BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu
Penelitian dilaksanakan di Pulau Kapota Gambar 4 yang merupakan salah satu pulau di Taman Nasional Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Pelaksanaan
penelitian dilakukan selama 2 bulan 21 Juni- 22 Agustus 2010.
Gambar 4 Peta lokasi penelitian.
4.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam kegiatan penelitian antara lain alat tulis, binokuler, kamera digital Power Shot SX 120 IS, tape recorder, GPS Garmin
GPSmap 12 CX, Software Arcview 3.3, peta TNW, dan komputerlaptop. Sedangkan bahan yang digunakan antara lain kuesioner, panduan wawancara,
literatur, dan buku panduan pengenalan jenis flora dan fauna.
4.3 Jenis Data yang Dikumpulkan
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung di
lapangan atau merupakan data pokok yang harus didapatkan oleh peneliti. Data
WAKATOBI
tersebut adalah potensi sumberdaya alam, sejarah dan seni budaya, posisi
koordinat objek, kondisi jalur interpertasi, sarana dan prasarana wisata, pengunjung, dan pengelola. Sedangkan data sekunder merupakan data yang
diperoleh dari studi pustaka ataupun wawancara dengan pihak pengelola, petugas di lapangan, dan pengunjung. Data sekunder ini bukan data pokok tetapi sebagai
pelengkap data primer. Data tersebut adalah kondisi umum TNW dan Pulau Kapota, dan peta TNW. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.
4.4 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan segala bentuk data dan informasi yang dapat menunjang penyusunan laporan penelitian. Pengumpulan
data dalam penelitian ini dilakukan dengan tiga metode yaitu studi literatur, wawancarapenyebaran kuesioner, dan observasi lapang Tabel 4. Kegiatan studi
literatur dilakukan apabila data dan informasi yang dibutuhkan tidak didapatkan selama di lapangan. Studi literatur dilaksanakan pada awal kegiatan, pelaksanaan
dan penyusunan laporan penelitian. Kegiatan wawancara dan penyebaran kuesioner merupakan kegiatan yang
langsung berinteraksi dengan responden. Kegiatan wawancara dilakukan secara terstruktur dan tidak terstruktur sehingga lebih memudahkan peneliti dalam
memperoleh data dari responden. Responden yang akan diwawancarai adalah pengelola wisata dan masyarakat, dengan penentuannya sebagai berikut:
1. Penentuan pengelola TNW sebagai responden Penentuan pengelola TNW sebagai responden dilakukan dengan cara
purposive sampling yaitu pemilihan secara langsung pengelola yang ahli dibidangnya dan pengelola tersebut dapat memberikan informasi yang berkaitan
dengan masalah dan tujuan penulisan. Pengelola tersebut adalah: a
Pengelola yang ahli dalam bidang flora dan fauna, b
Pengelola yang ahli dalam bidang mangrove, lamun, dan terumbu karang, c
Pengelola yang ahli dalam bidang biota laut, d
Pengelola yang ahli dalam bidang ekowisata,
2. Penentuan masyarakat sebagai responden
Penentuan masyarakat sebagai responden dilakukan secara purposive sampling yaitu pemilihan secara langsung masyarakat yang mengetahui potensi
sumberdaya alam, sejarah dan budaya di kawasan Pulau Kapota, dan data lain yang menunjang penelitian Tabel 4. Responden tersebut adalah tokoh
masyarakat kepala desa dan tokoh adat Pulau Kapota sebanyak 2 orang. Kemudian juga dilakukan wawancara kepada masyarakat yang pernah menjadi
panitia acara adat event-event budaya yang pernah dilakukan sebanyak 2 orang, dan masyarakat yang terlibat dalam kegiatan wisata seperti pemandu wisata
sebanyak 4 orang. Penyebaran kuesioner ditujukan kepada pengunjung untuk mendapatkan
gambaran mengenai karakteristik pengunjung, tujuan kedatangan, objek yang disukai pengunjung, dan data lain yang menunjang penelitian Tabel 4.
