15 Ambrose et.al 2010: 3 menyatakan ada tiga komponen untuk
mendifinisikan pembelajaran, yaitu : 1 pembelajaran adalah sebuah proses, bukan sebuah produk, 2 pembelajaran merupakan perubahan pengetahuan,
keyakinan, perilaku atau sikap, dan 3 pembelajaran bukan sesuatu yang dilakukan untuk siswa, akan tetapi sesuatu yang siswa lakukan sendiri.
Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Ayat 20, “Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”. Artinya dalam proses pembelajaran harus ada 4 komponen yang menunjang pembelajaran
yakni, peserta didik, pendidik, sumber belajar, dan lingkungan belajar. Pembelajaran menurut Briggs 1992 dalam Rifa‟i 2009: 191 adalah
seperangkat peristiwa events yang mempengaruhi siswa, sehingga peserta didik itu memperoleh kemudahan. Seperangkat peristiwa itu membangun suatu
pembelajaran yang bersifat internal jika peserta didik melakukan self instruction pembelajaran mandiri dan bersifat eksternal jika peserta didik melakukan
external instruction pembelajaran dari luar dengan pendidik guru sebagai pembelajar.
Sementara itu, Gagne 1981 dalam Rifa‟i 2009: 192, berpendapat bahwa
pembelajaran merupakan serangkaian peristiwa eksternal siswa yang dirancang untuk mendukung proses internal belajar. Peristiwa belajar ini dirancang agar
siswa dapat memproses informasi nyata untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Gagne 1985 dalam Rifa‟i 2009: 193 juga
mengungkapkan bahwa pembelajaran berorientasi pada bagaimana siswa
16 berperilaku, memberikan makna bahwa pembelajaran merupakan suatu kumpulan
proses yang bersifat individual, yang merubah stimuli dari lingkungan siswa ke dalam sejumlah informasi yang selanjutnya dapat menyebabkan adanya hasil
belajar dalam bentuk ingatan jangka panjang. Hasil itu memberikan kemampuan siswa untuk melakukan berbagai penampilan.
2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Islamudin 2012: 181 menyatakan bahwa secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dibedakan menjadi tiga macam, yaitu faktor internal
faktor dari dalam siswa, faktor eksternal faktor dari luar siswa, dan faktor pendekatan belajar approach to learning. Faktor internal meliputi keadaan
jasmani dan rohani siswa. Faktor eksternal meliputi kondisi lingkungan sekitar siswa. Faktor pendekatan belajar approach to learning, yakni jenis upaya belajar
siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan untuk melakukan kegiatan pembelajaran.
Sementara itu, Slameto 2010: 54-74, kegiatan belajar dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang
ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu.
2.1.2.1 Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, meliputi:
1 Jasmani, terdiri dari kesehatan dan cacat tubuh. Agar seseorang dapat belajar dengan baik maka ia harus menjaga kesehatan badannya. Keadaan
17
cacat tubuh juga dapat mempengaruhi belajar.
2 Psikologis, terdiri dari intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan. Intelegensi atau kecakapan yang dimiliki
seseorang dapat mempengaruhi belajar. Begitu pula dengan perhatian dan minat, jika siswa tidak memiliki perhatian dan minat pada bahan pelajaran,
ia bisa merasa bosan dan tidak suka terhadap apa yang dipelajarinya.
3 Kelelahan, terdiri dari kelelahan jasmani dan rohani. Keduanya dapat mempengaruhi belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik haruslah
menghindari kelelahan. 2.1.2.2
Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu, meliputi: 1 Keluarga, siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga
berupa cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga, keadaan ekonomi rumah tangga, pengertian orang tua, dan
latar belakang kebudayaan.
2 Sekolah, faktor sekolah yang mempengaruhi kegiatan belajar mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, disiplin sekolah,
pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode
belajar dan tugas rumah.
3 Masyarakat merupakan faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat.
Adapun hal yang mempengaruhi siswa dalam masyarakat yaitu kegiatan
siswa, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.
18
2.1.3 Aktivitas dan Hasil Belajar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, aktivitas adalah kegiatan, kesibukan, keaktifan, kerja. Sedangkan, belajar adalah berusaha memperoleh
kepandaian atau ilmu. Dari kedua pengertian tersebut maka dapat diartikan aktivitas belajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dalam usahanya
memperoleh kepandaian atau ilmu. Sardiman 2012: 97 menyatakan bahwa belajar diperlukan adanya
aktivitas. Aktivitas belajar merupakan semua kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam pembelajaran mulai dari kegiatan fisik maupun psikis guna memperoleh
perubahan perilaku. Tanpa adanya aktivitas, proses belajar tidak mungkin berlangsung dengan baik.
Aktivitas belajar menurut Dierich dalam Hamalik 2011: 172 membagi kegiatan belajar menjadi 8 kelompok, sebagai berikut: 1 kegiatan-kegiatan
visual: membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, mengamati orang lain bekerja, atau bermain, 2 kegiatan-kegiatan lisan
oral: mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan suatu pertanyaan, memberi saran, memberi pendapat, berwawancara,
dan diskusi, 3 kegiatan-kegiatan mendengarkan: mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu
permainan instrumen musik, dan mendengarkan siaran radio, 4 kegiatan- kegiatan menulis: menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-
bahan kopi, membut sketsa, atau membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisi angket, 5 kegiatan-kegiatan menggambar: menggambar, membuat
19 grafik, diagram, peta, dan pola, 6 kegiatan-kegiatan metrik: melakukan
percobaan, memilih alat-lalat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan pameran simulasi, menari, dan berkebun, 7 kegiatan-
kegiatan mental: merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktor, menemukan hubungan-hubungan, dan membuat keputusan, dan 8
kegiatan-kegiatan emosional: minat, membedakan, berani, tenang, dan sebagainya. Jadi, aktivitas belajar adalah seluruh kegiatan yang dilakukan oleh
siswa dengan tujuan siswa dapat mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu keberhasilan dalam proses belajarnya.
Seperti yang telah dikemukakan pada bagian sebelumnya bahwa belajar adalah sebagai suatu proses, maka dari proses itu akan menghasilkan produk yang
disebut sebagai hasil belajar. Gerlach dan Ely 1980 dalam Rifa‟i 2009: 85 menyatakan bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh
siswa setelah mengalami kegiatan belajar. Anni 2007: 5, berpendapat bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah
mengalami aktivitas belajar. Bloom dalam Rifa‟i 2009: 86 menyampaikan tiga taksonomi yang
disebut dengan ranah belajar, yaitu : ranah kognitf cognitive domain, ranah afektif affective domain, dan ranah psikomotorik psychomotoric domain.
Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan dan kemahiran intelektual. Ranah kognitif mencakup kategori pengetahuan
knowledge, pemahaman comprehension, penerapan application, analisis analysis, sintesis synthesis, dan penilaian evaluation. Ranah afektif berkaitan