5.2.4 Jalur SPKP- Banakawa
Jalur SPKP- Batu Banakawa merupakan jalur yang biasa digunakan oleh
masyarakat menuju ke perkebunan, sumber mata air, hutan bambu, dan lokasi budidaya rumput laut. Kelebihan dari jalur ini adalah terdapatnya objek-objek
menarik yang lebih lengkap mulai dari potensi objek biologis, fisik, sejarah dan
situs keramat sampai seni-budaya masyarakat. Posisiletak jalur berada di bagian
timur sampai barat Pulau Kapota. Jarak antara SPKP menuju ke Batu Banakawa ±
3400 m. Jalur berupa jalan yang sudah diperkeras dengan semen, lebarnya kurang lebih 1-1,5 m. Jalur ini dapat dilewati kendaraan motor dengan waktu tempuh
sekitar 30 menit dan bisa juga dengan berjalan kaki selama ± 2 jam perjalanan. Kondisi fisik jalur secara umum aman untuk dilewati tetapi di beberapa
bagian jalur yang sudah diperkeras dengan semen ini sangat licin ketika musim hujan sehingga harus sangat hati-hati. Pada bagian ini juga sering terjadi
kecelakaan motor terpeleset jatuh dan hal ini sering dialami oleh masyarakat yang selalu berlalu lalang. Jalan yang licin tersebut berada di rute Katiama ke
Hutan bambu dan rute mata air ke laudina sehingga jika menggunakan motor sebaiknya motor di dorong saja untuk menghindari kecelakaan Gambar 46.
Kemudian setelah melewati jalan yang sangat licin ini, jalan yang akan dilewati masih alami berupa pasir sehingga dapat ditempuh kembali dengan kendaraan
motor, kondisi jalur berpasir ini berada di rute Laudina sampai ke Batu Banakawa.
a. b. Gambar 46 Kondisi Jalur SPKP-Banakawa: a. motor yang di dorong untuk
menghindari kecelakaan karena jalan yang licin, b. Jalur berpasir. Potensi permasalahan fisik yang dihadapi adalah pada bagian jalan yang
sangat licin dimana jalur hanya memiliki lebar 1 m dan yang dapat dilewati hanya
bagian tengah saja karena di bagian tepi jalan sudah hijau ditumbuhi lumut. Rute dan kondisi jalur yang akan ditempuh disajikan secara rinci pada tabel 9.
Tabel 9
Rute jalur yang akan ditempuh menuju Batu Banakawa
No. Rute
Jarak tempuh
Jarak akumulasi
Keterangan
1. SPKP-Katiama 916 m
916 m Jalannya naik dengan topografi yang cukup
curam, jalan berupa semen dengan lebar ± 1 m dan licin di musim hujan
2. Katiama-
Hutan bambu 884 m
1800 m Jalannya datar, jalan berupa semen dengan
lebar ± 1-1,5 m , telah berlubang dan sangat licin di musim hujan
3. Hutan bambu-
Mata Air 900 m
2700 m Jalannya datar samapi turun dengan topografi
yang cukup curam, jalan berupa semen dengan lebar ± 2 m
4. Mata Air-
Laudina 400 m
3100 m Jalannya datar, jalan berupa semen dengan
lebar ± 4 m dan sangat licin di musim hujan 5.
Laudina- Batu Banakawa
300 m 3400 m
Jalannya datar, jalan berupa pasir dengan lebar ± 1-2 m
Objek dan daya tarik wisata yang dapat dijumpai pada jalur ini yaitu : 1
Flora diantaranya bambu Bamboo sp., beringin Ficus benyamina, nipah Nypa fruticans Wurmb., kelapa Cocos nucifera, dan bayur Pterospermum
javanicum. 2
Fauna yang dapat dijumpai yaitu burung, mamalia, reptil, dan kupu-kupu. Burung yang dijumpai seperti cekakak sungai
Halcyon chloris
,
kepudang sungu kerdil
Coracina abbotti
,
gajahan timur Numenius madagascariensis
, wallet sapi
Collocalia esculenta
, tekukur biasa
Streptopelia tranguebarica
,
pergam kepala kelabu Ducula radiata
, hune kepala putih
Chalcophaps stephani
, gagak
Corvus macrorhynchos
, kepudang sungu kerdil
Coracina abbotti
, kekep sulawesi
Artamus Monachus
,
kepudang kuduk hitam Oriolus chinensis
. Berbagai jenis kupu-kupu, kalong satwa mamalia, dan biawak satwa reptil.
3 Ekosistem yang khas yaitu ekosistem lamun dan ekosistem mangrove.
4 Potensi fisik berupa perkebunan kelapa, perkebunan singkong, perkebunan
jambu mete, bekas Benteng Katiama, sumber mata air, hutan bambu, hutan adat Sara, situs keramat Laudina, lokasi budidaya rumput laut, pesisir
pantai putih Kolowowa dan pemandangan laut, situs sejarah Batu Banakawa, melihat aktivitas masyarakat Desa Kabita dan Desa Kapota yang sedang
membuat kerajinan jalajah, menenun kain leja, membuat kasuami, dan kegiatan meti-meti.
Gambar 47 Peta potensi objek dan daya tarik wisata di jalur SPKP-Banakawa.
5.2.5 Jalur SPKP- Hutan Sara