242
Agar pembangunan dapat berkelanjutan maka secara ideal manfaatnya harus berkesinambungan dan dipertahankan secara kontinyu. Ini berarti bahwa
pembangunan harus memenuhi berbagai tujuan secara seimbang, baik tujuan ekonomi, lingkungan, dan sosial.
Kesimpulan yang ditarik dari prinsi-prinsip pembangunan berkelanjutan adalah berupa sekumpulan aktivitas yang dapat meningkatkan derajat kehidupan
manusia dalam berbagai aspek dan peningkatan tersebut dapat terus dipertahankan secara berkelanjutan untuk masa mendatang.
10.2. Dimensi Keberlanjutan Pembangunan HTI PT. MHP
Dimensi keberlanjutan pembangunan hutan tanaman industri PT. MHP dapat dilihat dari 4 sisi, yaitu dimensi sosial psikologi, sosial ekologi, sosial
ekonomi dan sosial budaya yang akan diuraikan dalam pembahasan berikut ini.
Dimensi Sosial Psikologi
Masalah yang dihadapi sektor kehutanan bukan saja tanggung jawab ilmu kehutanan, hukum, dan manajemen, tetapi juga ilmu yang mempelajari perilaku
manusia seperti psikologi. Perbedaan aspek-aspek kemanusiaan seperti norma, sikap, nilai dan kearifan lokal memiliki implikasi yang luas bagi hutan tanaman
industri dan kehidupan masyarakat disekitarnya. Penyuluhan dan edukasi merupakan komponen utama dalam pendekatan
yang mempengaruhi masyarakat untuk bertindak dalam cara yang menguntungkan lingkungan. Masyarakat tidak dapat diharapkan peduli mengenai isu-isu
perusahaan dan lingkungan sekitar bila mereka tidak memahaminya secara benar, dan mereka tidak bisa disalahkan jika bertindak dengan cara-cara yang merusak
243
tatanan lingkungan yang ada bila mereka tidak sadar akan implikasi dari perilakunya.
Dalam kasus perusahaan HTI PT MHP, metode utama yang digunakan untuk mengupayakan perubahan perilaku adalah penyebaran informasi atau usaha
persuasi yang diorganisir melalui penyuluhan dan edukasi yang terprogram. Efektifitas penyebaran informasi dan edukasi secara persuasi dalam
mempengaruhi perilaku bergantung pada banyak faktor. Termasuk aspek psikologi komunikasi seperti kejelasan pesan yang disampaikan, derajat dimana
pesannya disesuaikan dengan masyarakat, bagaimana penyampaiannya, muatan emosionalnya, penyampaian rekomendasi yang spesifik dan konkrit, dan
kredibilitas penyampainya. Pesan yang secara sensitif disesuaikan pada penerimanya akan lebih efektif dalam menyebabkan perubahan perilaku
masyarakat dan mengurangi sentimen negatif terhadap perusahaan. Perilaku masyarakat dipengaruhi oleh perilaku kelompok dan norma sosial,
apa yang dipersepsikan sebagai boleh dan tidak boleh. Persetujuan sosial dapat berperan seperti insentif dan disinsentif dalam membentuk perilaku, dan
persetujuan sosial satu dan lain komunitas sangatlah bervariasi. Oleh sebab itu, identifikasi yang hati-hati akan norma sosial dan tekanan kelompok pada tingkat
lokal sangatlah kritis dalam mengubah perilaku masyakarat untuk sadar lingkungan. Suatu pendekatan pada perubahan perilaku yang memanfaatkan
tekanan kelompok dan norma sosial yang telah menunjukkan derajat keberhasilan adalah community-based social marketing.
Masyarakat cenderung akan menggunakan sistem bila mereka turut berpartisipasi, meskipun minimal, dalam rancangan atau implementasi dibanding
244
mereka yang tidak diikut sertakan. Ini berarti selain kepakaran dan kebijakan yang dikerahkan oleh perusahaan maupun institusi independen, proses pelibatan
masyarakat meskipun hanya lewat representasi tua-tua adat misalnya tidak kalah pentingnya. Musyawarah adalah karakteristik pemecahan masalah publik khas
masyarakat yang berada di sekitar kawasan HTI PT. MHP.
