Bagi Siswa Manfaat Penelitian

13 melalui pengalaman, dan bukan karena pertumbuhan atau perkembangan tubuhnya atau karakteristik seseorang sejak lahir. Manusia belajar sejak lahir dan bahkan ada yang berpendapat sebelum lahir. Oleh karena itu, antara belajar dan perkembangan sangat erat kaitannya. Morgan dalam Suprijono 2012: 3 menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan relatif permanen yang terjadi karena hasil dari praktik atau pengalaman. Sementara itu, Kingskey dalam Djamarah 2008: 13 menyatakan bahwa, learning is the process be wich behaviour in the broader sense is originated or changed through practice or training. Belajar adalah proses di mana tingkah laku dalam arti luas ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan. Slameto 2010: 2, belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungan. Hal serupa juga diungkapkan Gagne dan Berliner 1983 dalam Rifa‟i 2009: 82 menyatakan bahwa belajar merupakan proses di mana individu mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman. Belajar mengandung tiga unsur utama, yaitu : 1 Belajar berkaitan dengan perubahan tingkah laku Perilaku mengacu pada suatu tindakan atau berbagai tindakan. Dalam kegiatan belajar di sekolah, perubahan perilaku itu mengacu pada kemampuan mengingat atau menguasai berbagai bahan belajar dan kecenderungan siswa memiliki sikap dan nilai-nilai yang diajarkan oleh pendidik, sebagaimana telah 14 dirumuskan di dalam tujuan pembelajaran. Untuk mengukur apakah seseorang telah belajar atau belum, diperlukan adanya perbandingan antara perilaku sebelum dan setelah mengalami kegiatan belajar. Apabila terjadi perubahan perilaku, maka dapat disimpulkan bahwa seseorang telah belajar. 2 Perubahan perilaku karena pengalaman Perubahan perilaku itu terjadi karena didahului oleh proses pengalaman. Pengalaman dalam belajar dapat berupa pengalaman fisik, psikis, dan sosial melalui interaksi dengan lingkungannya. 3 Perubahan perilaku karena belajar bersifat permanen Lamanya perubahan perilaku yang terjadi pada diri seseorang susah untuk diukur. Perubahan itu dapat berlangsung selama satu hari, satu minggu, satu bulan, atau bahkan bertahun-tahun. Berdasarkan beberapa pendapat tentang pengertian belajar tersebut, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku baik yang dilakukan secara sengaja atau tidak sengaja dan berlangsung dalam waktu tertentu akibat dari pengalaman yang dialami indvidu. Belajar dan pembelajaran merupakan komponen yang tidak bisa dilepaskan dalam kegiatan belajar mengajar Komalasari 2010: 4. Keterkaitan belajar dan pembelajaran dapat digambarkan sebagai sebuah sistem yang memerlukan masukan dasar raw input dalam proses belajar mengajar learning teaching process yang menghasilkan keluaran output dengan kompetensi tertentu. 15 Ambrose et.al 2010: 3 menyatakan ada tiga komponen untuk mendifinisikan pembelajaran, yaitu : 1 pembelajaran adalah sebuah proses, bukan sebuah produk, 2 pembelajaran merupakan perubahan pengetahuan, keyakinan, perilaku atau sikap, dan 3 pembelajaran bukan sesuatu yang dilakukan untuk siswa, akan tetapi sesuatu yang siswa lakukan sendiri. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Ayat 20, “Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”. Artinya dalam proses pembelajaran harus ada 4 komponen yang menunjang pembelajaran yakni, peserta didik, pendidik, sumber belajar, dan lingkungan belajar. Pembelajaran menurut Briggs 1992 dalam Rifa‟i 2009: 191 adalah seperangkat peristiwa events yang mempengaruhi siswa, sehingga peserta didik itu memperoleh kemudahan. Seperangkat peristiwa itu membangun suatu pembelajaran yang bersifat internal jika peserta didik melakukan self instruction pembelajaran mandiri dan bersifat eksternal jika peserta didik melakukan external instruction pembelajaran dari luar dengan pendidik guru sebagai pembelajar. Sementara itu, Gagne 1981 dalam Rifa‟i 2009: 192, berpendapat bahwa pembelajaran merupakan serangkaian peristiwa eksternal siswa yang dirancang untuk mendukung proses internal belajar. Peristiwa belajar ini dirancang agar siswa dapat memproses informasi nyata untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Gagne 1985 dalam Rifa‟i 2009: 193 juga mengungkapkan bahwa pembelajaran berorientasi pada bagaimana siswa

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MEDIA VIDEO TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS V SD NEGERI KEPANDEAN 03 KECAMATAN DUKUHTURI KABUPATEN TEGAL

0 31 283

KEEFEKTIFAN TEKNIK MODELLING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI MEMBUAT KERAJINAN DARI KERTAS SISWA KELAS IV SD NEGERI RANDUGUNTING 5 KOTA TEGAL

6 58 297

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT OBSERVE EXPLAIN) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KEJAMBON 4 KOTA TEGAL

2 25 408

KEEFEKTIFAN METODE BERMAIN JAWABAN TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI PEMBENTUKAN TANAH DI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI TUNON2 KOTA TEGAL

0 15 328

KEEFEKTIFAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR MATERI STRUKTUR BUMI DAN MATAHARI KELAS V SD NEGERI PESAYANGAN 01 KABUPATEN TEGAL -

0 1 74

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN OUTDOOR LEARNING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PESAYANGAN ABUPATEN TEGAL

0 2 73

STUDI KOMPARASI KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD DAN TPS TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V SD NEGERI TEGALSARI 4 DAN OTA TEGAL

0 1 87

KEEFEKTIFAN MODEL MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS V SD NEGERI GUGUS MUWARDI TINGKIR KOTA SALATIGA

0 0 65

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA APLIKASI MICROSOFT POWERPOINT TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA PADA SISWA KELAS V SDN RANDUGUNTING OTA TEGAL

0 0 93

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TANAH MELALUI PENDEKATAN CTL IPA PADA SISWA KELAS V SD 1 JEPANG

0 0 25