5.1.2 Potensi fisik
Potensi fisik dalam pengelompokan objek dan daya tarik wisata yaitu berupa objek-objek yang memiliki kondisi fisik yang menarik seperti goa, mata
air, pantai, danau air payau, dan pantai.
a. Goa Kelelawar
Goa dalam pengertian sederhana adalah suatu lorong bentukkan alamiah di bawah tanah yang bisa dilalui oleh manusia, terbentuk dari batuan gamping atau
batuan vulkanik Samodra 2001. Samodra 2001 juga menyatakan bahwa goa adalah situs bagi keindahan, misteri, hiburan dan petualangan sehingga
merupakan tempat yang cocok untuk berekreasi dan berwisata. Goa yang ada di Pulau Kapota, berpotensi untuk dikembangkan sebagai objek dan daya tarik
wisata. Hal ini karena goa tersebut memiliki nilai estetika dan keindahan ornamen goa stalaktit, stalagmid, gourdam dan sebagainya yang dapat memberikan unsur
petualangan kepada pengunjung. Hasil wawancara dengan beberapa masyarakat dapat diketahui bahwa di
Pulau Kapota terdapat dua buah goa, namun goa yang telah dimasuki atau diketahui oleh masyarakat secara umum hanya satu goa yaitu Goa Kelelawar. Goa
tersebut diberi nama Goa Kelelawar karena didalamnya terdapat banyak kelelawar yang bersarang di langit-langit goa. Goa Kelelawar berada di sebuah area yang
biasa dikenal dengan nama Bewata sehingga disebut juga Goa Bewata. Dilihat dari kondisi fisiknya Goa Kelelawar termasuk goa yang masih aktif, hal ini
ditandai dengan adanya tetesan-tetesan air dari ornamen-ornamen goa yang menandakan proses pembentukan goa masih berlangsung. Menurut Sumarlin
2007 pembentukan goa berlangsung dalam waktu yang sangat panjang, mencapai ribuan hingga jutaan tahun. Menurutnya goa yang memiliki sungai
bawah tanah disebut goa aktif sedangkan yang tidak memiliki sungai bawah tanah dinamakan goa fosil, yang artinya proses pembentukannya tidak berlangsung lagi.
Goa Kelelawar memiliki pintu masuk horizontal dengan tinggi pintu sekitar 12 m dan lebar 7 m Gambar 8 dan pintu keluar vertikal sekitar 10 m
sehingga untuk melakukan atraksi keluar melalui mulut goa tersebut harus menggunakan peralatan seperti tali webbing, kayu atau tangga buatan. Namun
pengukuran pemetaan goa mencapai pintu keluar tidak dilakukan karena adanya
keterbatasan peneliti. Pemetaan yang dilakukan hanya sampai di ruangan yang terdapat kolam air, hasil pemetaan goa tersebut dapat dilihat pada lampiran 6.
Gambar 8 Pintu masuk horizontal Goa Kelelawar. Goa Kelelawar memiliki empat buah ruangan dengan ukuran yang cukup
besar dan dihubungkan oleh lorong-lorong. Uniknya, dalam jarak satu meter saja dari pintu masuk dapat dijumpai ornamen goa berupa tiang bebatuan goa yang
berdiri tegak dan fauna goa seperti Amblypygi Sogophrynus Sp Gambar 9a. Ruangan pertama berada sekitar 3 m dari mulut goa dan dipenuhi oleh berbagai
ornament goa, salah satunya adalah tiang yang berdiri tegak sampai pada atap goa dengan tinggi sekitar 5 m Gambar 9b. Setelah ruangan pertama terdapat lorong
yang menghubungkan ruangan pertama dengan ruangan kedua. Panjang lorong sekitar 5 m dan dapat dilewati dengan mudah.
a b Gambar 9 Fauna dan Ornamen Goa di ruangan pertama, b. Amblypygi
Sogophrynus sp., b. Ornamen yang berbentuk tiang.
Ruangan kedua merupakan ruangan yang cukup besar dengan lebar ruangan ±14 m dan panjang ruangan sekitar ±16 m, serta tingginya ±6 m. Pada
ruangan kedua terdapat ornamen menarik menyerupai teras batu dan dialiri air dari langit-langit goa Gambar 10. Selain ornamen tersebut, diruangan ini juga
dijumpai ornamen menyerupai lembaran-lembaran kertas yang tergantung di dinding goa dan berwarna coklat keemasan
. Selanjutnya terdapat lorong cukup
panjang yaitu sekitar 9,84 m, yang menghubungkan ruangan kedua dan ketiga. Pada lorong ini terdapat ornamen yang menyerupai lembaran-lembaran kertas
menyerupai tirai pada dinding dan langit-langit goa, dan ornamen menyerupai jarum yang tergantung pada atap goa.
a. b. Gambar 10 Ornamen Goa pada dinding dan atap goa di ruangan kedua: a.
berbentuk teras batu dan dialiri air dari langit-langit goa, b. stalagtid Ruangan ketiga merupakan ruangan yang cukup luas, di ruangan ini juga
terdapat berbagai ornamen goa. Salah satu ornamen yang menarik disini adalah bentuk batuan menyerupai kembang yang tergantung pada atap dinding goa dan
tiang besar yang berdiri di tengah-tengah ruangan dengan banyak ornamen yang menempel pada tiang tersebut. Untuk menuju ke ruangan berikutnya ruangan ke
empat juga terdapat lorong yang menghubungkan kedua ruangan tersebut. Ruangan keempat merupakan ruangan terakhir pada goa ini. Sama seperti
ruangan-ruangan sebelumnya, pada ruangan ini juga terdapat banyak ornamen. Temuan unik pada ruangan ini adalah bentuk batuan yang menyerupai jarum-
jarum kecil yang sangat banyak. Lebih menarik lagi, pada setiap ujung ornamen terdapat tetesan air yang berjatuhan pada lantai goa. Setelah diamati ternyata
tetesan tersebut tepat jatuh pada ornamen yang sama dan terbentuk pada lantai
goa. Bagian berikutnya setelah ruangan empat, terdapat lorong yang sangat sempit menuju sebuah ruangan yang terdapat kolam air. Lebar lorong tersebut hanya
dapat dilalui satu orang dengan cara berjalan sambil merunduk. Pada lorong ini juga terdapat ornamen-ornamen yang tergantung di atap-atap goa Gambar 11,
sehingga penelusur harus berhati-hati.
a. b. Gambar 11 Ornamen Goa pada lorong: a. stalagtid dan stalagmid, b. lorong
sempit dan ornamennya. Kolam air menyerupai danau kecil yang terdapat di dalam Goa Kelelawar
Gambar 12, tidak kalah menariknya dengan ruangan sebelumnya. Kolam air tersebut berbentuk persegi panjang, dengan panjang ±10 m dan lebar ±8 m. Air
kolam tersebut berupa air payau dan kemungkinan besar air tersebut berasal dari air laut. Lebih menarik lagi di sekeliling danau tersebut juga terdapat banyak
ornament, baik yang menempel pada dinding goa maupun pada atap goa.
Gambar 12 Kolam air yang terdapat di dalam goa tampak dari atas.
b. Mata Air Kolowowa