Dimensi Sosial Ekologi
Secara ideal keberlanjutan pembangunan membutuhkan pendekatan pencapaian terhadap keberlanjutan ataupun kesinambungan berbagai aspek
kehidupan yang mencakup keberlanjutan ekologis. Dalam dimensi sosial ekologi manusia merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari lingkungan alamiahnya, tetapi sebagai suatu jaringan fenomena yang saling berhubungan dan saling bergantung satu sama lain secara
fundamental. Dalam Ekologi mengakui nilai intrinsik semua mahluk hidup dan memandang manusia tak lebih dari satu untaian dalam jaringan kehidupan.
Untuk kasus sosial psikologi di perusahaan MHP telah dilakukan penanganan yang baik persoalan-persoalan ekologi yang terkait dengan banyak
prilaku masyarakat yang kurang baik dan merugikan ekologi. Masalah utama dalam sosial ekologi adalah kebakaran hutan, hal ini sudah dapat diatasi dengan
baik dengan pembinaan, pelatihan, dan adanya SOP yang baik penganganan kebakaran hutan di perusahaan MHP.
Keberlanjutan ekologis adalah prasyarat untuk pembangunan dan keberlanjutan kehidupan generasi mendatang. Keberlanjutan ekologis akan
menjamin keberlanjutan ekosistem bumi. Untuk menjamin keberlanjutan ekologis
245
tersebut perusahaan HTI PT MHP telah berupaya dengan melaksanakan hal-hal pokok sebagai berikut:
a. Memelihara integritas tatanan lingkungan HTI agar sistem penunjang kehidupan di kawasan HTI tetap terjamin dan sistem produktivitas,
adaptabilitas, dan pemulihan tanah, air, udara dan seluruh kehidupan dapat berkelanjutan.
b. Tiga aspek yang selalu diperhatikan untuk memelihara integritas tatanan lingkungan tersebut, yaitu: daya dukung, daya asimilatif dan keberlanjutan
pemanfaatan sumberdaya terpulihkan. Untuk melaksanakan kegiatan yang tidak mengganggu integritas tatanan lingkungan yaitu dengan menghindari
konversi dan modifikasi ekosistem yang tidak relevan, kurangi konversi lahan subur dan kelola lahan dengan baku mutu ekologis yang tinggi, dan limbah
yang dibuang tidak melampaui daya asimilatifnya lingkungan. c. Memelihara keanekaragaman hayati pada keanekaragaman kehidupan yang
menentukan keberlanjutan proses ekologis. Proses yang menjadikan rangkaian jasa pada manusia masa kini dan masa mendatang. Terdapat tiga aspek
keanekaragaman hayati yaitu keanekaragaman genetika, spesies, dan tatanan lingkungan. Untuk mengkonversikan keanekaragaman hayati tersebut perlu
hal-hal berikut yaitu “menjaga ekosistem alam dan area yang representatif tentang kekhasan sumberdaya hayati agar tidak berubah, memelihara seluas
mungkin area ekosistem yang diperuntukkan bagi keanekaragaman dan keberlanjutan keanekaragaman spesies.
Pengelolaan pembangunan yang berwawasan lingkungan merupakan hal penting untuk keberlanjutan ekosistem. Hal ini dapat dilaksanakan melalui:
246
pencegahan pencemaran lingkungan; rehabilitasi dan pemulihan ekosistem dan sumberdaya alam yang rusak; meningkatkan kapasitas produksi dari ekosistem
alam dan binaan manusia.
