Analisis SWOT Metode Pengolahan dan Analisis Data

Setelah diketahui faktor-faktor dalam Sistem Berlian Porter, maka dapat ditentukan komponen yang unggul atau lemah dayasaingnya. Selain itu, melalui Berlian Porter’s System dapat dilihat bagaimana keterkaitan antar komponen, sehingga akan tampak komponen-komponen yang saling mendukung atau tidak saling mendukung.

4.4.2 Analisis SWOT

Matriks SWOT merupakan alat pencocokan strategi yang dilakukan berdasarkan pengembangan empat jenis strategi, yaitu SO Strategy Strategi Kekuatan-Peluang, ST Strategy Strategi Kekuatan-Ancaman, WO Strategy Strategi Kelemahan-Peluang, dan WT Strategy Strategi Kelemahan-Ancaman. SO Strategy memanfaatkan kekuatan internal dari sistem agribisnis teh untuk menarik keuntungan dari peluang eksternal. ST Strategy menggunakan kekuatan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal. WO Strategy memperbaiki kelemahan sistem agribisnis teh dengan cara mengambil keuntungan dari peluang eksternal. WT Strategy merupakan taktik defensive yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan sistem agribisnis teh serta menghindari ancaman eksternal David 2009. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam menyusun Matriks SWOT : 1. Tentukan faktor-faktor kekuatan dan kelemahan internal kunci agribisnis teh Indonesia. 2. Tentukan faktor-faktor peluang dan ancaman eksternal agribisnis teh Indonesia. 3. Tentukan faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman strategis agribisnis teh Indonesia. 4. Sesuaikan kekuatan internal dengan peluang eksternal untuk mendapatkan SO Strategy. 5. Sesuaikan kekuatan internal dengan ancaman eksternal untuk mendapatkan ST Strategy. 6. Sesuaikan kelemahan internal dengan peluang eksternal untuk mendapatkan WO Strategy. 7. Sesuaikan kelemahan internal dengan peluang eksternal untuk mendapatkan WT Strategy. 32 Gambar 5 menunjukkan ruang lingkup yang digunakan dalam merumuskan strategi pengembangan agribisnis teh Indonesia. Lingkungan internal terdiri dari kegiatan yang berada di subsistem budidaya dan subsistem pengolahan teh curah. Keduan subsistem ini dinilai memiliki kedekatan yang relatif dekat karena baik kualitas maupun kuantitas produk teh yang dihasilkan Indonesia ditentukan oleh keberhasilan pengelolaan teh di kedua subsistem ini. Sementara itu lingkungan eksternal terdiri dari subsistem hulu, industri teh olahan, subsistem pemasaran, subsisem jasa penunjang, faktor alam, lingkungan makro serta kekuatan sosial ekonomi politik di lingkungan global.

4.4.3 Arsitektur Strategik