Hasil Pengujian Hipotesis Hasil Pengujian Prasyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis

Dengan S pooled adalah : √ √ √ √ √ √ Sehingga effect size dalam penelitian ini adalah : Berdasarkan perhitungan tersebut, dapat diketahui bahwa besarnya perbedaan antara penggunaan teknik cross-line dengan penggunaan teknik bersusun adalah 1,99. D alam tabel interpretasi nilai Cohen’s 97,1 menunjukan bahwa pengaruh penelitian tergolong tinggi.

C. Hasil dan Pembahasan Temuan Penelitian

Hasil analisis data uji homogenitas sebelum diberikan perlakuan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol diperoleh nilai Sig.2-tailed 1,000 0,05. Hal tersebut menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan kemampuan awal antara kelas tersebut. Dengan demikian, dapat diasumsikan bahwa sebelum diberikan perlakuan pembelajaran kedua kelas memiliki kemampuan yang sama berdasarkan uji statistik. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil rata-rata nilai pretest kelas eksperimen yaitu sebesar 47,58 yang tidak jauh berbeda dengan rata-rata nilai kelas kontrol yaitu sebesar 46,35. Dengan asumsi tersebut, pengujian hipotesis untuk melihat pengaruh penggunaan teknik cross-line terhadap pemahaman konsep matematika pada materi perkalian didasarkan pada hasil tes akhir posttest. Hasil uji hipotesis pada posttest menunjukan bahwa terdapat perbedaan pemahaman konsep matematika siswa terhadap materi perkalian yang signifikan antara siswa yang menggunakan teknik cross-line dengan siswa yang menggunakan teknik bersusun yaitu siswa yang diajarkan dengan menggunakan teknik cross-line memilki pemahaman konsep yang lebih tinggi dibandingkan siswa yang diajarkan dengan menggunakan teknik bersusun. Hal tersebut terlihat dari siswa kelas eksperimen yang memperoleh nilai rata-rata mean sebesar 80,33 dan terdapat 97,5 siswa yang mendapat nilai lebih dari atau sama dengan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 63. Sedangkan kelas kontrol memperoleh rata-rata nilai rata-rata mean sebesar 62,58 dan terdapat 45 siswa yang mendapat nilai lebih dari atau sama dengan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM. Berdasarkan hasil penelitian di atas, diketahui bahwa sebelum medapatkan perlakuan, kedua kelompok memiliki tingkat pemahaman yang sama. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil pretest kedua kelas tersebut. Setelah mendapatkan perlakuan yang berbeda antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka terdapat perubahan yang signifikan pada kedua kelas tersebut. Dilihat dari proses pembelajarannya, kelas eksperimen menggunakan teknik cross-line, dimana dalam pengajarannya menggunakan benda-benda konkret dalam menghitung cross-line sehingga siswa lebih mudah dalam memahami konsep yang diberikan. Dalam perkembangan kognitif Piaget dijelaskan bahwa pada perkembangan anak tingkat SDMI berbasis pada pengenalan fakta konkret. 1 Untuk mengetahui pencapaian pemahaman konsep perkalian siswa kelas eksperimen dan kelas konrol pada tiap kategori pemahaman menurut Bloom, yaitu translation, interpretation, dan ekstrapolation. Dalam penelitian ini terdapat tiga indikator pemahaman konsep perkalian yang diukur oleh peneliti, yaitu:

1. Pemahaman Terjemahan Translation

Dimensi pemahaman translation diwakili oleh indikator mengubah gambar menjadi bentuk perkalian yang terdapat pada nomor 1, dan pada indikator mengubah bentuk perkalian menjadi penjumlahan berulang, yaitu yang terdapat pada nomor 3. Rata-rata skor pemahaman translation pada siswa kelas eksperimen adalah 4,1 dan kelas kontrol adalah 3,42. Sehingga dapat dikatakan bahwa skor pemahaman translation kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Hal tersebut dapat terlihat dari perbedaan hasil pekerjaan posttest kemampuan pemahaman konsep perkalian siswa kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Pada posttest nomor 3, dengan soal sebagai berikut : Dari soal di atas, jawaban antara siswa dan kelas kontrol dapat dilihat pada Gambar 4.5. Dari hasil jawaban pada Gambar 4.5 a kelas kontrol, terlihat siswa pada kelas kontrol masih keliru untuk mengubah perkalian menjadi penjumlahan berulang ataupun sebaliknya. Hasil jawaban siswa kurang tepat karena masih terbalik dalam menempatkan jawaban yang sesuai 1 Esti Yuli Widayati,dkk, Pembelajaran Matematika MI LAPIS PGMI ,Surabaya: Aprinta, 2009, h. 1.9

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif dengan Teknik Information Search Terhadap Pemahaman Konsep IPS Peserta Didik Kelas III SDN Karang Tengah 3 Tangerang

0 48 193

Pengaruh pendekatan pemecahan masalah teknik analogi terhadap pemahaman konsep matematika: studi eksperimen pada kelas VIII MTs YASDA

1 16 205

Pengaruh penggunaan alat peraga batang napier terhadap pemahaman konsep perkalian siswa kelas III SD Muhammadiyah 12 Pamulang

11 82 255

Pengaruh Penerapan Teknik Membaca Cepat Terhadap Penemuan Kalimat Utama Pada Siswa Kelas IV SDN Cempaka Putih 1 Kota Tangerang Selatan

0 12 139

PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERKALIAN PADA SISWA KELAS II SDN III POKOH KIDUL WONOGIRI TAHUN 2011

1 8 110

Artikel Publikasi: PENINGKATAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA MATERI Peningkatan Minat Belajar Matematika Materi Perkalian Dan Pembagian Metode Dictate (Dmp) Siswa Kelas III Sdn.Banjarsari 01 Tahun 2014/2015.

0 2 12

PENINGKATAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN DAN PEMBAGIAN METODE DICTATE Peningkatan Minat Belajar Matematika Materi Perkalian Dan Pembagian Metode Dictate (Dmp) Siswa Kelas III Sdn.Banjarsari 01 Tahun 2014/2015.

0 5 17

PENDAHULUAN Peningkatan Minat Belajar Matematika Materi Perkalian Dan Pembagian Metode Dictate (Dmp) Siswa Kelas III Sdn.Banjarsari 01 Tahun 2014/2015.

0 2 5

PENGARUH PERMAINAN SUMO MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIKA SISWA PADA KONSEP PERKALIAN BILANGAN ASLI:Studi Eksperimen di Kelas II SDN Kedaleman I Kecamatan Cibeber Kota Cilegon.

0 0 42

PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI RAU KEDUNG JEPARA PADA MATERI PERKALIAN PECAHAN

0 0 5