Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
114 dan 87,50 pada pertemuan kedua, sedangkan nilai aktivitas belajar di kelas yang
menggunakan pedekatan konvensional yaitu 69,98 pada pertemuan pertama dan 74,01 pada pertemuan kedua. Rata-rata hasil belajar dapat dilihat
perbandingannya pada Histogram 4.5.
Histogram 4.5 Perbandingan Nilai Rata-rata Aktivitas Belajar Siswa
Nilai aktivitas tersebut membuktikan aktivitas belajar kelas yang menggunakan pendekatan CTL lebih tinggi.
Rata-rata nilai aktivitas siswa lebih tinggi pada kelas yang menggunakan pendekatan CTL diperoleh karena pengaruh
penerapan pendekatan pembelajaran yang digunakan, yaitu pendekatan CTL. Nilai aktivitas belajar kelas eksperimen tergolong dalam kategori sangat tinggi,
maka dapat dinyatakan bahwa pendekatan CTL membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran.
Selanjutnya, hasil penelitian membuktikan bahwa hasil belajar siswa yang
82,64 69,98
87,5 74,01
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Eksperimen Kontrol
Pertemuan 1 Pertemuan 2
115 menerapkan pendekatan CTL lebih baik dari hasil belajar siswa yang menerapkan
pendekatan konvensional d ilihat dari rata-rata nilai hasil posttest antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Rata-rata hasil belajar kelas eksperimen 84,30 sedangkan di kelas kontrol 76,28. Rata-rata hasil belajar dengan dapat dilihat
perbandingannya pada Histogram 4.6.
Histogram 4.6 Perbandingan Nilai Rata-rata Hasil Belajar Siswa
Histogram 4.6 di atas, menunjukkan bahwa rata-rata nilai hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol.
Dapat disimpulkan bahwa nilai hasil belajar siswa dalam pembelajaran di kelas eksperimen yang
menggunakan pendekatan CTL lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran di kelas kontrol yang tidak menggunakan pendekatan CTL.
Dalam pelaksanaan pembelajaran kelas kontrol, guru menggunakan pendekatan konvensional. Guru menjelaskan materi pembelajaran dan
memberikan tugas, siswa hanya duduk mendengarkan dan mengerjakan tugas
84,3 76,28
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Nilai Rata-rata Hasil Belajar Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
116 yang diberikan. Hal ini menyebabkan komunikasi hanya terjadi satu arah yaitu
dari guru ke siswa. Pembelajaran yang berlangsung di kelas kontrol lebih didominasi oleh guru. Informasi yang diperoleh siswa hanya berasal dari guru
karena siswa
tidak mendapat
kesempatan untuk
mengembangkan pengetahuannya. Informasi yang disampaikan guru masih abstrak dan sulit
dipahami oleh siswa. Siswa kurang dilibatkan dalam interaksi pembelajaran sehingga mengakibatkan pembelajaran yang berlangsung menjadi tidak menarik
dan kurang bermakna bagi siswa. Pembelajaran kelas eksperimen, guru menggunakan pendekatan CTL.
Pendekatan CTL merupakan konsep belajar yang menyebutkan bahwa siswa akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan secara alamiah. Artinya belajar akan
lebih bermakna jika siswa melakukan dan mengalami sendiri apa yang dipelajari, bukan sekedar mengetahui. Hal ini sesuai dengan pendapat Sardiman 2012: 223,
cara belajar terbaik adalah siswa mengkonstruksikan sendiri secara aktif pemahamannya.
Dalam pembelajaran kelas eksperimen, setelah guru menyampaikan materi, siswa diberi kesempatan untuk mengkontruksi dan
mengembangkan pengetahuannya sendiri. Siswa diminta untuk melakukan pengamatan di lingkungan sekitar sekolah secara berkelompok. Kegiatan ini akan
meningkatkan interaksi siswa dengan teman sekelompok maupun dengan guru, sehingga siswa menjadi lebih tertarik, tidak merasa jenuh, dan pembelajaran
menjadi lebih bermakna. Seperti yang sudah diketahui bahwa siswa usia sekolah dasar berada pada
tahapan operasional konkret, sehingga membutuhkan bantuan benda nyata untuk
117 dapat memahami sesuatu. Pembelajaran dengan mengggunakan pendekatan CTL
mendorong siswa untuk lebih banyak melakukan interaksi dengan benda-benda dalam kehidupan sehari-hari dan diharapkan pembelajaran menjadi lebih
bermakna bagi siswa. Siswa juga dapat meningkatkan keaktifan, kreativitas, dan kerjasama antar siswa. Hal ini bermanfaat bagi siswa untuk digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, dapat terlihat bahwa pembelajaran yang dilaksanakan guru dalam penelitian ini sudah sesuai dengan pendekatan CTL yang
memungkinkan siswa untuk membangun sendiri pengetahuannya melalui interaksi dengan lingkungan sebagai sumber belajarnya.
118