Faktor Internal Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar

19 grafik, diagram, peta, dan pola, 6 kegiatan-kegiatan metrik: melakukan percobaan, memilih alat-lalat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan pameran simulasi, menari, dan berkebun, 7 kegiatan- kegiatan mental: merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktor, menemukan hubungan-hubungan, dan membuat keputusan, dan 8 kegiatan-kegiatan emosional: minat, membedakan, berani, tenang, dan sebagainya. Jadi, aktivitas belajar adalah seluruh kegiatan yang dilakukan oleh siswa dengan tujuan siswa dapat mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu keberhasilan dalam proses belajarnya. Seperti yang telah dikemukakan pada bagian sebelumnya bahwa belajar adalah sebagai suatu proses, maka dari proses itu akan menghasilkan produk yang disebut sebagai hasil belajar. Gerlach dan Ely 1980 dalam Rifa‟i 2009: 85 menyatakan bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah mengalami kegiatan belajar. Anni 2007: 5, berpendapat bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Bloom dalam Rifa‟i 2009: 86 menyampaikan tiga taksonomi yang disebut dengan ranah belajar, yaitu : ranah kognitf cognitive domain, ranah afektif affective domain, dan ranah psikomotorik psychomotoric domain. Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan dan kemahiran intelektual. Ranah kognitif mencakup kategori pengetahuan knowledge, pemahaman comprehension, penerapan application, analisis analysis, sintesis synthesis, dan penilaian evaluation. Ranah afektif berkaitan 20 dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai. Kategori jenis perilaku untuk ranah afektif meliputi penanggapan responding, penilaian valuing, pengorganisasian organization, dan pembentukkan pola hidup organization by a value complex. Ranah psikomotorik berkaitan dengan kemampuan fisik seperti keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf. Kategori jenis perilaku ranah psikomotorik menurut Simpson dalam Rifa‟i 2009: 89 yaitu persepsi perception, kesiapan set, gerakan terbimbing guided response, gerakan terbiasa mechanism, gerakan kompleks complex overt response, penyesuaian adaptation, dan kreativitas originality. Gagne 1981 dalam Sudjana 2010: 45 mengemukakan lima kategori tipe hasil belajar, yaitu: 1 informasi verbal verbal information, 2 kemahiran intelektual intelectual skills, 3 strategi kognitif cognitive strategies, 4 sikap attitudes, dan 5 kemahiran motorik motor skills. Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan hasil belajar adalah segala sesuatu yang diperoleh peserta didik dari proses belajar yang mencakup kemampuan kognitif, kemampuan afektif, ketrampilan motorik, serta kemampuan verbal maupun non verbal. Pada penelitian ini, hasil belajar yang dimaksud berupa kemampuan kognitif siswa yang diperoleh dari tes hasil belajar. Adapun instrumen yang digunakan untuk menilai kemampuan kognitif siswa berupa soal tes tertulis pilihan ganda yang diujikan di akhir pembelajaran posttest. Kemampuan psikomotor siswa dapat diihat dari aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran IPA yang dinilai menggunakan lembar pengamatan aktivitas belajar siswa. Sedangkan, kemampuan afektif siswa diintegrasikan ke dalam 21 proses pembelajaran. Kemampuan afektif muncul melalui nilai-nilai karakter yang terintegrasi pada setiap langkah pembelajaran dalam RPP. Dengan demikian, keseluruhan kemampuan hasil belajar tercakup dalam pembelajaran IPA.

2.1.4 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar

Nasution 1993 dalam Islamudin 2012: 39 menyatakan bahwa masa usia sekolah dasar sebagai masa kanak-kanak akhir berlangsung dari usia enam tahun hingga sebelas atau dua belas tahun. Hal serupa juga diungkapkan oleh Suryobroto 1990 dalam Islamudin 2012: 40, membagi masa usia sekolah dasar menjadi dua fase, yaitu: 1 masa kelas rendah sekolah dasar, kira-kira umur 6 atau 7 sampai umur 9 atau 10 tahun, dan 2 masa kelas tinggi sekolah dasar, kira- kira umur 9 atau 10 sampai 11 atau 12 tahun. Dalam tahap perkembangan ini anak sudah dapat berpikir atau mencapai hubungan antara kesan dan logis. Dengan berkembangnya fungsi pikiran anak, maka anak sudah dapat menerima pendidikan dan pengajaran. Pendapat lain juga diutarakan Piaget dalam Hill 2012: 161 yang membagi perkembangan kognitif manusia menjadi empat tahap yaitu: 1 Tahap sensorimotor umur 0-2 tahun, pada tahap ini anak belum memasuki usia sekolah. 2 Tahap praoperasional umur 2-7 tahun, pada tahap ini kemampuan skema kognitif anak masih terbatas dan suka meniru orang lain. 3 Tahap operasional konkret umur 7-11 tahun, pada tahap ini anak sudah mampu berpikir sistematis mengenai benda-benda dan peristiwa-peristiwa yang konkret.

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MEDIA VIDEO TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS V SD NEGERI KEPANDEAN 03 KECAMATAN DUKUHTURI KABUPATEN TEGAL

0 31 283

KEEFEKTIFAN TEKNIK MODELLING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI MEMBUAT KERAJINAN DARI KERTAS SISWA KELAS IV SD NEGERI RANDUGUNTING 5 KOTA TEGAL

6 58 297

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT OBSERVE EXPLAIN) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KEJAMBON 4 KOTA TEGAL

2 25 408

KEEFEKTIFAN METODE BERMAIN JAWABAN TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI PEMBENTUKAN TANAH DI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI TUNON2 KOTA TEGAL

0 15 328

KEEFEKTIFAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR MATERI STRUKTUR BUMI DAN MATAHARI KELAS V SD NEGERI PESAYANGAN 01 KABUPATEN TEGAL -

0 1 74

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN OUTDOOR LEARNING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PESAYANGAN ABUPATEN TEGAL

0 2 73

STUDI KOMPARASI KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD DAN TPS TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V SD NEGERI TEGALSARI 4 DAN OTA TEGAL

0 1 87

KEEFEKTIFAN MODEL MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS V SD NEGERI GUGUS MUWARDI TINGKIR KOTA SALATIGA

0 0 65

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA APLIKASI MICROSOFT POWERPOINT TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA PADA SISWA KELAS V SDN RANDUGUNTING OTA TEGAL

0 0 93

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TANAH MELALUI PENDEKATAN CTL IPA PADA SISWA KELAS V SD 1 JEPANG

0 0 25