Potensi Fauna HASIL DAN PEMBAHASAN

di Indonesia masyarakat juga menggunakan tanaman ini sebagai tanaman obat demam. Penyebarannya pada tapak yaitu jalur menuju Goa Kelelawar dengan jumlah yang melimpah. 10 Kelapa cabang empat Kaluku Panga Kelapa bercabang empat merupakan fenomena unik yang jarang sekali terjadi karena secara morfologi sebuah batang kelapa tidak memiliki cabang sama sekali tetapi di Pulau Kapota fenomena ini terjadi pada sebuah kelapa milik seorang petani kelapa yang bernama Laranggo. Pada awalnya kelapa yang ditanamnya ini pernah layu dan hampir mati begitu juga dengan tanaman petani lainnya karena pada waktu itu sedang terjadi musim kemarau yang panjang. Kemudian di saat turun hujan lama kelamaan kelapa ini mulai memiliki cabang, menurut cerita kelapa ini dahulunya memiliki 7 cabang sesuai dengan jumlah anak Laranggo pada waktu itu. Kejadian aneh yang masih dipercayai masyarakat hingga kini adalah jika salah satu anak Laranggo meninggal maka cabang di pohon kelapa tersebut juga akan patah, terbukti dengan tidak ada lagi 3 cabang lainnya karena 3 orang anak Laranggo sudah meninggal. a. b. Gambar 5 Kelapa Cabang Empat: a. tampak samping, b. tampak bawah

b. Potensi Fauna

Fauna yang dapat dijumpai di Pulau Kapota yaitu burung, mamalia, reptil, dan kupu-kupu. Jenis-jenis tersebut merupakan fauna yang berhasil dijumpai selama observasi lapang berlangsung. Hasil observasi, fauna yang paling banyak dijumpai adalah burung yaitu sebanyak 23 jenis Tabel 5. Tabel 5 Jenis burung yang dapat dijumpai di Pulau Kapota No. Nama lokal Nama Indonesia Nama Ilmiah Keterangan 1. - Pecuk padi hitam Phalacrocorax sulcirostris TL 2. - Cangak merah Ardea Purpurea TL 3. - Cangak laut Ardea sumatrana TL 4. - Kokokan laut Butorides striatus TL 5. - Trinil pantai Actitis hypoleucos TL 6. Gajahan penggala Nunenius phaeopus DL,A, B 7. Gajahan timur Numenius madagascariensis DL,A, B 8. Bokuru Tekukur biasa Streptopelia chinensis TL 9. Iku melangka Uncal Ambon Macropygia amboinensis TL 10. Lembuko Delimukan timur Chalcophaps stephani TL 11. Kenari Pergam hijau Ducula radiata TL,E 12. Hune kepala putih Walik molomiti Ptilinopus subgularis DL,E,NT 13. Karenga Betet kelapa punggung biru Tanygnathus sumatranus DL,Apendiks II,A, B 14. Ukira’ Cekakak sungai Halcyon chloris DL,A, B 15. - Tiong lampu biasa Eurystomus orientalis TL, 16. - Walet sapi Collocalia esculenta TL 17. - Kekep babi Artamus leucorynchus TL,E 18. Ekor ikan Srigunting-jambul rambut Dicrurus hottentottus TL,E 19. Kalirihu Kepudang kuduk hitam Oriolus chinensis TL 20. Kongka Gagak hutan Corvus enca TL 21. Cui Madu hitam sriganti Cinnyris jugularis plateni DL,A, B 22. Sui Cabai gunung Dicaeum sanguinolentum TL 23. - Elang laut perut putih Haliaeetus leucogaster DL,Apendiks II,A, B Keterangan: Tanda -, jenis yang dijumpai tidak diketahui nama lokalnya, TL: Tidak dilindungi, DL: dilindungi, E: Endemik, A:UU No.51990 B: PP No.71999, Apendiks II CITES, NT: Near threatened mendekati terancam punah Fauna lain yang dijumpai selama di lapangan adalah 2 jenis mamalia, yaitu kalong Pteropus sp. dan kelelawar fauna goa. Dijumpai kupu-kupu dari famili Nimpalidae dan Papilionidae, dan terdapat 3 jenis reptil yaitu 2 jenis ular yang tidak teridentifikasi dan 1 jenis biawak Varanus sp.. Fauna utama yang dapat dijadikan sebagai objek interpretasi adalah seluruh jenis burung yang terlihat di jalur yang akan dijadikan sebagai jalur interpretasi Lampiran 2. Pemilihan satwa burung sebagai objek interpretasi adalah karena jenis-jenis ini memiliki keunikan tersendiri terutama bagi pengunjung yang sangat menyukai pengamatan burung Birdwatching dan 5 diantaranya adalah burung endemik Sulawesi yang hanya dapat dijumpai di Kepulauan Sulawesi.

c. Potensi Ekosistem yang Khas