Terdapat empat faktor utama yang menentukan dayasaing suatu industri yaitu kondisi faktor sumberdaya, kondisi permintaan, kondisi industri pendukung
dan industri terkait serta kondisi struktur, persaingan dan strategi perusahaan. Keempat faktor utama tersebut didukung oleh faktor pemerintah dan faktor
kesempatan dalam meningkatkan dayasaing industri. Faktor-faktor tersebut menghasilkan suatu lingkungan dimana suatu perusahaan lahir dan belajar
bagaimana bersaing. Faktor-faktor tersebut membentuk suatu sistem yaitu The Diamond of National Advantage.
Setiap poin dalam berlian tersebut mempengaruhi keberhasilan suatu negara dalam mendapatkan keunggulan
bersaing di pasar internasional Porter 1990.
3.1.3 Formulasi Strategi 1 Matriks SWOT
Analisis SWOT adalah sebuah bentuk analisis situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif memberi gambaran. Analisis ini menempatkan situasi dan
kondisi sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing.
Analisis SWOT melihat bagaimana kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang ada pada sebuah perusahaan atau
organisasi. Menurut Rangkuti 2006 analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman. Setelah
diketahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, barulah dapat ditentukan strategi dengan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki untuk mengambil
keuntungan dari peluang-peluang yang ada, sekaligus untuk memperkecil atau bahkan mengatasi kelemahan yang dimilikinya untuk menghindari ancaman yang
ada. Analisis SWOT ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :
1.
Kekuatan atau strengths S, merupakan suatu kelebihan khusus yang
memberikan keunggulan kompetitif di dalam suatu industri yang berasal dari perusahaan. Kekuatan perusahaan akan mendukung perkembangan usaha
dengan cara memperlihatkan sumber dana, citra, kepemimpinan pasar, hubungan dengan konsumen ataupun pemasok serta faktor-faktor lainnya.
19
2.
Kelemahan atau weaknesses W, merupakan keterbatasan dan kekurangan
dalam hal sumberdaya, keahlian dan kemampuan yang secara nyata menghambat aktivitas keragaan perusahaan. Fasilitas, sumberdaya keuangan,
kemampuan manajerial, keahlian pemasaran dan pandangan orang terhadap merek dapat menjadi sumber kelemahan.
3.
Peluang atau opportunities O, merupakan situasi yang diinginkan
perusahaan. Segmen pasar, perubahan dalam persaingan, perubahan teknologi, peraturan dalam persaingan, peraturan baru atau yang ditinjau kembali dapat
menjadi sumber peluang bagi perusahaan. 4.
Ancaman atau threats T, merupakan situasi yang paling tidak disukai dalam
lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan penghalang bagi posisi yang diharapkan oleh perusahaan. Masuknya pesaing baru, pertumbuhan pasar yang
lambat, meningkatnya posisi penawaran pembeli dan pemasok, perubahan teknologi, peraturan baru yang ditinjau kembali dapat menjadi sumber
ancaman bagi perusahaan. Selain empat komponen dasar ini, analisis SWOT, dalam proses
analisisnya akan berkembang menjadi beberapa subkomponen yang jumlahnya tergantung pada kondisi organisasi, dimana masing-masing subkomponen adalah
penjabaran dari masing-masing komponen.
2 Arsitektur Strategik
Pendekatan arsitektur strategik merupakan suatu pendekatan yang bersifat bentangan atau stretch Hamel Prahald 1995. Pendekatan ini muncul sebagai
respon dari pendekatan klasik yang dinilai kurang mampu untuk mengakomodasi perubahan lingkungan yang tergolong cepat, karena ketika menyusun pendekatan
klasik membutuhkan asumsi-asumsi yang sangat ketat Yoshida 2004. Selanjutnya Yoshida 2004 menyatakan bahwa arsitektur strategik
diciptakan untuk lebih adaptif dan fleksibel di dalam menghadapi suatu perubahan, sehingga dengan diaplikasikannya arsitektur strategik ini, organisasi
akan secara leluasa mengembangkan skenario yang diperkirakan akan memuluskan jalan menuju tercapainya visi dan misi organisasi tersebut. Strategi
dengan skenarionya kemudian dipetakan ke dalam sebuah blue print strategy.
20
Blue print strategy ini sepenuhnya disusun untuk mendukung tercapainya tujuan
organisasi dalam waktu yang telah ditentukan. Unsur-unsur yang diperlihatkan dalam arsitektur strategik adalah visi dan
misi organisasi, analisis internal dan eksternal organisasi, pemahaman mengenai tantangan yang dialami dan akan dialami oleh organisasi, serta sasaran yang ingin
dicapai oleh organisasi tersebut. Sehingga pada akhirnya semua unsur tersebut disatukan ke dalam sebuah peta umum strategik yang kemudian akan
diimplementasikan untuk jangka waktu tertentu.
3.2 Kerangka Pemikiran Operasional