secara tidak langsung telah memberikan gambaran atau pemahaman lebih dan utuh kepada konsumennya.
8 Gaya Bahasa Klimaks
Aman, nyaman, mandiri, sejahtera. Js SIM 39 Pada data di atas diutarakan beberapa hal secara berurutan dari hal
yang pengertiannya sederhana hingga hal yang pengertiannya lebih meningkat, yaitu mulai dari kata aman, nyaman, mandiri, kemudian
sejahtera. Hal tersebut menunjukkan adanya pemakaian gaya bahasa klimaks, yaitu gaya bahasa penegasan dengan menyatakan beberapa hal
berturut-turut dengan menggunakan urutan kata-kata yang makin lama makin memuncak. Kata aman diartikan dengan suatu keadaan yang bebas
gangguan, sedangkan kata nyaman diartikan suatu keadaan yang tanpa gangguan, bisa membuat perasaan tenang dan enak. Urutan kata berikutnya,
yaitu kata mandiri dan sejahtera. Kata mandiri memiliki arti lebih meningkat lagi dari dua kata sebelumnya, yaitu suatu keadaan yang tanpa bantuan orang
lain mampu mencukupi diri sendiri atau mampu menciptakan suatu karya atau usaha sendiri; sedangkan kata sejahtera berarti suatu keadaan hidup
yang aman, nyaman, sentosa, makmur, dan bahagia. Pemakaian gaya bahasa klimaks dalam tuturan bahasa iklan jasa di atas bertujuan untuk
commit to user 87
87 menyampaikan manfaat-manfaat yang akan diperoleh konsumen dengan
mengikuti program atau layanan jasa yang ditawarkan pengiklan.
9 Gaya Bahasa Tropen
Menjadi retailer pulsa HP adalah jalan paling cepat dan nyaman untuk hidup lebih nyaman dan jadi kaya. Js ALT 42
Penggunaan kata retailer berarti pedagang eceran, yang pada data di
atas adalah berjualan pulsa. Dalam pengklasifikasian jenis-jenis gaya bahasa, hal ini termasuk dalam pemakaian gaya bahasa tropen. Gaya bahasa tropen
adalah gaya bahasa perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan memperbandingkan suatu pekerjaan atau perbuatan dengan kata-kata yang
mengandung pengertian yang sejalan dan sejajar. Pemakaian gaya bahasa tropen dalam bahasa iklan jasa dipilih pengiklan untuk menggantikan istilah
atau sebutan yang sudah biasa digunakan dengan istilah atau sebutan yang baru tanpa mengurangi arti dengan istilah yang lama. Hal ini dimaksudkan
guna menghindari kebosanan dan kemonotonan gaya penyampaian iklan.
10 Gaya Bahasa Metonimia
Sekarang telah hadir Altolud untuk membantu Anda jadi kaya dan lebih nyaman. Js ALT 43
Kata Altolud pada kalimat di atas merupakan nama jasa yang
ditawarkan. Penggunaan nama jasa pada data tersebut digunakan untuk mengasosiasikan produk yang digunakannya atau produk yang ditawarkan
pengiklan. Pemakaian nama jasa ini mengindikasikan adanya penggunaan gaya bahasa metonimia, yaitu gaya bahasa perbandingan yang menggunakan
merk dagang atau nama barang untuk melukiskan sesuatu yang digunakan atau dikerjakan, sehingga kata itu berasosiasi dengan benda keseluruhan.
Pemakaian gaya bahasa metonimia dalam tuturan bahasa iklan jasa dimaksudkan untuk kemudahan dalam pengucapan atau penyampaian jenis
jasa kepada konsumen.
commit to user 88
88
e. Iklan Produk Obat