D. E.
Bagan 2.1 Kerangka Berpikir Pemahaman Konsep
Pada Pembelajaran Perkalian
Pemahaman konsep merupakan kemampuan mengklasifikasikan konsep dan mengimplementasikan konsep tersebut dalam contoh lain dengan ide atau
pikiran sendiri disertai dengan alasannya. Dalam pembelajaran matematika, pembelajaran yang lebih ditekankan adalah pemahaman konsep. Agar konsep
matematika yang disampaikan dapat dipahami dengan baik oleh siswa, maka guru matematika harus memiliki metode yang tepat dalam menyampaikan
konsep matematika. Permasalahan yang terjadi selama proses pembelajaran yaitu siswa hafal
dengan suatu konsep akan tetapi siswa tidak dapat menerapkan suatu konsep dalam contoh lain terutama dalam hal perkalian. Begitu pula kebiasaan guru
yang memberikan pembelajaran sacara baku tanpa menjelaskan pembentukan konsep tersebut.
Salah satu metode yang mempermudah dalam meyampaikan konsep matematika ialah dengan menggunakan teknik cross-line garis silang.
Dengan menggunakan teknik cross-line, siswa lebih mudah dalam memahami materi atau konsep yang diberikan. Selain itu mempermudah dalam
penyeleseaian soal perkalian. Pembelajaran perkalian
Menggunakan teknik cross-line
Menggunakan perkalian bersusun
Pengaruh terhadap pemahaman konsep
perkalian siswa
F. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah, kajian teori dan kerangka pikir yang telah diuraikan di atas, maka dirumuskan hipotesis
terhadap masalah yang dikaji yaitu terdapat pengaruh penggunaan teknik cross-line terhadap pemahaman konsep matematika siswa pada materi
perkalian.
32
BAB III METODOLOGI PENENLITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitan
1. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilaksanakan di SDN Cempaka Putih 01 Kecamatan
Ciputat Tangerang Selatan. 2. Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada semester ganjil, bulan Agustus tahun ajaran 2016-2017
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen dan rancangan yang digunakan adalah The Pretest-Posttest Control Group Design. Kelas yang
diteliti dibagi menjadi menjadi dua kelompok. kelas eksperimen yang diberi perlakuan dengan teknik cross-line dan kelas kontrol dengan metode
konvensional yaitu dengan teknik perkalian bersusun. Sebelum diberikan perlakuan, kedua kelas dilakukan pretest untuk mengetahui sejauh mana
kemampuan pemahaman dasar siswa pada konsep yang bersangkutan yaitu konsep perkalian. Kemudian masing-masing kelas diberikan perlakuan. Setelah
itu dilakukan kembali posttest untuk mengetahui kemampuan pemahaman siswa terhadap konsep perkalian. Adapun rancangan penelitian tersebut
dinyatakan dalam tabel 3.1 berikut :
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian
The Pretest-Posttest Control Group Design
Kelompok Pretest
Perlakuan Posttest
E Y
1
X
E
Y
2
K Y
1
X
K
Y
2