Dimensi Sosial Ekonomi
Keberlanjutan ekonomi dari perspektif pembangunan memiliki dua hal utama, keduanya mempunyai keterkaitan yang erat dengan tujuan aspek
keberlanjutan lainnya. Keberlanjutan ekonomi secara makro menjamin kemajuan ekonomi secara berkelanjutan dan mendorong efisiensi ekonomi melalui
reformasi struktural secara menyeluruh. PT MHP dalam pelaksanaan PHBM telah berhasil mengendalikan dimensi
sosial ekonomi ini melalui kemitraan program MHBM dan MHR yang diikat dengan kontrak kerjasama yang erat. Adanya informasi yang dapat di akses oleh
seluruh masyarakat secara transparan, telah berdampak pada adanya kesempatan dan peluang yang sama bagi masyarakat sekitar untuk ikut andil dalam kegiatan
ekonomi dan kerjasama ekonomi produktif lainnya. Hal ini merupakan prasayarat keberlanjutan ekonomi dalam pengelolaan HTI ke depan.
Ada tiga elemen utama untuk keberlanjutan ekonomi ke depan yaitu efisiensi ekonomi, kesejahteraan ekonomi yang berkesinambungan, dan
meningkatkan pemerataan dan distribusi kesejahteraan. Hal tersebut diatas dapat dicapai oleh perusahaan HTI melalui kebijaksanaan perusahaan untuk melibatkan
masyarakat sekitar dalam kegiatan perusahaan baik melalui program MHBM maupun program MHR, peningkatan kelembagaan, pengembangan sumberdaya
manusia dan peningkatan distribusi pendapatan dan aset.
247
Dimensi Sosial Budaya
Secara menyeluruh keberlanjutan sosial dan budaya dinyatakan dalam keadilan sosial, harga diri manusia dan peningkatan kualitas hidup seluruh
masyarakat. Keberlanjutan sosial dan budaya mempunyai empat sasaran yaitu: a. Stabilitas penduduk di sekitar kawasan perusahaan yang pelaksanaannya
mensyaratkan komitmen yang kuat, kesadaran dan partisipasi masyarakat, memperkuat peranan dan status gender, meningkatkan kualitas, efektivitas dan
lingkungan keluarga. b. Memenuhi kebutuhan dasar manusia, dengan memerangi kemiskinan dan
mengurangi kemiskinan absolut. Keberlanjutan pembangunan tidak mungkin tercapai bila terjadi kesenjangan pada distribusi pendapatan atau adanya kelas
sosial. Halangan terhadap keberlajutan sosial harus dihilangkan dengan pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Kelas sosial yang dihilangkan
dimungkinkannya untuk mendapat akses pendidikan yang merata, pemerataan pemulihan lahan dan peningkatan peran masyarakat.
c. Mempertahankan keanekaragaman budaya, dengan mengakui dan menghargai sistem sosial dan kebudayaan seluruh masyarakat, dan dengan memahami dan
menggunakan pengetahuan tradisional demi manfaat sosial bagi masyarakat dan pembangunan ekonomi.
d. Mendorong pertisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan. Ada beberapa persyaratan penting dalam keberlanjutan sosial yaitu: prioritas harus
diberikan pada pengeluaran sosial dan program diarahkan untuk manfaat bersama, investasi pada perkembangan sumberdaya misalnya meningkatkan
status gender, akses pendidikan dan kesehatan, kemajuan ekonomi harus
248
berkelanjutan melalui investasi dan perubahan teknologi dan harus selaras dengan distribusi aset produksi yang adil dan efektif, kesenjangan antar
regional dan desa, kota, perlu dihindari melalui keputusan lokal tentang prioritas dan alokasi sumber daya.
Pengelolaan faktor sosial budaya dalam pengelolaan HTI di PT MHP, perusahaan sejauh ini telah mengadopsi kembali kearifan lokal dalam
pengambilan keputusan yang terkait dengan masyarakat sekitar kawasan. Perusahaan juga sudah memfasilitas musyawarah dalam masyarakat dengan
diskusi kelompok yang dilakukan secara rutin yang tergabung dalam Fokus Diskusi Group FGD.
10.3. Faktor-Faktor Kendala Keberlanjutan HTI PT. MHP