Uji daya pembeda soal bertujuan untuk mengetahui kemampuan soal dalam membedakan kemampuan siswa. Angka menentukan besarnya
daya pembeda disebut indeks diskriminasi yang berkisar 0,00 – 1,00.
Untuk mengetahuinya digunakan rumus berikut:
Keterangan: DP
: Daya pembeda : Jumlah skor kelompok atas yang menjawab benar
: Jumlah skor kelompok bawah yang menjawab benar : Jumlah skor maksimum kelompok atas yang seharusnya
: Jumlah skor maksimum kelompok
:
Indeks kesukaran
:
Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
:
Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
10
Butir-butir soal yang baik adalah butir-butir soal yang mempunyai indeks diskriminasi 0,4
– 0,7. Adapun indeks daya pembeda yaitu sebagai berikut :
Tabel 3.5 Indeks Daya Pembeda
Daya Beda Soal Keterangan
0,00 – 0,20
Jelek 0,21
– 0,40 Cukup
0,41 – 0,70
Baik 0,71
– 1,00 Baik Sekali
Berikut kritesia daya pembeda berdasarkan hasil analisis pada butir soal yang diujicobakan:
10
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2015, h.228-229.
Tabel 3.6 Hasil Analisis Daya Pembeda
Kriteria Nomor Soal
Jumlah
Baik sekali 14, 17
2 Baik
1, 5, 9, 10, 12, 13, 15, 18, 19, 20 10
Cukup 4, 6,7, 8, 11, 16
6 Jelek
2, 3 2
Jumlah 20
Berdasarkan Tabel 3.6, perhitungan uji daya pembeda diperoleh 2 butir soal dengan kriteria baik sekali, 10 butir soal dengan kriteria baik, 6
butir soal dengan kriteria cukup dan 2 butir soal dengan kriteria jelek. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji-t, yaitu tes statistik yang digunakan untuk menguji perbedaan atau kesamaan dua
kondisiperlaukan atau dua kelompok yang berbeda dengan membandingkan rata-rata mean kedua kelompok atau perlakuan tersebut.
11
Sebelum menghitung Uji-t, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis data yaitu uji
normalitas dan uji homogenitas.
1. Uji Prasyarat
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji
normalitas dapat dihitung menggunakan Chi-Kuadrat. Adapun langkah-langkah dalam menguji normalitas data adalah sebagai
berikut :
11
Anas Sujono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011, cet 23, h. 278
1 Perumusan hipotesis H
: sampel berasal dari populasi distribusi normal H
1
: sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal 2 Data dikelompokan ke dalam distribusi frekuensi
3 Menentukan populasi ke-j Pj 4 Menentukan 100Pj yaitu presentase luas interval ke-j dari suatu
distribusi normal melalui transformmasi ke skor baku
̅
5
Menghitung nilai hitung melaluirumus sebagai berikut:
∑
6
Menentukan
tabel
pada derajat bebas db = k-3,dimana k banyaknya kelompok
7
Kriteria pengujian Jika
tabel
maka H
o
diterima Jiak
tabel
maka H
o
ditolak 8 Kesimpulan
tabel
: Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
tabel
:
Sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal.
12
Uji normalitas data pretest maupun posttest yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Shapiro Wilk pada program SPSS
statistic22 dengan taraf signifiaknsi 5 . Cara mengetahui
signifikansi atau tidaknya adalah dengan memperhatikan bilangan pada kolom signifikansi Sig.. Jika signifikansi yang diperoleh
, maka sampel tersebut berdistribusi normal dan jika signifikansi yang
diperoleh , maka sampel tidak berdistribusi normal.
13
12
Kadir, Statistika Terapan Konsep, Contoh, dan Analisis Data dengan Program SPSSLisarel dalam Penelitian, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2015, h. 149.
13
Ibid., h.157.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data sampel berasal dari populasi yang variannya sama. Adapun rumus yang
digunakan dalam uji homogenitas yaitu :
14
dengan
∑ ∑
Keterangan : F
= homogenitas
=
deviasi standar data varians terbesar
=
deviasi standar data varians terkecil
=
varians besar
=
varians kecil Adapun kriteria pengujian uji F adalah sebagai berikut :
1 Jika F
hitung
F
tabel
, maka H
1
diterima dan H ditolak data memiliki
varians homogen 2 Jika F
hitung
F
tabel
, maka H diterima dan H
1
ditolak data tidak memilki varians homogen
Dalam penelitian ini, uji homogenitas didapat melalui program SPSS Statistic 22. Uji homogenitas data menggunakan test of
homogeneity of variance. Untuk mengetahui signifikansi atau tidak, dapat dilihat pada kolom signifikansi Sig. yang terdapat bilangan yang
menunjukan signifikansi yang diperoleh. Jika signifikansi yang diperoleh
, maka varians sampel homogen. Sedangkan jika signifikansi yang diperoleh
, maka varians tidak homogen. Untuk menguji hipotesis, jika pada Uji Normalitas diperoleh bahwa
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berasal dari populasi yang
14
Sudaryono, Aplikasi Statistika untuk Penelitian, Jakarta: Lentera Ilmu Cendekia,2014, h. 251