Konsep Dayasaing Kerangka Pemikiran Teoritis .1 Pemahaman Mengenai Agribisnis

Sementara pertanian dalam arti luas merupakan seluruh mata rantai pemanenan energi surya secara langsung maupun tidak langsung melalui proses fotosintesis dan proses pendukung lainnya untuk kehidupan manusia yang mencakup aspek ilmu pengetahuan, teknologi dan kemasyarakatan serta mencakup bidang tanaman pangan, hortikultura, peternakan, perikanan, perkebunan, dan kehutanan 6 . Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pertanian hanyalah suatu bagian dari sistem agribisnis. Subsistem Agribisnis Hulu Industri Perbenihan Pembibitan Tanaman, Agrootomotif, Agrokimia Subsistem Usahatani Usaha Tanaman Pangan dan Hortikultura, Usaha Perkebunan, Usaha Peternakan Subsistem Pengolahan Industri Makanan, Minuman, Pangan, Barang Serat Alam, Biofarma, Agrowisata dan Estetika Subsistem Pemasaran Distribusi, Promosi, Informasi Pasar, Struktur Pasar, Kebijakan Perdagangan Subsistem Jasa dan Penunjang Perkreditan dan Asuransi Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Penyuluhan Transportasi dan Pergudangan Gambar 2. Lingkup Pembangunan Sistem dan Usaha Agribisnis Sumber : Saragih 2010, Hlm xx

3.1.2 Konsep Dayasaing

Simanjuntak 1992 dalam Siregar 2009 mengatakan bahwa dayasaing dapat diartikan sebagai kemampuan suatu produsen untuk memproduksi suatu produk dengan biaya yang cukup rendah sehingga pada harga-harga yang terjadi di pasar internasional kegiatan produksi tersebut menguntungkan. Pada dasarnya, pembangunan agribisnis merupakan suatu upaya untuk meningkatkan dayasaing yang dilakukan melalui transformasi keunggulan komparatif menjadi keunggulan bersaing competitive advantage. Perbedaan dan perubahan pada sumberdaya yang dimiliki suatu negara atau daerah mengakibatkan keunggulan komparatif dan secara dinamis akan mengalami perkembangan. Pearson dan Gotsch 2004 dalam Siregar 2009 6 Buku Panduan Institut Pertanian Bogor dalam Saragih 2010 17 membagi faktor-faktor yang mempengaruhi keunggulan komparatif menjadi lima, yaitu : 1. Perubahan dalam sumberdaya alam 2. Perubahan faktor-faktor biologi 3. Perubahan harga input 4. Perubahan teknologi 5. Biaya transportasi yang lebih murah dan efisien Berdasarkan faktor-faktor tersebut, maka suatu keunggulan komparatif merupakan suatu hal yang tidak stabil dan dapat diciptakan. Kondisi tersebut mengacu kepada kemampuan pengelolaan yang dilakukan secara dinamis dari suatu wilayah dengan keterbatasan sumberdaya namun didukung oleh dukungan tenaga kerja, modal serta proses pengolahan lanjutan. Keunggulan kompetitif competitive advantage merupakan alat yang digunakan untuk mengukur dayasaing suatu aktivitas berdasarkan pada kondisi perekonomian aktual. Secara operasional, Simatupang 1995 dalam Siregar 2009 menyebutkan bahwa keunggulan kompetitif adalah kemampuan memasok barang dan jasa pada waktu, tempat dan bentuk yang diinginkan konsumen, baik di pasar domestik maupun pasar internasional, pada harga yang sama atau lebih rendah dibandingkan yang ditawarkan oleh pesaing, seraya memperoleh laba paling tidak sebesar ongkos penggunaan opportunity cost sumberdaya. Kondisi ini menyebabkan keunggulan kompetitif tidak saja ditentukan oleh keunggulan komparatif menghasilkan barang lebih murah dibandingkan dengan pesaing, tetapi juga ditentukan oleh kemampuan untuk memasok produk dengan atribut karakter yang sesuai dengan keinginan konsumen Simatupang 1995 dalam Siregar 2009. Porter 1998 menyatakan bahwa keunggulan suatu negara tergantung kepada kemampuan industrinya dalam inovasi dan pengembangan. Adanya persaingan yang ketat menyebabkan suatu perusahaan akan memperoleh keunggulan bersaing pada akhirnya. Konsep dayasaing pada tingkat nasional adalah produktivitas. Produktivitas adalah nilai dari output yang dihasilkan oleh satu satuan tenaga kerja atau kapital. Produktivitas adalah penentu utama dari standar hidup suatu negara dalam jangka panjang. 18 Terdapat empat faktor utama yang menentukan dayasaing suatu industri yaitu kondisi faktor sumberdaya, kondisi permintaan, kondisi industri pendukung dan industri terkait serta kondisi struktur, persaingan dan strategi perusahaan. Keempat faktor utama tersebut didukung oleh faktor pemerintah dan faktor kesempatan dalam meningkatkan dayasaing industri. Faktor-faktor tersebut menghasilkan suatu lingkungan dimana suatu perusahaan lahir dan belajar bagaimana bersaing. Faktor-faktor tersebut membentuk suatu sistem yaitu The Diamond of National Advantage. Setiap poin dalam berlian tersebut mempengaruhi keberhasilan suatu negara dalam mendapatkan keunggulan bersaing di pasar internasional Porter 1990.

3.1.3 Formulasi Strategi 1 Matriks SWOT