Hutan Tanaman Industri dalam perspektif Petani

106 Rp36 juta. Jadi keuntungan bersih perusahaan yang dihitung dalam nilai sekarang adalah sebesar Rp17 509 137 per ha. Jika rata-rata luas areal yang di panen per tahun di PT MHP adalah seluas 10.750 hektar per tahun maka penghasilan bersih perusahaan per tahun adalah sebesar Rp188 223 225 556. Jika luas tanam keseluruhan sebesar 193 500 ha dan jumlah tanamtebang per tahun 10 750 ha maka nilai tegakan HTI PT. MHP adalah sebesar Rp3 199 794 834 448. Dari sisi keuntungan perusahaan dan nilai tegakan HTI yang demikian besar merupakan sektor usaha yang mempunyai prospek yang sangat menjanjikan bagi perusahaan untuk tetap eksis dibidang usaha HTI ini.

6.2. Hutan Tanaman Industri dalam perspektif Petani

Dalam perspektif petani hutan tanaman industri merupakan peluang usaha baru yang di harapkan dapat meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan mereka. Untuk itu dari sudut pandang petani adalah bagaimana upaya agar keberadaan HTI di lingkungan mereka bisa memberikan sebesar-besarnya peluang bekerja dan mencari penghidupan yang layak guna meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka. Pembangunan hutan tanaman sejak awal bertujuan untuk menunjang program pembangunan nasional dan pemerintah daerah, ikut memperluas lapangan kerja, terutama bagi masyarakat di sekitar hutan. Dalam beberapa studi yang telah dilakukan, kegiatan pembangunan HTI PT. MHP telah menyerap tenaga kerja lebih dari 10 ribu orang per tahun. Dampak lainnya adalah telah terjadinya peningkatan aktivitas angkutan, jasa, sarana umum, dan perdagangan 107 komoditi. Disamping itu telah terjadi introduksi terhadap pola pandang dan pola pikir masyarakat. Sesuai dengan semangat PP No.71990 bahwa pembangunan HTI telah mampu memperluas lapangan kerja dan lapangan usaha. Secara faktual dapat dianggap bahwa perluasan lapangan kerja dan lapangan usaha merupakan realisasi dari usaha peningkatan kesejahteraan masyarakat. Perluasan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha yang diaktualisasikan dalam lingkup pekerjaan pembangunan HTI mulai dari penanaman, pemeliharaan tegakan hutan, pemungutan kayu, pengolahan kayu dan pemasaran hasil olahan. Ada banyak jenis pekerjaan yang dapat dikerjakan oleh masyarakat. Keterlibatan masyarakat sekitar di dalam pekerjaan HTI akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan mereka. Bagi sekelompok masyarakat yang memiliki jiwa usaha entrepreneurship, mereka dapat membuka usaha yang melayani aktivitas pembangunan hutan tanaman misalnya menjadi pemborong pekerjaan, membuka restoran, dan semua aktivitas pelayanan kepada pelaksana kerja. Dengan bertambahnya pengalaman manajemen MHP, maka makin banyak pekerjaan yang diborongkan ke masyarakat. Sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar HTI adalah dengan melibatkan sebanyak mungkin masyarakat sekitar dalam kegiatan perusahaan. Melalui pendekatan sosial-kemasyarakatan, saat ini perusahaan melakukan dua program yang sejalan dengan perspektif masyarakat, yaitu Mengelola Hutan Bersama Masyarakat MHBM di lahan konsesi milik PT MHP dan Mengelola Hutan Rakyat MHR di lahan milik rakyat yang tidak produktif. Program ini dimaksudkan sebagai kegiatan partisipatif, di mana masyarakat tidak 108 hanya diminta partisipasinya masukan tenaga, pikiran dan komitmen tetapi juga ikut menikmati hasilnya dan berbagi hasil. Pembahasan lebih lanjut mengenai MHBM dan MHR ini akan di bahas pada sub bab selanjutnya.

6.3. Hutan Tanaman Industri dalam perspektif Pemerintah Pusat