Analisis Data Penyusunan Rancangan Program

berbasis masyarakat bagi komunitas pinggir Sungai Kapuas di Kota Pontianak - Pengumpulan sampah - Pembuangan sampah - Pengolahan sampah - Tokoh masyarakat - Ketua RT 3. Mengidentifikasi masalah pengelolaan sampah yang dihadapi oleh masyarakat yang tinggal di pinggir Sungai Kapuas di Kota Pontianak Fakor penghambat dan pendorong masyarakat dalam pengelolaan sampah Ketidakberdayaan komunitas: - Ketidakberuntunga n - Kekuasaan terhadap definisi kebutuhan - Komunitas RT 02 RW 07 - Tokoh masyarakat - Ketua RT - FGD - Wawancara 4. Mengembangkan bentuk program pengelolaan sampah berbasis masyarakat yang dapat dibangun bagi komunitas pinggir Sungai Kapuas di Kota Pontianak Modal sosial komunitas: - Kepemimpinan komunitas - Dana komunitas - Sumberdaya material - Pengetahuan komunitas - Proses pengambilan keputusan - Teknologi komunitas - Organisasi komunitas Pengelolaan lingkungan sosial: - Pengelompokan sosial - Penataan sosial - Media sosial - Pranata sosial - Pengendalian dan pengawasan sosial Strategi pengembangan kelembagaan - Komunitas RT 02 RW 07 - Tokoh masyarakat - Ketua RT - Dinas terkait - LSM - Pengusaha - Wawancara - Observasi - FGD

3.5 Analisis Data

Pada tahap awal adalah pengumpulan data primer dan data sekunder yang telah diperoleh di lapangan menurut subjek penelitian. Data yang terkumpul disunting untuk menentukan kelengkapan dan keabsahan data. Selanjutnya data ditelaah dan dihimpun berdasarkan fakta-fakta menurut unit analisisnya. Adapun tahap reduksi data yang dilakukan sebagai berikut: 1. Unitasi data, yaitu melakukan identifikasi informasi hasil dialog yang memiliki makna dan relevan dengan konsep-konsep yang diteliti. Informasi yang diperoleh dari lapangan hasil wawancara, hasil diskusi kelompok terfokus, dan foto pada umumnya direkam dan dicatat, sehingga memudahkan melakukan tahapan unitasi informasi. 2. Kategorisasi data, merupakan kegiatan pengelompokkan informasi hasil unitasi. Kategorisasi data tidak hanya dilakukan melalui kegiatan pengelompokkan aspek-aspek penelitian, namun juga mulai pilah-pilah tingkatan informasi yang relevan. 3. Analisis dan interprestasi, yaitu langkah yang sepenuhnya dilakukan oleh penulis untuk konseptualisasi informasi yang telah dikategorikan, termasuk dalam langkah ini dilakukan juga analisis data secara induktif dengan menggunakan content analysis yaitu satu proses yang tujuannya membuat informasi yang berhasil dihimpun menjadi jelas dan membuatnya menjadi eksplisit.

3.6 Penyusunan Rancangan Program

Penyusunan rancangan program menggunakan pendekatan partisipasi yang mengutamakan peran serta sesuai dengan keinginan dan kemauan komunitas RT 02 RW 07 Kelurahan Benua Melayu Laut Kecamatan Pontianak Selatan sebagai subjek dari pengembangan masyarakat. Model yang digunakan adalah model pengembangan masyarakat. Teknik yang akan digunakan adalah FGD dengan masyarakat dalam rangka pemberdayaan komunitas RT 02 RW 07 Kelurahan Benua Melayu Laut Kecamatan Pontianak Selatan Kota Pontianak. Rancangan program disusun dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Membahas dan menentukan masalah yang dihadapi sesuai dengan pendapat komunitas RT 02 RW 07 Kelurahan Benua Melayu Laut. 2. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat dan membuat pilihan berbagai alternative penanganan sampah sesuai dengan keinginan masyarakat sehingga penyusunan rancangan program.

IV. PETA SOSIAL KELURAHAN BENUA MELAYU LAUT KECAMATAN PONTIANAK SELATAN KOTA PONTIANAK