Belajar dan Pembelajaran Konsep Belajar dan Pembelajaran
struktur –struktur yang logik dan 6 matematika adalah pengetahuan tentang
aturan-aturan yang ketat.
9
Dari penjelasan mengenai pengertian matematika menurut para ahli tersebut, maka matematika dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan
yang mempelajari hubungan pola melalui simbol-simbol dan bahasa numerik serta konsep-konsep yang dipelajari dengan menyertakan berpikir
logis dalam penyelesaian masalah dalam matematika. Adapun karakertistik matematika menurut Sumardyono dalam
bukunya yang berjudul “Karakterisitik Matematika dan Implikasinya terhadap Pembelajaran
” antara lain:
10
1 Memiliki objek kajian yang abstrak 2 Bertumpu pada kesepakatan
3 Memiliki simbol yang kosong dari arti 4 Memperlihatkan semesta pembicaraan universal
5 Konsisten dalam sistemnya Pembelajaran matematika merupakan sebuah proses yang sengaja
dirancang oleh guru dengan tujuan menciptakan suasana kelas yang dapat memunginkan siswa dapat belajar matematika.
Dari pengertian pembelajaran dan matematika tersebut, maka pembelajaran matematika adalah proses yang sengaja dirancang dengan
tujuan untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan seseorang lekasanakan kegiatan belajar matematika.
11
Pembelajaran matematika berorientasi pada matematika formal dengan beberapa pengertian seperti
hubungan, fungsi, kelompok, vektor, diperkenalkan dan dimasukan dengan definisi dan dihubungkan satu dengan yang lain dalam satu sistem yang
disusun secara deduktif.
9
Nahrowi Adji dan Maulana, Pemecahan Masalah Matematik, Bandung:UPI PRESS. 2006 , h.34
10
Ali Hamzah dan Muhlisrarini, Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Matematika, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2014, h. 92
11
Ibid., h. 65
Pada jenjang persekolahan pembelajaran matematika mempunyai tujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir siswa. Maka sebagai
perancang proses pembelajaran, guru harus dapat mengorganisir semua komponen dengan sedemikian rupa sehingga antara komponen yang satu
dengan yang lainnya dapat berinteraksi secara harmonis. Seperti yang telah jelaskan pada latar belakang, pembelajaran
matematika untuk tingkat SDMI berbeda dengan pembelajaran tingkat SMP, SMA, atau perguruan tinggi yaitu dalam hal penyajian, pola pikir,
keterbatasan semestanya dan tingkat keabstrakannya disesuaikan dengan perkembangan kognitif dan emosional siswa tingkat dasar. Berdasarkan
perkembangan kognitif Piaget, perkembangan anak tingkat SDMI yang berada pada tahap usia 7 sampai 12 tahun berbasis pada tahap operasi
konkrit. Pada umumnya pada tahap ini siswa telah memahami operasi logis dengan bantuan benda-benda konkrit. Karena pembelajar pada jenjang
SDMI merupakan anak-anak yang pada umumnya masih dalam tahap berpikir operasional konkrit, artinya bahwa siswa SDMI belum bisa
berpikir formal dan abstrak, maka pembelajaran matematika SDMI dapat dikatakan sebagai usaha yang dilakukan oleh guru kepada siswa-siswi
SDMI untuk membangun pemahaman terhadap matematika.
12
Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa dalam membelajarkan atau memberikan konsep-konsep matematika pada siswa
SDMI harus disesuaikan dengan hakikat siswa SDMI. Adapun ciri-ciri pembelajaran matematika SDMI, yaitu:
1 Pembelajaran matematika menggunakan metode spiral 2 Pembelajaran matematika bertahap
3 Pembelajaran matematika menggunakan metode induktif 4 Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi
5 Pembelajaran matematika hendaknya bermakna
13
12
Esti Yuli Widayati,dkk, Pembelajaran Matematika MI LAPIS PGMI ,Surabaya: Aprinta, 2009, h. 1.9
13
Erna Suwangsi dan Tiurlina, Model Pembelajaran Matematika, Bandung: UPI Press, 2006, h. 25-26