commit to user 88
88
e. Iklan Produk Obat
Iklan produk obat merupakan iklan yang menawarkan barang-barang atau produk-produk obat. Iklan-iklan yang termasuk dalam kategori iklan produk obat
ada tiga, yaitu iklan Bio Activa, iklan Hemaviton Jreng, dan iklan Paramex. Dalam iklan produk obat, pemakaian gaya bahasa yang muncul meliputi gaya
bahasa interupsi, gaya bahasa polisidenton, gaya bahasa metonimia, gaya bahasa asidenton, dan gaya bahasa hiperbola. Berikut ini penjelasan masing-masing
pemakaian gaya bahasa iklan tersebut.
1 Gaya Bahasa Interupsi
Bio Activa dibuat dari daun-daun herbal terbaik, ramuan tradisional Kalimantan yang sudah terkenal khasiatnya. Ob BA 45
Bagian akhir dari kalimat di atas merupakan penjelas dari bagian
kalimat pokoknya atau kalimat sebelumnya, yaitu Bio Activa. Dengan mengacu pada keterangan tersebut, bisa dikatakan bahwa data tersebut
mengandung pemakaian gaya bahasa interupsi. Gaya bahasa penegasan yang menggunakan kata-kata atau bagian kalimat yang disisipkan di dalam kalimat
pokok guna lebih menjelaskan dan menekankan bagian kalimat sebelumnya adalah pengertian dari gaya bahasa interupsi. Pemakaian gaya bahasa
interupsi dalam tuturan bahasa iklan produk obat di atas didasarkan pada keinginan pengiklan untuk menjelaskan lebih detail produk yang
ditawarkannya. Selain itu, gaya bahasa ini pengiklan gunakan untuk memudahkan konsumen memahami jenis obat yang diiklankannya agar tidak
takut dan was was untuk mengkonsumsinya.
2 Gaya Bahasa Polisidenton
Bio Activa terbukti sudah banyak menolong penderita diabetes, asam urat, kolesterol, rematik, kanker, darah tinggi, maag, dan masih
banyak lagi. Ob BA 46 Kata hubung dan pada data di atas merupakan kata hubung yang
menggabungkan penyebutan beberapa hal secara berurutan. Hal itu menunjukkan adanya pemakaian gaya bahasa polisidenton, yaitu gaya bahasa
penegasan yang menyatakan beberapa benda, hal atau keadaan secara
commit to user 89
89 berurutan dengan menggunakan kata hubung. Pemakaian gaya bahasa
polisidenton dalam tuturan bahasa iklan produk obat bertujuan untuk menyebutkan satu per satu keunggulan dari produk, yakni obat yang
ditawarkan, dalam menyembuhkan berbagai penyakit. Penyebutan ini, menurut informan, sangat diperlukan oleh konsumen guna mengetahui
kegunaan apa saja atau penyakit apa saja yang bisa disembuhkan oleh obat tersebut.
3 Gaya Bahasa Metonimia
Kalau haus minum Jreng. Ob HJ 47 Paramex cepat sembuhkan sakit kepala. Ob PRX 50
Kata Jreng dan Paramex pada kalimat di atas merupakan sebutan
merk produk yang ditawarkan. Pemakaian merk dagang tersebut mengindikasikan adanya penggunaan gaya bahasa metonimia, yaitu gaya
bahasa perbandingan yang menggunakan merk dagang atau nama barang untuk melukiskan sesuatu yang digunakan atau dikerjakan, sehingga kata itu
berasosiasi dengan benda keseluruhan. Pemakaian gaya bahasa metonimia dalam tuturan bahasa iklan produk obat didasarkan pada keinginan pengiklan
agar merk dagang atau nama produknya lebih dikenal oleh masyarakat. Dengan menyebutkan merk dagang secara langsung dan diikuti dengan
keunggulan dan manfaatnya, pengiklan akan lebih mudah untuk menarik perhatian pembeli atau konsumen.
4 Gaya Bahasa Asidenton
Jreng original dengan energi vitamin C8, Jreng Lemon, Jreng Mangga, Jreng Anggur. Ob HJ 48
Penyebutan beberapa hal secara berurutan tanpa memakai tanda
hubung seperti pada data di atas disebut dengan gaya bahasa asidenton. Gaya bahasa ini bisa dikatakan lawan dari gaya bahasa polisidenton. Gaya bahasa
asidenton termasuk gaya bahasa penegasan yang cukup sering digunakan dalam bahasa-bahasa iklan karena lebih singkat dan padat. Pemakaian gaya
bahasa asidenton dalam tuturan bahasa iklan produk obat, khususnya iklan Hemaviton Jreng yang berbentuk sebuah jingle di atas, dimaksudkan untuk
commit to user 90
90 memudahkan pengiklan dalam pengucapan bunyinya. Gaya bahasa tersebut
digunakan iklan Hemaviton Jreng hanya untuk menyebutkan aneka rasa dari produk tersebut, sehingga pengiklan menganggap gaya bahasa tersebut tepat
dan sesuai dengan keinginan pengiklan.
5 Gaya Bahasa Hiperbola
Sakit kepalaku, mau pecah… rasanya. Ob PRX 49 Kalimat sakit kepalaku, mau pecah… rasanya yang dicetak miring di
atas menunjukan adanya pemakaian gaya bahasa hiperbola. Gaya bahasa hiperbola adalah gaya bahasa perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan
mengganti peristiwa atau tindakan sesungguhnya dengan kata-kata yang lebih hebat pengertiannya untuk menyangatkan arti. Kalimat di atas ingin
menggambarkan keadaan seseorang yang sedang merasakan sakit kepala yang teramat sakit, sehingga penggunaan kata kepalaku mau pecah dianggap
cukup mampu mengutarakan maksud pengiklan. Pemakaian gaya bahasa hiperbola dalam tuturan bahasa iklan produk obat di atas secara tidak
langsung mampu menyampaikan keunggulan dari produk obat yang ditawarkan, yakni obat Paramex. Keunggulan yang dimaksud adalah obat
Paramex mampu menyembuhkan sakit kepala yang terasa amat sakit apabila konsumen merasa sakit kepala yang dideritanya tersebut seakan-akan mau
pecah.
f. Iklan Produk Kebersihan