itu program interpretasi juga disesuaikan dengan objek-objek utama yang dijadikan sebagai objek interpretasi dan kegiatan yang paling disukai pengunjung
di lokasi ini. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka program kegiatan interpretasi yang diusulkan pada jalur ini adalah kemah konservasi dan kegiatan
snorkling. Tema yang diangkat adalah “Eksplorasi Biodiversitas Pulau Kapota
dan Sekitarnya ”. Tujuan kegiatan ini adalah agar pengunjung dapat berinteraksi
langsung dengan sumberdaya alam yang terdapat di Pulau Kapota dan merupakan salah satu kegiatan yang dapat mendukung kegiatan pendidikan lingkungan.
Kelompok sasaran interpretasi sama halnya dengan kelompok sasaran jalur interpretasi yaitu kelompok pengunjung dengan usia remaja 15-24 tahun.
Kegiatan dapat dilaksanakan selama 2-3 hari. Perkiraan jumlah sasaran interpretasi dalam program ini sekitar 50-60 orang, dan dalam pelaksanaan
kegiatannya dibagi lagi menjadi kelompok-kelompok kecil sebanyak 5-10 orang. Materi interpretasi yang perlu disiapkan sebelum pelaksanaan kegiatan dapat
dilihat pada tabel 15. Tabel 15 Materi interpretasi yang perlu disiapkan untuk kegiatan interpretasi
No. Bentuk Kegiatan
Materi yang Perlu Disiapkan
1 Kemah Konservasi
a. Pengenalan konsep konservasi alam
b. Pengenalan Taman Nasional Wakatobi sebagai kawasan
pelestarian alam c.
Pengenalan 8 sumberdaya penting target pengelolaan Taman Nasional Wakatobi yaitu terumbu karang, lamun,
mangrove, daerah penijahan ikan SPAGs, pantai peneluran penyu, ikan ekonomis penting, daerah lintasa
paus dan lumba-lumba Cetacean, tempat bertelur burung pantai.
d. Menjelaskan masing-masing target pengelolaan tersebut
2. Snorkling
a. Pengenalan peraturan dan tata tertib dalam melakukan
snorkling b.
Pengenalan alat untuk melakukan snorkling, fungsi, dan cara penggunaan alat tersebut
c. Pengenalan jenis-jenis lamun dan jenis terumbu karang
yang dapat dijumpai saat snorkling d.
Pengenalan jenis biota laut yang dapat di dijumpai saat snorkling dan jenis-jenis berbahaya yang harus dihindari
tidak boleh dipegang atau didekati seperti ikan scorpion.
5.7.2 Jalur Interpretasi Goa Kelelawar
Jalur Interpretasi Goa Kelelawar sebenarnya dikembangkan khusus untuk interpretasi goa. Jalur ini juga memiliki kondisi fisik yang aman untuk dilewati
oleh pengunjung. Aksesibilitasnya juga mudah karena memiliki rentang jarak
tempuh yang tidak panjang yaitu ±
1100 m
dari pesisir pantai yang menjadi titik awal jalur tersebut. Sasaran interpretasi pada jalur ini ditujukan untuk pengunjung
usia remaja 15-24 tahun atau setingkat siswa SMP, SMA, dan perguruan tinggi. Tema yang diangkat adalah “Menyelusuri goa dan menikmati keunikan faunanya
tidaklah lagi menakutkan karena kita akan berada pada suatu tempat yang penuh petualangan seru dan menantang adrenalin
”. Tujuan pembuatan Jalur Interpretasi Goa Kelelawar adalah untuk mengenalkan ekosistem goa dan daya tariknya
kepada pengunjung sehingga pengunjung tidak lagi menganggap goa sebagai sesuatu yang menakutkan. Posisiletak jalur tersebut berada di sisi bagian
selatan
Pulau Kapota Gambar 58
Objek utama yang dijadikan sebagai objek interpretasi di jalur ini dipilih berdasarkan tema yang diangkat pada jalur yaitu untuk mengenalkan ekosistem
goa dan daya tariknya seperti kondisi fisik goa, ornamen-oranamen goa, fauna yang terdapat dalam goa dan sekitarnya. Objek-objek yang dapat diinterpretasikan
dapat dilihat pada tabel 16. Tabel 16 Objek utama di Jalur Interpretasi Goa Kelelalawar
No. Objek Utama
Keterangan
1.
2.
3. 4.
