pertanyaan yang baik dalam diskusi, menurut Crowell dalam Goldberg dan Larson 2006, haruslah sesuai dengan sasaran kelompok maupun dengan waktu yang
tersedia. Selain itu juga harus menarik dan bermanfaat. Menurut Wegner dan Arnold dalam Goldberg dan Larson 2006 menyarankan agar suatu pertanyaan
sebaiknya didasarkan pada cara berpikir yang reflektif, serta melibatkan lebih dari
dua cara pemecahan masalah. Harnack dan Fest dalam Goldberg dan Larson
2006 mengingatkan bahwa suatu pertanyaan tidak boleh ditujukan secara langsung pada cara pemecahan dan harus jelas menentukan tingkah laku siapa
yang kira-kira harus diubah. Dalam kelompok menghadapi masalah, perlunya bentuk pemecahan masalah yang ideal, mengharuskan kelompok-kelompok
bekerja melalui langkah-langkah sebagai berikut: a. Apakah kita semua sudah setuju pada sifat masalah?
b. Cara pemecahan mana yang paling ideal jika dilihat dari sudut pandang semua pihak yang terlibat dalam masalah?
c. Kondisi-kondisi apa dalam masalah yang dapat diubah agar cara pemecahan yang ideal mungkin dapat dicapai?
d. Dari sekian cara pemecahan yang tersedia pada kita, yang manakah yang kira- kira paling baik untuk menjadi cara pemecahan yang ideal?
Komunikan dari bentuk analisis ini bahwa bentuk memusatkan perhatiannya pada hambatan-hambatan di dalam situasi masalah, asumsinya ialah bahwa kalau
hambatan-hambatan ini dapat diatasi, atau kalau syarat dalam situasi.
2.7 Kepemimpinan dan Komunikasi Kelompok
Pengelompokkan sosial untuk penanganan sampah memerlukan kelompok yang memiliki tingkah laku kepemimpinan yang “kelompok sentris” group-centered
dengan yang “pemimpin-sentris’ leader-centered. Yang dimaksud dengan “kelompok sentris” ialah jika seorang pemimpin secara aktif mendorong anggota
kelompok untuk sama-sama ikut bertanggungjawab dalam merencanakan, mengarahkan, mengkoordinasikan, dan mengevaluasi kegiatan kelompok.
Sedangkan yang dimaksud dngan “pemimpin-sentris” ialah kalau pemimpin formal dari kelompok menganggap dirinya bertanggungjawab sepenuhnya
terhadap fungsi-fungsi diatas. Perbandingan antara dua bentuk tingkah laku pemimpin tersebut diatas menghasilkan hal-hal sebagai berikut:
a. Pemimpin-pemimpin yang pemimpin sentris dinilai lebih tinggi daripada pemimpin yang kelompok-sentris dalam hal nilai andil mereka terhadap
kelompok. b. Diskusi kelompok-sentris dinilai lebih baik daripada diskusi pemimpin-sentris
dan dianggap memiliki tingkatan lebih tinggi dalam hal keterlibatan, kerjasama, situasi yang hangat dan ramah, dan kemudahan untuk memberi
sumbangan pendapat. Diskusi kelompok-sentris nampak menghasilkan kepuasan yang lebih besar dalam hal keputusan yang dicapai serta interaksi
anggota yang lebih tinggi.
2.8 Perempuan sebagai Pusat Dapur
Keluarga sebagai salah satu komponen terpenting dari sistem sosial, yang turut mendukung atau mempertahankan keseimbangan di tengah masyarakat. Keluarga
adalah penyumbang yang positif bagi tatanan sosial. Rumah tangga yaitu keluarga beserta dengan konteks internalnya, seringkali didefinisikan keberadaannya via
dapur. Di ruangan inilah bercokol seorang perempuan sebagai pusatnya. Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut Budiman,2006:
Gambar 2.3 Perempuan Sebagai Pusat Rumah Tangga
Dapur Perempuan
Masyarakat KeluargaRumah Tangga
Dapur Perempuan
Berdasarkan gambar diatas maka dapat dikatakan bahwa dalam pengelolaan sampah yang mempunyai peranan penting dalam rumah tangga adalah
perempuan. Sumber sampah terbesar berada di dapur. Oleh karena itu pengelolaan sampah pada tingkat rumah tangga dilakukan pemberdayaan pada perempuan
dalam pembentukan kelompok pengelola sampah.
2.9 Modal Sosial