3.5 Sosial Budaya Masyarakat
Penduduk Kabupaten Wakatobi menurut Survey Penduduk Antar Sensus
SUPAS pada tahun 2010 berjumlah 103.432 jiwa. Secara keseluruhan disajikan
pada tabel 1.
Tabel 1 Penduduk Kabupaten Wakatobi menurut kecamatan tahun 2010
No Kecamatan
Jumlah Penduduk Jiwa Persentase
1 Wangi-wangi
25.974 25.11
2 Wangi-wangi Selatan
27.257 26.35
3 Biningko
9.339 9.03
4 Togo Binongko
5.289 5.11
5 Tomia
7.687 7.43
6 Tomia Timur
9.385 9.07
7 Kaledupa
11.119 10.75
8 Kaledupa Selatan
7.378 7.13
Jumlah 103.432
100
Sumber : Hasil Proyeksi SUPAS BPS Kabupaten Wakatobi dan registrasi penduduk
Masyarakat Wakatobi terdiri dari 9 masyarakat adat, yaitu masyarakat Adat Wanci, masyarakat Adat Mandati, masyarakat Adat Liya dan masyarakat
Adat Kapota yang terdapat di Pulau Wangi-wangi dan Pulau Kapota. Selanjutnya masyarakat Adat Kaledupa yang terdapat di P. Kaledupa, masyarakat Adat Waha,
masyarakat Adat Tongano dan masyarakat Adat Timu yang terdapat di P. Tomia, serta masyarakat Adat Mbeda-beda di P. Binongko. Selain itu terdapat dua
masyarakat yang merupakan masyarakat pendatang yaitu masyarakat Bajo dan masyarakat Cia-cia yang berasal dari etnis Buton. Setiap masyarakat adat tersebut
memiliki bahasa yang khas untuk adatnya masing-masing, tetapi walaupun bahasa yang digunakan berbeda-beda mereka bisa saling memahami kalau terjadi
komunikasi Balai TNW 2008. Penduduk Wakatobi sebagian besar beragama Islam. Kepercayaan terhadap
hal-hal mistik masih dipercaya dan dilakukan dalam kehidupan masyarakat Wakatobi. Masyarakat masih melakukan ritual doa-doa dan permintaan di lokasi
tertentu yang dianggap mistis. Pelaksanaan ritual masyarakat dilakukan dengan membawa daun sirih, buah pala, dan koin lama sebagai suatu syarat. Kehidupan
damai dan saling menghargai antara sesama manusia merupakan penerapan dalam kehidupan bermasyarakat di Wakatobi.
Penduduk Wakatobi memiliki bahasa daerah dalam berkomunikasi. Masyarakat desa masih menggunakan bahasa daerah dengan fasih dan lancar
sedangkan masyarakat di kota menggunakan bahasa Indonesia dalam
berkomunikasi. Bahasa daerah yang digunakan masyarakat Wakatobi merupakan rumpun bahasa suai yang pemakaiannya meliputi dialek Wanci, dialek Kaledupa,
dialek Tomia dan dialek Binongko. Keempat dialek di Wakatobi disebut wilayah bahasa atau region. Region di Wakatobi memiliki perbedaan-perbedaan dalam hal
penyebutan atau penamaan benda-benda tertentu.
3.6 Deskripsi Lokasi Penelitian