Penentuan pengunjung sebagai responden dilakukan secara sample non-random secara kebetulan, sebanyak 30 orang. Teknik ini dilakukan terhadap pengunjung
yang tidak sengaja dijumpai selama di lapangan dan bersedia membantu peneliti Wardiyanta 2006. Selain itu pemilihan teknik ini juga karena kegiatan penelitian
berlangsung pada musim barat musim hujan, dimana kondisi gelombang air cukup besar tinggi ombak mencapai 5-7 m sehingga pengunjung yang datang ke
TNW tidak banyak dan sulit ditemukan. Kegiatan observasi lapang dilakukan dengan mengunjungi langsung lokasi
penelitian. Data jalur yang didapat berdasarkan hasil studi literatur maupun wawancara, kemudian dilakukan verifikasi di lapangan. Kegiatan observasi
lapang juga untuk merekam track jalur dan koordinat posisi flora, fauna dan objek yang menarik di sepanjang jalur dengan menggunakan GPS. Data-data
tersebut kemudian diolah dalam bentuk peta dengan menggunakan Software Acrview 3.3. Saat melakukan verifikasi dilakukan pencatatan kondisi jalur,
panjang dan lebar jalur, objek-objek wisata yang ditemui sepanjang jalur, jarak antar objek dan waktu tempuhnya, alat transportasi yang digunakan dan
pencatatan sarana dan prasarana pendukung interpretasi yang sudah ada atau perlu direncanakan. Dalam observasi lapang ini juga dilakukan dokumentasi terhadap
aspek-aspek kajian yang dapat menunjang penelitian.
Tabel 4 Rekapitulasi pengumpulan data
Jenis Data Cara
Pengumpulan Data Sumber Data
1 Potensi Objek Wisata dan Posisinya
a. Potensi sumberdaya alam
- Terestrial data flora¹ dan fauna², gua alam, mata air,
pemandangan alam, dll -
Aquatik pantai, pemandangan laut termasuk kehidupan bawah laut seperti jenis terumbu karang, dan jenis ikan
karang, dll b.
Potensi sejarah dan budaya -
Sejarah situs-situs sejarah, benda-benda peninggalan purbakala³
- Budaya letak dan kondisi pemukiman; kehidupan
penduduk asli Pulau Kapota; cerita budaya, sejarah atau mitos-mitos yang hidup pada masyarakat
2 Kondisi jalur interpretasi topografi kemiringan jalur,
panjang dan lebar jalur, jarak antar objek interpretasi, waktu tempuh yang diperlukan, alat transportasi yang digunakan
3 Pengunjung a.
Karakteristik pengunjung b.
Tujuan utama berkunjung c.
Objek Interpretasi yang disukai pengunjung posisi objek 4 Sumberdaya Manusia SDM wisata
a. SDM yang ada saat ini b. Kualitas SDM
c. Kendala yang dihadapi pengelola d. Arah pengembangan kawasan Pulau Kapota oleh
pengelola Studi literatur,
wawancara dan observasi lapang
Wawancara dan observasi lapang
Observasi lapang Studi literatur dan
kuesioner Wawancara
Literatur TNW, Pengelola TNW,
dan masyarakat Pengelola TNW
dan masyarakat Literatur TNW
Literatur TNW, dan pengunjung
Pengelola TNW dan masyarakat
5 Keadaan Umum TNW a.
Sejarah kawasan TNW b.
Kondisi fisik c.
Kondisi Biologis d.
Sosial Budaya Masyarakat e.
Gambaran Umum Pulau Kapota f.
Aksesibiltas ke TNW 6 Peta
a. Peta dasar peta TNW, peta topografi, peta jalan
b. Peta tematik batas administrasi kawasan laut, dan peta
sebaran flora, fauna dan terumbu karang 7 Sarana dan prasarana pendukung jalur interpretasi jenis
fasilitas yang ada, jumlah yang ada disepanjang jalur, posisi, kegunaan, kondisi saat ini
8 Bentuk pelayananpemanduan wisata yang telah ada 9 Jumlah pengunjung 5 tahun terakhir
Studi literatur dan observasi lapang
Studi literatur Wawancara dan
observasi lapang Studi literatur
Studi literatur Literatur TNW
Literatur TNW Pengelola TNW
Literatur TNW Literatur TNW
Keterangan: 1.
Flora: Jenis dan famili, ciri morfologi, habitat dan penyebaran, status kelangkaan,
keindahan dan keistimewaan,waktu berbunga,kegunaan, lokasi dalam jalur 2.
Fauna: Jenis dan famili, ciri morfologi, habitat dan penyebaran, status kelangkaan, keistimewaan, perilaku, tempat dan waktu terlihat.
3. Peninggalan sejarah: makam, bangunan benteng, mesjid,dll, peralatan yang dulu
digunakan oleh masyarakat pedang, alat tangkap, dll
4.5 Pengolahan dan Analisis Data