Berdasarkan Harga Pasar Pendekatan Barang Lain Yang Memiliki Hubungan Dengan Barang Atau Jasa Hutan Yang Dinilai

43 DUV = Direct use value Nilai Langsung, dimana output barang dan jasa yang terkandung dalam suatu sumberdaya yang secara langsung dapat dimanfaatkan. IUV = Indirect use value Nilai Tidak Langsung, yaitu barang dan jasa yang ada karena keberadaan suatu sumberdaya yang tidak secara langsung dapat diambil dari sumberdaya alam tersebut. 0V = Option value Nilai Pilihan, adalah potensi manfaat langsung atau tidak langsung dari suatu sumberdaya alam yang dapat dimanfaatkan diwaktu mendatang dengan asumsi sumberdaya tersebut tidak mengalami kemusnahan atau kerusakan yang permanen. Nilai ini merupakan kesanggupan individu untuk membayar atau mengeluarkan sejurnlah uang agar dapat memanfaatkan potensi SDA di waktu mendatang. XV = Exsistence value Nilai Keberadaan, nilai keberadaan suatu sumberdaya alam yang terlepas dari manfaat yang dapat diambil daripadanya. Nilai ini lebih berkaitan dengan nilai relijius yang melihat adanya hak hidup pada setiap komponen sumberdaya alam. BV = Bequest value Nilai Warisan, nilai perlindungan atau preservation suatu sumberdaya agar dapat diwariskan kepada generasi mendatang sehingga mereka dapat mengambil manfaat daripadanya sebagai manfaat yang telah diambil oleh generasi sebelumnya. Metode valuasi barang dan jasa lingkungan dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu metode yang menggunakan kurva penawaran dan permintaan, dan metode yang tidak menggunakan kurva tersebut. Metode yang menggunakan kurva penawaran-permintaan membutuhkan data seri tentang permintaan dan penawaran sehingga metode ini merupakan metode terbaik karena menghitung total manfaat sosial dan manfaat sosial bersih yang merupakan penjumlahan antara surplus konsumen dan surplus produsen Turner et al., 1994. Bann 1998 membagi teknik valuasi yang umumnya digunakan dalam menilai berbagai komponen nilai hutan tropis kedalam lima kategori utama.

1. Berdasarkan Harga Pasar

Pendekatan ini menggunakan harga pasar price based dari suatu barang dan jasa hutan koreksi untuk pasar yang tidak sempurna dan kegagalan kebijakan yang dapat mendistorsi harga. Menurut Huftschmidt et. al. 1983, pendekatan 44 dengan harga pasar dapat dibedakan lagi menjadi pendekatan harga pasar dan pendekatan nilai barang pengganti: a. Pendekatan harga pasar yang sebenarnya atau pendekatan produktivitas telah banyak digunakan dalam menganalisis biaya dan manfaat suatu proyek. b. Pendekatan modal manusia human capital atau pendekatan pendapatan yang hilang foregone earnings menggunakan harga pasar dan tingkat upah untuk menilai sumbangan kegiatan terhadap penghasilan masyarakat.

2. Pendekatan Barang Lain Yang Memiliki Hubungan Dengan Barang Atau Jasa Hutan Yang Dinilai

Pendekatan ini menggunakan informasi tentang hubungan antara barang dan jasa yang dipasarkan untuk mengetahui nilai barang dan jasa yang tidak memiliki pasar. Teknik ini terdiri atas pendekatan barter, pendekatan substitusi langsung, dan pendekatan substitusi tak langsung. Dalam pendekatan nilai barang pengganti substitusi maupun nilai barang pelengkap komplementer, kita berusaha menemukan harga pasar bagi barang dan jasa yang terpengaruh lingkungan. Pendekatan nilai kekayaan hedonic property prices didasarkan atas pemikiran bahwa kualitas lingkungan mempengaruhi harga rumah yang dipengaruhi oleh jasa atau guna yang diberikan oleh kualitas lingkungan. Pendekatan upah pada jenis pekerjaan yang sama tetapi pada lokasi yang berbeda untuk menilai kualitas lingkungan kerja pada masing- masing lokasi dapat digunakan dalam metode ini. Pendekatan yang dipakai adalah bahwa upah dibayarkan lebih tinggi pada lokasi yang lebih tercemar Disamping itu juga bisa digunakan pendekatan dengan menggunakan biaya transportasi. Pendekatan ini menganggap bahwa biaya perjalanan serta 45 waktu yang dikorbankan para wisatawan untuk menuju obyek wisata, dianggap sebagai nilai lingkungan yang wisatawan bersedia untuk membayar. Dalam suatu perjalanan travel orang harus membayar “biaya finansial” financial cost dan “biaya waktu”. Biaya waktu tergantung pada biaya kesempatan opportunity cost masing-masing.

3. Pendekatan Tidak Langsung