Pendekatan Pembelajaran Landasan Teori

31 Dengan kata lain pendekatan pembelajaran kontekstual merupakan sebuah konsep pembelajaran yang membantu guru menghubungkan konten materi ajar dengan situasi dunia nyata dan memotivasi siswa untuk membuat hubungan antara pengetahuan dan penerapannya ke dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga, warga negara, dan tenaga kerja. Sears Hersh 2000 dalam Glynn dan Winter 2004: 52 mendefinisikian CTL Contextual Teaching and Learning yaitu: CTL emphasizes using concept and process skills in real world contexts that are relevant to students from diverse backgraunds. This approach motivates students to make connections between knowledge and its applications to their lives as family members, citizens, and workers and to engage in the hard work that learning requires. Dari pernyataan di atas dapat dikatakan bahwa kontekstual menekankan penggunaan konsep dan keterampilan proses di dalam hubungan dunia nyata sesuai dengan latar belakang siswa yang beraneka ragam. Pendekatan ini memotivasi siswa untuk membuat hubungan antara pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari sebagai anggota keluarga, warga negara dan pekerja, dan untuk memberi kesempatan bekerja keras untuk mempelajari sesuai yang dibutuhkan. Pembelajaran di sekolah tidak hanya difokuskan pada pembelajaran pembekalan kemampuan pengetahuan yang bersifat teoritis saja, akan tetapi bagaimana agar pengalaman belajar yang dimiliki siswa senantiasa terkait dengan permasalahan-permasalahan aktual yang terjadi di lingkungannya Rusman 2011: 188. Dengan demikian, inti dari pembelajaran kontekstual adalah keterkaitan setiap materi atau topik pembelajaran dengan kehidupan nyata. Untuk 32 mengaitkannya bisa dilakukan dengan cara menghubungkan materi yang dipelajari secara langsung terkait dengan kondisi faktual, juga bisa disiasati dengan pemberian ilustrasi atau contoh, sumber belajar, media dan lain sebagainya, yang secara langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan pengalaman hidup nyata. Untuk memperkuat pengalaman belajar yang aplikatif bagi siswa, diperlukan pembelajaran yang lebih banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan, mencoba, dan mengalami sendiri learning to do. Sardiman 2012: 223 menyatakan bahwa ā€¯Students learn best by actively constructing their own understandingā€¯, yang artinya cara belajar terbaik adalah siswa mengkonstruksikan sendiri secara aktif pemahamannya. Oleh sebab itu melalui pembelajaran kontekstual, mengajar bukan transformasi pengetahuan dari guru kepada siswa dengan menghafal sejumlah konsep-konsep yang sepertinya terlepas dari kehidupan nyata. Blanchard dalam Husamah 2013: 86 menyatakan ciri-ciri pendekatan pembelajaran kontekstual di antaranya: 1 menekankan pentingnya pemecahan masalah, 2 kegiatan pembelajaran dilakukan dalam berbagai konteks, 3 kegiatan belajar dipantau dan diarahkan agar siswa dapat belajar mandiri, 4 mendorong siswa untuk belajar dengan temannya dalam kelompok atau mandiri, 5 pelajaran menekankan pada konteks kehidupan siswa yang berbeda-beda, dan 6 menggunakan penilaian otentik. Sementara itu, Sanjaya 2012: 256 menyebutkan lima karakteristik penting dalam proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan CTL, yaitu: 33 1 Dalam CTL, pembelajaran merupakan proses pengaktifan yang sudah ada activiting knowledge, 2 pembelajaran kontekstual adalah belajar dalam rangka memperoleh dan menambah pengetahuan baru acquiring knowledge, 3 pemahaman pengetahuan understanding knowledge, 4 mempraktikkan pengetahuan dan pengalaman applying knowledge, dan 5 melakukan refleksi reflecting knowledge. Pendekatan pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari dan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran kontekstual yakni: konstruktivisme constructivisme, bertanya questioning, inkuiri inquiry, masyarakat belajar learning community, pemodelan modelling, refleksi reflection dan penilaian autentik authentic assesment Trianto 2008: 26-37. 1 Konstruktivisme Constructivisme Konstruktivisme merupakan landasan belajar berpikir filosofis pendekatan kontekstual, yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks terbatas dan tidak tiba-tiba. Dengan dasar itu, maka pembelajaran harus dikemas menjadi proses mengkonstruksi bukan menerima pengetahuan. Dalam proses pembelajaran, siswa membangun sendiri pengetahuan mereka melalui keterlibatan aktif dalam proses belajar dan mengajar. Siswalah yang menjadi pusat kegiatan bukan guru.

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MEDIA VIDEO TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS V SD NEGERI KEPANDEAN 03 KECAMATAN DUKUHTURI KABUPATEN TEGAL

0 31 283

KEEFEKTIFAN TEKNIK MODELLING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI MEMBUAT KERAJINAN DARI KERTAS SISWA KELAS IV SD NEGERI RANDUGUNTING 5 KOTA TEGAL

6 58 297

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT OBSERVE EXPLAIN) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KEJAMBON 4 KOTA TEGAL

2 25 408

KEEFEKTIFAN METODE BERMAIN JAWABAN TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI PEMBENTUKAN TANAH DI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI TUNON2 KOTA TEGAL

0 15 328

KEEFEKTIFAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR MATERI STRUKTUR BUMI DAN MATAHARI KELAS V SD NEGERI PESAYANGAN 01 KABUPATEN TEGAL -

0 1 74

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN OUTDOOR LEARNING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PESAYANGAN ABUPATEN TEGAL

0 2 73

STUDI KOMPARASI KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD DAN TPS TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V SD NEGERI TEGALSARI 4 DAN OTA TEGAL

0 1 87

KEEFEKTIFAN MODEL MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS V SD NEGERI GUGUS MUWARDI TINGKIR KOTA SALATIGA

0 0 65

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA APLIKASI MICROSOFT POWERPOINT TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA PADA SISWA KELAS V SDN RANDUGUNTING OTA TEGAL

0 0 93

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TANAH MELALUI PENDEKATAN CTL IPA PADA SISWA KELAS V SD 1 JEPANG

0 0 25