Jalur SPKP - Pantai Aowolio

5.2.1 Jalur SPKP - Pantai Aowolio

Jalur SPKP - Pantai Aowolio merupakan jalur yang biasa digunakan oleh masyarakat menuju ke perkebunan dan jalur ini sering digunakan oleh pengunjung untuk mencapai lokasi Pantai Aowolio karena mempunyai aksesibilitas yang mudah untuk ditempuh. Jalur SPKP - Pantai Aowolio memiliki tiga buah percabangan jalur yaitu jalur menuju perkebunan, jalur menuju Goa Kelelawar, dan jalur penghubung antara perkampungan Kapota dengan Desa Wisata Kollo. Posisiletak jalur berada di sisi bagian selatan Pulau Kapota. Jarak antara SPKP menuju ke Pantai Ao Wolio ± 2900 m. Jalur berupa jalan yang sudah diperkeras dengan semen, lebarnya ±1-1,5 m. Jalur ini dapat dilewati kendaraan motor dengan waktu tempuh sekitar 10-15 menit sedangkan dengan berjalan kaki dapat ditempuh dengan waktu ± 40-60 menit. Kondisi fisik jalur secara umum belum bermasalah sehingga aman untuk dilewati. Potensi permasalahan fisik yang dapat terjadi pada jalur ini adalah pembentukan lubang dan retak parah, hal ini dapat terjadi jika jalan dilewati oleh kendaraan motor dengan intensitas yang tinggi. Selain itu, jalur juga berpotensi sangat licin karena di beberapa bagian telah ditumbuhi oleh lumut. Rute dan kondisi jalur yang akan ditempuh secara rinci disajikan pada tabel 6. Tabel 6 Rute dan kondisi jalur yang akan ditempuh menuju Pantai Aowolio No. Rute Jarak tempuh Jarak akumulasi Keterangan 1. SPKP-Balai Desa 5 m 5 m Jalannya datar, jalan berupa semen dengan lebar ± 4 m, 2. Balai Desa-Pelabuhan Jonson 25 m 30 m Jalannya datar, jalan berupa semen dengan lebar ± 4 m 3. Pelabuhan Jonson- Desa Kabita 10 m 40 m Jalannya datar, jalan berupa semen dengan lebar ± 4 m 4. Desa Kabita - Pesisir pantai 560 m 600 m Jalannya datar, jalan berupa pasir 5. Pesisir pantai-Lokasi penanaman mangrove 640 m 1240 m Jalannya datar , jalan berupa pasir 8. Lokasi penanaman mangrove-pantai Aowolio 2260 m 2940 m Jalannya datar sampai naik turun dengan topografi tidak curam, Jalan berupa semen dengan lebar ± 1-1,5m 9. Pantai Aowolio-Batu Sahu‟u 125 m 3065 m Jalannya datar, jalan berupa pasir 10. Batu Sahu‟u-Tanjung menara pengamat Coremap 300 m 3365 m Jalannya datar dan naik dengan topografi tidak curam, jalan berupa pasir dan semen dengan lebar ± 1 m Objek dan daya tarik wisata yang dapat dijumpai pada jalur ini yaitu : 1 Flora diantaranya kelapa Cocos nucifera , singkong Manihot utilisima, jambu mete Anacardium ocidentale, mangga Mangifera indica, beringin Ficus benyamina, bayur Pterospermum javanicum, bambu Bamboo sp., nanas buah Ananas comosus dan kapuk randu Ceiba petandra. 2 Fauna yang dapat dijumpai yaitu burung dan kupu-kupu. Burung yang dijumpai seperti cangak laut Ardea purpurea, trinil pantai Actitis hypoleucos, gajahan penggala Nunenius phaeopus, cekakak sungai Halcyon chloris, kepudang kuduk hitam Oriolus chinensis, tekukur biasa Streptopelia tranguebarica, kekep sulawesi Artamus Monachus, dan cabai gunung Dicaeum sanguinolentum. Jenis kupu-kupu dijumpai salah satunya dari famili Nimpalidae. 3 Ekosistem yang khas yaitu ekosistem lamun dan ekosistem mangrove. 4 Potensi fisik berupa perkebunan kelapa, perkebunan singkong, perkebunan jambu mete, pantai pasir putih yang berdekatan dengan Desa Kabita dan menyuguhkan pemandangan laut dan Pulau Wangi-wangi, pantai pasir putih Aowolio, Watu Sahu‟u, menara pengamat Coremap, aktivitas masyarakat setempat yang sedang membuat kerajinan jalajah, menenun kain leja, membuat kasuami, dan kegiatan meti-meti. Gambar 43 Peta potensi objek dan daya tarik wisata di jalur SPKP-Pantai Aowolio.

5.2.2 Jalur Pesisir Pantai Kapota - Goa Kelelawar