Arsitektur Strategik Metode Pengolahan dan Analisis Data

Gambar 5 menunjukkan ruang lingkup yang digunakan dalam merumuskan strategi pengembangan agribisnis teh Indonesia. Lingkungan internal terdiri dari kegiatan yang berada di subsistem budidaya dan subsistem pengolahan teh curah. Keduan subsistem ini dinilai memiliki kedekatan yang relatif dekat karena baik kualitas maupun kuantitas produk teh yang dihasilkan Indonesia ditentukan oleh keberhasilan pengelolaan teh di kedua subsistem ini. Sementara itu lingkungan eksternal terdiri dari subsistem hulu, industri teh olahan, subsistem pemasaran, subsisem jasa penunjang, faktor alam, lingkungan makro serta kekuatan sosial ekonomi politik di lingkungan global.

4.4.3 Arsitektur Strategik

Strategi yang telah dirumuskan berdasarkan Analisis SWOT, selanjutnya dipetakan ke dalam suatu arsitektur strategik. Arsitektur strategik bermanfaat bagi perusahaan dalam hal ini agribisnis teh Indonesia untuk merumuskan strateginya ke dalam kanvas rencana untuk meraih visi dan misi 8 . Teknik penyusunan arsitektur strategik tidak memiliki aturan baku. Gambar arsitektur strategik merupakan suatu penggabungan kreativitas dengan hasil strategi yang diperoleh dari tahap pengambilan keputusan. Arsitektur strategik menunjukkan adanya hubungan antara satu strategi dengan strategi lainnya, dimana implementasi satu strategi sangat mempengaruhi implementasi strategi lainnya. Pemetaan strategi ke dalam kanvas arsitektur strategik menjelaskan time-frame implementasi dari masing-masing strategi dalam periode waktu tertentu. 8 Tim Dosen Mata Kuliah Strategi Kebijakan Bisnis. 2010. Handout Mata Kuliah Strategi Kebijakan Bisnis. Departemen Agribisnis, FEM, IPB tidak dipublikasikan. 33 Kekuatan Ekonomi dan Sosial Politik GlobalInternasional Lingkungan Makro Subsistem Penunjang : ‐ Kebijakan Pemerintah ‐ Lembaga keuangan ‐ Lembaga penelitian ‐ Kelembagaan sosial ‐ Pemerintah ‐ Asosiasi perdagangan Subsistem Hulu : ‐ Industri pupuk obat-obatan ‐ Usaha pembibitan ‐ Pemasok mesin dan peralatan pertanian Faktor Fisik dan Infrastuktur : ‐ Tanah, air, udara, matahari, hewan dan vegetasi, iklim ‐ Lingkungan buatan manusia Lingkungan Mikro Kegiatan On farm petani teh Industri Pengolahan Teh Industri Besar Negara, Swasta Industri Kecil Rakyat Industri Makanan dan Minuman Berbasis Teh ready to drink tea,tea bag , dll Industri Kosmetika dan Farmasi Sektor Jasa Restoran, Hotel, Spa, dsb Home industry Konsumen Rumah Tangga Akhir Keterangan : Pihak Internal : Lingkungan Mikro Kegiatan Budidaya dan Industri Pengolahan Teh Curah Pihak Eksternal : Lingkungan Makro dan Lingkungan Global Gambar 5. Ruang Lingkup Sistem Agribisnis Teh 34 V SISTEM AGRIBISNIS TEH INDONESIA

5.1 Perdagangan Teh Dunia

Teh merupakan minuman terfavorit kedua di dunia setelah air putih 9 . Masyarakat dunia gemar minum teh karena cita rasa, aroma serta warna air seduhannya. Selain sebagai penghilang dahaga, teh merupakan bagian dari budaya yang tak terpisahkan di sejumlah negara. Di tengah proses modernisasi, beberapa dari nilai-nilai budaya tersebut masih terasa hingga kini, karena itu bagi negara- negara tertentu seperti Inggris, Cina maupun Jepang, teh merupakan minuman istimewa yang lebih dari sekedar minuman.

5.1.1 Produksi dan Konsumsi Teh Dunia

Negara-negara produsen teh dunia didominasi oleh negara-negara di kawasan Asia, seperti India, Bangladesh, Sri Langka, Cina, Indonesia, Taiwan, Iran, Jepang, Korea dan beberapa negara lainnya. Bahkan beberapa negara seperti Cina dan India merupakan produsen teh terbesar di dunia. Cina mampu menghasilkan sebanyak 1.200.000 ton teh pada tahun 2008, sementara India mampu menghasilkan 980.818 ton pada tahun yang sama. Cina dan India berkontribusi sekitar 31,5 persen dan 25 persen dari total produksi teh dunia. Selain Cina dan India, negara penghasil teh lainnya adalah Kenya, Sri Langka, Vietnam, Turki, Indonesia, Jepang, Argentina dan Bangladesh. Berbeda dengan Cina dan India, negara-negara tersebut umumnya hanya memproduksi teh dalam persentase yang kecil di bawah 10 persen, akibatnya beberapa negara seperti Indonesia hanya berperan sebagai market follower. Selain sebagai produsen, Cina dan India juga merupakan konsumen teh terbesar di dunia, tingginya volume konsumsi kedua negara tersebut juga didorong oleh jumlah populasi penduduknya. Dilihat dari porsi produksi dan konsumsinya, kedua negara ini merupakan negara yang memiliki peran penting dalam perdagangan teh dunia. Cina dan India berkontribusi dalam separuh kegiatan perdagangan teh dunia. 9 Sustainable Tea dalam http:www.unileverme.comsustainabilityenvironmentagriculture sustainable_teasustainabletea.aspx [Diakses pada 26 April 2011] 35