2. Pemahaman Penjelasan Interpretation
Dimensi pemahaman penjelasan interpretation diwakili oleh indikator menghitung perkalian secara komutatif
yang terdapat pada posttest nomor 2a dan 2b, menghitung perkalian secara pengelompokan yang terdapat pada
posttest nomor 4, menghitung perkalian puluhan dengan satuan yang terdapat pada posttest nomor 5a dan 5d, menghitung perkalian puluhan
dengan puluhan yang terdapat pada posttest nomor 5b dan 5c. Rata-rata skor pemahaman interpretation pada siswa kelas eksperimen
dari soal nomor 2a, 2b, 4, 5a, 5b, 5c, dan 5d adalah 10,88 dan rata-rata skor siswa untuk kelas kontrol adalah 6,65. Hal ini menunjukkan bahwa skor
pemahaman interpretation kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Hal tersebut dapat terlihat dari perbedaan hasil pekerjaan posttest
kemampuan pemahaman konsep perkalian siswa kelas eksperimen dengan kelas kontrol.
Pada posttest nomor 4 dengan soal sebagai berikut :
Dari soal di atas, jawaban antara siswa dan kelas kontrol dapat dilihat pada Gambar 4.6.
Dari hasil jawaban pada Gambar 4.5 a, dapat terlihat bahwa siswa kelas kontrol telah dapat menafsirkan soal menggunakan perhitungan
dengan cara pengelompokan. Akan tetapi, terdapat kekeliruan dalam menghitung hasil akhir sehingga jawabannya kurang tepat. Oleh karena itu,
dapat dikatakan bahwa kemampuan siswa masih kurang tepat dalam menghitung perkalian secara benar dan siswa belum dapat mencapai
pemahaman secara interpretasi dengan baik. Sedangkan pada Gambar 4.6 b kelas eksperimen, dapat terlihat bahwa
siswa telah dapat menafsirkan soal dengan menggunakan perhitungan
perkalian secara pengelompokan dengan benar. Sehingga dapat dikatakan bahwa siswa kelas eksperimen telah mencapai pemahaman secara
interpretasi interpretation
a
b Gambar 4.6
Perbandingan Jawaban Siswa Kelas Kontrol a dan Kelas Eksperimen pada Indikator
Interpretation
3. Pemahaman Ekstrapolasi Ekstrapolation
Dimensi pemahaman ekstrapolasi ekstrapolation diwakili oleh indikator menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perkalian yang
terdapat pada posttest nomor 6, 7, dan 8. Rata-rata skor pemahaman ekstrapolation yang diperoleh siswa kelas
eksperimen adalah 7,15 dan rata-rata skor pemahaman ekstrapolation pada kelas kontrol adalah 5,45. Hal ini menunjukan bahwa skor pemahaman
ekstrapolation kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Salah satu
hasil jawaban posttest siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sebagai berikut :
Pada posttest nomor 7 dengan soal sebagai berikut :
Dari soal di atas, jawaban antara siswa dan kelas kontrol dapat dilihat pada Gambar 4.7.
Dari jawaban Gambar 4.7 a kelas kontrol, terlihat siswa dapat menggunakan rumus dengan benar, namun dalam menjumlahkan hasil
perkalian dengan bersusun ke bawah siswa masih mengalami kekeliruan, sehingga hasil akhir dari perkalian tersebut menjadi salah. Selain dengan
menggunakan teknik bersusun, terdapat juga beberapa siswa kelas kontrol yang masih menghitung dengan penjumlahan berulang, namun masih
mengalami kekeliruan dan kesalahan. Sehingga dapat dikatakan bahwa siswa kelas kontrol, belum dapat mencapai pemahaman ekstrapolasi dengan
baik. Sedangkan pada Gambar 4.7 b kelas eksperimen, dapat terlihat bahwa
siswa dapat menghitung dan menyelesaikan soal perkalian dengan benar dan tepat menggunakan teknik cross-line yang telah diajarkan. Sehingga dapat
dikatakan bahwa siswa pada kelas eksperimen telah mencapai pemahaman ekstrapolasi dengan baik dan benar.
Dari penjelasan tersebut dapat dikatakan bahwa pencapaian pemahaman siswa ekaperimen pada ekstrapolation lebih baik dari pemahaman pada
kelas kontrol.