172
menimbulkan rasa memiliki masayarakat yang tinggi, jika keberadaan perusahaan telah memberikan kontribusi yang tinggi terhadap kesejahteraan masyarakat.
b. Pelayanan Teknis dan Manajemen dalam Dimensi Sosial Ekologi
Belajar dari kasus kebakaran hutan yang sering terjadi, perusahaan mencoba menata kembali pengelolaan hutan yang berbasis masyarakat, dengan
menempatkan masyarakat sebagai bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat. Untuk itu sejak tahun 2000 perusahaan mulai melakukan pelayanan teknis dan
manajemen untuk memperbaiki dimensi sosial ekologi masyarakat sekitar kawasan konsesi dengan dibangunnya menara api sebagai pengendali kebakaran
dan adanya bantuan bencana alam, dan adanya SOP yang jelas utk penanganan kebakaran, kekeringan dan kebanjiran serta erosi yang dilakukan oleh perusahaan
bersama-sama masyarakat. Untuk mengantisipasi merembetnya kebakaran dilakukan dengan membuat
sekat bakar di setiap blok. Pada musim kemarau regu pengendalian api disiagakan selama 24 jam dengan tiga shift. Regu pengendalian api diambil dari masyarakat
sekitar yang dikontrak selama musim kemarau saja. Saat ini PT. MHP mempunyai 15 unit satuan khusus pengendalian kebakaran, dimana setiap unit membawahi
areal seluas 10.000 – 15.000 hektar. Perusahaan hingga saat ini telah membangun sebanyak 41 menara api setinggi 25 meter dengan luas peliputan 3000 – 5000
hektar untuk membantu deteksi dini terjadinya kebakaran. Perusahaan hingga saat ini telah membentuk satuan pengendalian api yang
memperkerjakan masyarakat sekitar, yang di kontrak dan dipekerjakan pada
173
musim kemarau yang rentan terhadap kebakaran. Satuan pengendalian dilatih dan dilengkapi dengan peralatan standar untuk pengendalian api.
Dalam penanggulangan kebakaran PT. MHP mempunyai SOP yang jelas. Jika terjadi kebakaran pos komando akan memberi tanda peringatan pada semua
satuan pengendalian api. Melalui radio komunikasi pos komando memerintahkan segera pemadaman api dengan peralatan tangan. Pada waktu yang sama pos
komando juga memerintahkan kepada satuan khusus pengendali api dengan peralatan beratnya untuk bersiaga bila kebakaran yang terjadi tidak dapat
dikendalikan oleh regu pengendali api yang ada. Pendekatan masalah sosial ekologi ini harus mulai diatasi dengan kolaborasi
yang sungguh-sungguh antar sektor dan antara masyarakat serta pemerintah. Langkah-langkah ini sebagai persiapan untuk meningkatkan nilai ekonomi HTI
dalam menyongsong perdagangan karbon sebagai upaya penanggulangan dampak perubahan iklim dan pemanasan global. Strategi yang berbasis komunitas dengan
memperhatikan posisi masyarakat dalam tata sosial ekologi dengan keuntungan ekologis bagi masyarakat.
Dalam aspek sosial ekologi ini upaya yang dilakukan untuk tujuan peningkatan produktivitas hutan tanaman dan untuk keberlanjutan pemanfaatan
sumberdaya alam untuk generasi mendatang. Dengan demikian jelas bahwa aspek sosial ekologi merupakan keseimbangan antara daya dukung ekologi dan
pemanfaatan yang bijak dari sumberdaya alam, yang merupakan keharusan demi
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya secara berkelanjutan. Perlu disadari bahwa perubahan sosial ekologis akan membawa perubahan
ekonomi jangka panjang. Selanjutnya dibutuhkan pembelajaran bersama untuk
174
mengurus pemenuhan syarat sosial ekologis wilayah konsesi perusahaan sebagai bentuk pengelolaan hutan tanaman yang berkelanjutan.
8.3. Sosial Ekonomi