75 dokumentasi  adalah  ditujukan  untuk  memperoleh  data  langsung  dari  tempat
penelitian,  meliputi  buku-buku  yang  relevan,  peraturan-peraturan,  laporan kegiatan,  foto-foto,  film  dokumenter,  dan  data  yang  relevan  penelitian.
Pengumpulan  data  dengan  menggunakan  teknik  dokumentasi  ini  digunakan  agar hasil  penelitian  akan  semakin  dapat  dipercaya.  Data  tersebut  didukung  dengan
foto, video dan dokumen lainnya. Dalam  penelitian  ini,  teknik  dokumentasi  digunakan  untuk  memperoleh
berbagai  data.  Data  tersebut  berupa  dokumen  seperti  silabus  pembelajaran semester II, daftar nama siswa, dan data nilai siswa kelas VA dan VB semester I
tahun ajaran 20152016 SDN Grobog Kulon 01 Kabupaten Tegal. Foto dan video pembelajaran  juga  digunakan  sebagai  bukti  dilaksanakannya  penelitian  serta
sebagai penunjang kegiatan penelitian.
3.6.3  Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk  mengukur  keterampilan,  pengetahuan,  intelegensi,  kemampuan  atau  bakat
yang  dimiliki  oleh  individu  atau  kelompok  Riduwan,  2013:  76.  Menurut Indrakusuma  1966  dalam  Arikunto  2013:  46,  tes  adalah  suatu  alat  atau
prosedur  yang  sistematis  dan  objektif  untuk  memperoleh  data-data  atau keterangan-keterangan  yang  diinginkan  tentang  seseorang,  dengan  cara  yang
boleh dikatakan tepat dan cepat. Nurgiantoro 2013: 105 mengatakan bahwa tes adalah  salah  satu  bentuk  pengukuran  dan  tes  “hanyalah”  merupakan  salah  satu
cara  untuk  mendapatkan  informasi  kompetensi,  pengetahuan,  keterampilan tentang siswa.
76 Teknik  tes  digunakan  peneliti  untuk  memperoleh  data  hasil  belajar  siswa
kelas  V  SDN  Grobog  Kulon  01  Kabupaten  Tegal  pada  pembelajaran  bahasa Indonesia materi mengidentifikasi unsur-unsur cerita anak. Tes pada penelitian ini
bertujuan  untuk  mengukur  hasil  belajar  dari  masing-masing  kelompok.  Tes dilaksanakan  pada  saat  pemberian  evaluasi.  Bentuk  tes  yang  diberikan  pada
penelitian  ini  berupa  tes  pilihan  ganda.  Peneliti  menggunakan  jenis  tes  pilihan ganda karena penilaiannya bersifat objektif.
Nurgiantoro  2013:  122  menjelaskan  bahwa  tes  objektif  disebut  juga sebagai  tes  jawab  singkat.  Sesuai  dengan  namanya,  tes  jawab  singkat  menuntut
siswa  hanya  dengan  memberikan  jawaban  singkat.  Tes  jawab  singkat  bahkan hanya dengan memilih kode-kode tertentu yang mewakili alternatif jawaban yang
telah  disediakan.  Memilih  kode-kode  tertentu  tersebut  dilakukan  dengan memberikan  tanda  silang,  melingkari,  atau  menghitamkan  opsi  jawaban  yang
dipilih.  Jawaban  terhadap  tes  objektif  bersifat  pasti  dan  dikhotomis,  hanya  ada satu kemungkinan jawaban yang benar. Jawaban siswa yang benar terhadap suatu
butir  soal,  akan  dinyatakan  benar  oleh  korektor,  entah  siapapun  korektornya. Dengan  demikian,  dengan  mudah  dan  pasti  terjadi  kesepakatan  diantara  para
korektor tentang jawaban yang benar. Hasil pekerjaan siswa diperiksa oleh siapa pun dan kapan pun akan menghasilkan skor yang kurang lebih sama.
3.6.4  Kuesioner Angket