5. Perkebunan jambu
mete dan singkong Pohon beringin
Burung Goa Kelelawar
Kelapa cabang empat
Perkebunan ini dapat dijumpai di beberapa lokasi pada jalur menuju goa. Tanaman ini dapat diinterpretasikan mengenai
keunikan dan manfaatnya seperti jambu mete yang memiliki bentuk buah yang unik, dimana biji dimanfaatkan sebagai
makanan dan daunnya sebagai obat. Sedangkan singkong memiliki buah yang dimanfaatkan sebagai makanan pokok
masyarakat Wakatobi atau lebih dikenal dengan nama kasuami dan daunnyadimanfaatkan sebagai sayuran.
Pohon beringin ini juga berada di beberapa lokasi pada jalur menuju goa. Pohon beringin yang akan diinterpretasikan
merupakn pohon yang sedang dihinggapi oleh burung sehingga dapat dijelaskan manfaat dari pohon tersebut.
Jenis-jenis yang diinterpretasikan merupakan jenis yang tidak sengaja dijumpai pada jalur ini. Kebanyakan jenis yang banyak
ditemukan adalah Pergam hijau Ducula radiata. Goa kelelawar merupakan goa yang banyak dikunjungi oleh
pengunjung yang berjarak 1100 m dari pesisir pantai. Goa ini memiliki daya tarik tersendiri yaitu berupa ornament-ornamen
goa seperti stalagtid, stalagmid, tiang, tirai goa, dll, selain itu juga dapat dijumpai fauna goa seperti kelelawar. Daya tarik lainnya
adalah terdapatnya satu ruangan yang berisi air dan ruangan tersebut juga dipenuhi oleh ornament-ornamen goa. Goa
Kelelawar menjadi semakin menarik karena memiliki pintu vertikal dengan tinggi ±10 m.
Kelapa cabang empat merupakan salah satu fenomena unik yang dapat dilihat di Pulau Kapota. Posisinya berada sekitar
± 310 m dari goa.
Gambar 58 Peta jalur interpertasi Goa Kelelawar.
Fasilitas pendukung interpretasi yang direncanakan pada jalur ini yaitu pal jarak, papan interpretasi, dan papan penunjuk arah. Pal jarak berada di posisi
kanan jalur dan diletakkan di setiap 100 m. Pal jarak mulai diletakkan pada jalur dimulai dari 100 m dari titik awal jalur dan diakhiri di lokasi kelapa cabang empat
±1000 m, maka kebutuhan pal jarak di jalur ini adalah sekitar ± 10 buah. Papan interpretasi memberikan informasi khusus mengenai objek interpretasi, banyaknya
papan interpretasi yang dibutuhkan pada jalur yaitu sekitar ± 2 buah. Sedangkan banyaknya papan penunjuk arah yang dibutuhkan yaitu ± 2 buah. Contoh desain
fasilitas tersebut dapat dilihat pada lampiran 7. Pola alur setapak untuk interpretasi di jalur ini yaitu berada pada satu
tempat, dimana arah pintu masuk dan pintu keluarnya sama satu pintu dengan dua alur seperti terlihat pada gambar 59.
Gambar 59 Pola alur setapak untuk interpretasi di Jalur Interpretasi Goa Kelelawar.
Contoh Program Interpretasi
Program interpretasi yang diusulkan pada Jalur Interpretasi Goa Kelelawar disesuaikan dengan karakteristik pengunjung yang sengaja datang ke Goa
Kelelawar dan Kelapa Cabang Empat. Selain itu program interpretasi juga disesuaikan dengan kondisi fisik goa sebagai objek interpretasi. Berdasarkan
pertimbangan tersebut maka program kegiatan interpretasi yang diusulkan pada jalur ini adalah Caving Goa Kelelawar. Tujuan program ini disesuaikan dengan
tujuan jalur interpretasi sebelumnya yaitu untuk mengenalkan ekosistem goa dan daya tariknya kepada pengunjung dan masyarakat memiliki keinginan untuk
menjaga goa tersebut.
A
Pintu Masuk Pintu Keluar
1 Pintu 2 alur
B
Keterangan
A
Objek Interpretasi Alur setapak
Arah alur masuk untuk interpretasi Arah alur balik untuk interpretasi
Program caving ditujukan untuk umum pengunjung dengan usia 15-50 tahun. Pemilihan ini berdasarkan kondisi fisik goa yang horizontal dan dapat
ditempuh oleh berbagai kelompok umur. Kegiatan dapat dilakukan selama 1 har i dengan jumlah pengunjung yang boleh memasuki goa yaitu sekitar 5-10 orang.
Materi interpretasi yang perlu dipersiapkan adalah pengenalan peraturan dan tata tertib penelusuran goa, pengenalan sejarah terbentuknya goa, pengenalan macam-
macam goa, fungsi goa, etika penelusuran goa, teknik dalam penelusuran goa, dan pengenalan ornamen-ornamen goa.
5.7.3 Jalur Interpretasi Togo Molengo