6.3 Keterkaitan Komponen Pendukung
Berikut ini adalah analisis mengenai keterkaitan komponen pendukung dayasaing dengan komponen utama dayasaing agribisnis teh Indonesia :
6.3.1 Peranan Pemerintah terhadap Komponen Utama
Peranan pemerintah terhadap perkembangan agribisnis teh Indonesia tercermin dalam kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan serta sikap yang
ditunjukan. Beberapa dari kebijakan tersebut dinilai telah mendukung komponen- komponen utama. Namun, beberapa yang lainnya dinilai belum tepat dan belum
mendukung komponen dayasaing agribisnis teh Indonesia. Dalam kebijakan terkait dengan komoditas teh di Indonesia, penetapan teh sebagai salah satu
komoditas unggulan nasional dinilai telah mendukung upaya peningkatan kualitas sumberdaya teh di Indonesia, baik dengan upaya peningkatan perluasan area
tanam, peningkatan produksi, peningkatan volume ekspor, serta beberapa aspek lainnya.
Di samping itu, beberapa kebijakan pemerintah yang belum mendukung dayasaing agribisnis teh Indonesia adalah penetapan PPN sebesar 10 persen untuk
produk teh kemasan, sementara produk teh kemasan yang masuk ke Indonesia hanya dikenakan tarif impor sebesar 5 persen. Hal ini dirasakan merugikan
produsen, karena dapat mengurangi laba yang cukup besar juga membuat produk lokal kalah saing dengan produk impor. Hal ini juga terkait dengan kebijakan
penetapan tarif impor produk teh curah yang sama dengan produk teh kemasan sebesar 5 persen yang dirasakan kurang mendukung karena penetapan tarif impor
yang rendah telah mengakibatkan peningkatan volume impor dari tahun ke tahun. Meskipun volume teh impor masih jauh lebih kecil dibandingkan dengan produksi
teh nasional untuk konsumsi teh dalam negeri, namun hal tersebut patut diwaspadai agar kelak tidak merugikan produsen teh domestik, khususnya petani
yang sebagian besar produksinya dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik. Karena itu, kebijakan pemerintah saat ini dinilai belum mendukung
komponen industri terkait dan industri pendukung, serta komponen strategi, struktur dan persaingan karena belum berpihak kepada produsen lokal. Selain itu,
hingga saat ini belum ada kebijakan atau program khusus yang dilakukan
95
96
pemerintah untuk mengatasi permasalahan konsumsi teh domestik, karena itu, peranan pemerintah juga dinilai belum mendukung komponen ini.
6.3.2 Peranan Kesempatan terhadap Komponen Utama