5.2.5 Jalur SPKP- Hutan Sara
Jalur SPKP- Hutan Sara merupakan jalur yang biasa digunakan oleh
masyarakat menuju ke hutan adat Sara untuk mencari kayu bakar dan jalur ini juga biasa digunakan oleh masyarakat untuk menuju lokasi budidaya rumput laut
di Pantai Kolowowa. Kelebihan jalur ini dari jalur lainnya adalah terdapatnya objek menarik yaitu satwa burung. Berbagai jenis satwa burung lebih banyak
ditemukan pada jalur ini sehingga jalur berpotensi untuk dikembangkan sebagai jalur interpretasi satwa burung. Posisiletak jalur berada di bagian
utara sampai barat
Pulau Kapota. Jarak antara SPKP menuju ke Hutan Sara ± 4000 m. Jalur berupa jalan yang sudah diperkeras dengan semen, lebarnya kurang lebih 1-1,5 m.
Jalur ini dapat dilewati kendaraan motor sampai pada jarak 3000 m dengan waktu ±15 menit kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki sejauh 1000 m dengan
waktu tempuh sekitar ± 30 menit. Kondisi fisik jalur saat ini untuk menuju ke Hutan Sara aman untuk
dilewati meskipun harus sedikit hati-hati ketika musim hujan. Belum ada potensi permasalahan fisik yang dihadapi pada jalur karena jalan yang berada di Hutan
Sara merupakan jalan yang baru dibangun tetapi akan bermasalah ketika jalur dilewati kendaraan motor dengan intensitas yang tinggi. Rute dan kondisi jalur
yang akan ditempuh menuju ke Hutan Sara disajikan pada tabel 10. Tabel 10 Rute jalur dan kondisi jalur yang akan ditempuh menuju Hutan Sara
No. Rute
Jarak tempuh
Jarak akumulasi
Keterangan Kondisi Jalur
1. SPKP - Danau
Tailaro Nto‟oge
940 m 2200 m
Jalannya datar, jalan berupa semen, pasir, dan bebatuan karang yang masih alami
dengan lebar ± 1-1,5 m dan di bebatuan karang kondisinya sedikit licin di musim
hujan
2. Danau Tailaro
Nto‟oge - Hutan Sara Pos 1
3100 m 3100 m
Jalannya datar, jalan berupa semen dengan lebar ± 1-1,5 m
3. Hutan Sara Pos 1 -
Ekosistem mangrove 500 m
3600 m Jalannya datar, jalur merupakan jalan
setapak dari tanah dengan lebar ± 1-1,5 m 4.
Ekosistem mangrove -Oguu Lonto
Naakano 300 m
3900 m Jalannya datar, jalan berupa pasir karena
melewati pesisir pantai 4.
Oguu Lonto Naakano-Aktivitas
budidaya rumput laut 100 m
4000 m Jalannya datar, jalan berupa pasir karena
melewati pesisir pantai
Objek dan daya tarik wisata yang dapat dijumpai pada jalur SPKP- Hutan Sara
yaitu : 1
Berbagai flora diantaranya bambu Bamboo sp., beringin Ficus benyamina, dan kelapa Cocos nucifera.
2 Fauna yang dapat dijumpai yaitu burung, mamalia, reptil, dan kupu-kupu.
Burung yang dijumpai seperti tiong lampu biasa
Eurystomus orientalis
, tekukur biasa
Streptopelia tranguebarica
, wallet sapi
Collocalia esculenta
, pergam kepala kelabu
Ducula radiata
,
kepudang kuduk hitam Oriolus
chinensis
, cabai gunung
Dicaeum sanguinolentum
,
gajahan timur Numenius
madagascariensis
, pecuk padi hitam
Phalacrocorax sulcirostris
, dan walik molomoti
Ptilinopus subgularis
. Berbagai jenis kupu-kupu, kalong satwa
mamalia, dan biawak satwa reptil. 3
Ekosistem yang khas yaitu ekosistem mangrove. 4
Potensi fisik berupa kondisi Hutan Sara dan pengetahuan mengenai aturan- aturan adat yang berlaku di hutan ini, danau, pesisir pantai putih dan
pemandangan lautnya, melihat aktivitas masyarakat mencari kayu bakar, dan budidaya rumput laut.
Gambar 48 Peta potensi objek dan daya tarik wisata di jalur SPKP-Hutan Sara.
5.2.6 Jalur Hutan Sara- Saru’sarua