53 Negeri Tegalsari 1 dan 3 Kota Tegal mengenai keadaan kelas, sarana belajar
siswa, kegiatan pembelajaran IPA di kelas, dan kondisi siswa. Selain itu observasi juga dilakukan selama proses pembelajaran yakni observasi pelaksanaan
pendekatan pembelajaran CTL yang dilakukan oleh guru kelas terhadap peneliti selama proses pembelajaran untuk mengukur keterlaksanaan pendekatan CTL
dengan menggunakan lembar pengamatan pendekatan CTL.
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang akan diteliti Riduwan 2012: 78. Instrumen penelitian yang digunakan untuk
pengumpulan data dalam penelitian ini berupa instrumen tes dan non tes. Instrumen pendukung lainnya yaitu, silabus IPA kelas V, rencana pelaksanaan
pembelajaran, kisi-kisi soal, kunci jawaban, lembar jawaban, dan pedoman penilaian.
3.6.1 Instrumen Tes
Instrumen tes digunakan untuk mengukur variabel hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA materi gaya magnet yang berupa soal pretest dan
posttest. Instrumen tes ini berupa soal pilihan ganda yang berjumlah 15 soal. Sebelum soal tersebut digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa, terlebih
dahulu diujicobakan kepada siswa di luar sampel, yaitu siswa yang berlaku sebagai kelompok uji coba. Dalam penelitian ini, uji coba dilakukan di kelas VI
SD Negeri Tegalsari 3 Kota Tegal yang diikuti oleh 31 siswa. Uji coba terdiri dari 40 soal pilihan ganda dengan 4 alternatif jawaban.
54 Uji coba ini dilaksanakan agar diperoleh instrumen yang valid dan reliabel
sehingga akan diperoleh hasil penelitian yang valid dan reliabel pula. Selain itu juga dilakukan penghitungan tingkat kesukaran dan daya beda, agar instrumen
benar-benar dapat dikatakan layak dan baik. Adapun pengujian instrumen dapat
dijelaskan secara rinci sebagai berikut. 3.6.1.1
Uji Validitas Instrumen
Berkaitan dengan pengujian validitas instumen, Arikunto 1995 dalam Riduwan 2011: 97 menjelaskan bahwa validitas merupakan suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Sekaran 2003 dalam Wijaya 2012: 119 menyatakan bahwa validitas menunjukkan ketepatan
dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Pengujian validitas instrumen bertujuan agar instrumen sesuai dengan kriteria yang diharapkan dan
layak untuk digunakan dalam penelitian. Peneliti melakukan uji validitas data sebelum dan sesudah hasil uji coba
soal, untuk menganalisis validitas logis dan empiris pada soal yang akan digunakan. Untuk mengetahui valid atau tidaknya instrumen soal juga diperlukan
perhitungan koefisien korelasi. Perhitungan menggunakan rumus Bivariate pearson yang dibantu melalui program SPSS 20. Untuk lebih jelasnya akan
diterangkan secara lengkap di bawah ini. 1
Validitas Logis logical validity Validitas logis adalah validitas instrumen berdasarkan hasil penalaran. Ada
dua macam validitas logis yang dapat dicapai oleh sebuah instrumen, yaitu validitas isi dan validitas konstruk. Format instrumen dinyatakan memiliki