5.7.5 Jalur Interpretasi Hutan Sara
Hutan Sara merupakan salah satu lokasi yang dilindungi oleh masyarakat adat. Bagi yang ingin memanfaatkan hasil hutan tersebut harus sesuai dengan
peraturan adat contohnya dalam pemanfaatan bambu yang terdapat didalam kawasan adat Sara. Meskipun dilindungi jalur untuk menuju ke Hutan Sara yang
dijadikan sebagai jalur interpretasi ini boleh dilalui dengan syarat tidak melakukan kerusakan-kerusakan. Sasaran interpretasi ditujukan untuk semua pengunjung
yang datang ke Pulau Kapota dan menyukai kegiatan birdwatching. Tema yang diangkat pada Jalur Interpretasi Hutan Sara adalah “Burung merupakan salah satu
satwa yang menarik untuk diamati dan dipelajari, karena memiliki bentuk dan ciri khas tersendiri yang mampu mempesona pecinta Birdwatching
”. Tujuan pembuatan Jalur Interpretasi Hutan Sara adalah untuk mengenalkan
keanekaragaman satwa burung kepada pengunjung sehingga dapat mengajak pengunjung untuk mencintai satwa ini dan membiarkannya bebas di alam.
Objek utama yang dijadikan sebagai objek interpretasi di jalur ini dipilih berdasarkan tema yang diangkat pada jalur yaitu untuk mengenal jenis-jenis
burung yang ada di Pulau Kapota, sehingga objek yang diinterpretasikan adalah berbagai jenis burung yang dapat ditemukan selama pengamatan Lampiran 2.
Posisiletak jalur berada di bagian utara sampai barat
Pulau Kapota Gambar 64.
Gambar 64 Peta jalur interpertasi hutan sara.
Fasilitas pendukung interpretasi yang direncanakan pada jalur ini yaitu pal jarak, papan interpretasi, papan penunjuk arah, dan shelter. Pal jarak berada di
posisi kanan jalur dan diletakkan di setiap 100 m, kebutuhan pal jarak di jalur ini adalah sekitar ± 19 buah. Papan interpretasi memberikan informasi khusus
mengenai objek interpretasi, banyaknya papan interpretasi yang dibutuhkan pada jalur yaitu sekitar ± 2 buah. Sedangkan banyaknya papan penunjuk arah yang
dibutuhkan yaitu ± 4 buah. Shelter yang digunakan sebagai tempat beristirahat yang dibutuhkan pada jalur yaitu sebanyak ± 2 buah yaitu berada di sekitar danau
dan pos pengamatan burung. Pola alur setapak untuk interpretasi di jalur ini adalah berada pada satu
tempat, dimana arah pintu masuk dan pintu keluarnya sama satu pintu dengan dua alur, seperti terlihat pada gambar 65.
Gambar 65 Pola alur setapak interpretasi di Jalur Interpretasi Hutan Sara.
Contoh Program Interpretasi
Program interpretasi yang diusulkan pada Jalur Interpretasi Hutan Sara disesuaikan dengan objek utama yang akan diinterpretasikan yaitu berbagai jenis
satwa burung. Selain itu juga berdasarkan ketertarikan beberapa pengunjung terhadap satwa burung saat melewati jalur-jalur lainnya. Berdasarkan
pertimbangan tersebut maka program kegiatan interpretasi yang diusulkan pada jalur ini adalah Birdwatching. Birdwatching merupakan kegiatan mengamati dan
mengidentifikasi jenis-jenis burung. Kegiatan ini ditujukan untuk semua pengunjung yang datang ke Pulau Kapota. Kegiatan dilakukan selama 4 jam, 2
D
1 Pintu 2 alur
A C
Pintu Masuk Pintu Keluar
Keterangan
B
Objek Interpretasi Alur setapak
Arah alur masuk untuk interpretasi Arah alur balik untuk interpretasi
jam pada pagi hari dan 2 jam pada sore hari dengan jumlah pengunjung dalam satu kelompok pengamatan ±5 orang.
Materi yang perlu disiapkan adalah: a.
Pengenalan sejarah penyebaran burung di Indonesia b.
Pengenalan tipe-tipe habitat burung c.
Pengenalan jenis burung migran d.
Pengenalan jenis-jenis burung yang dapat dijumpai di Pulau Kapota e.
Mengidentifikasi jenis burung berdasarkan bentuk, warna, dan suara
5.7.6 Jalur Interpretasi Kapota Reff