54 digunakan  yakni  bahan  pengajaran  terprogram,  karena  media  visual  yang
digunakan pada penelitian ini berupa teks cerita anak yang memuat bahan ajaran tertentu.
Arsyad    2015:  89  menyatakan  bahwa  media  visual  memegang  peranan penting  dalam  proses  belajar.  Media  visual  dapat  memperlancar  pemahaman
siswa dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan memberikan  hubungan  antara  isi  materi  pelajaran  dengan  dunia  nyata.  Media
visual  sebaiknya  ditempatkan  pada  konteks  yang  bermakna  dan  siswa  harus berinteraksi  dengan  visual  untuk  meyakinkan  terjadinya  proses  informasi,
sehingga media tersebut semakin efektif digunakan. Berdasarkan  pendapat  para  tokoh,  disimpulkan  bahwa  media  visual
merupakan jenis media yang melibatkan indera penglihatan. Media visual mudah didapat  dan  dibuat  oleh  guru.  Media  visual  dimanfaatkan  karena  dapat
menumbuhkan  minat  dan  motivasi  belajar  siswa.  Media  visual  juga  dapat menghubungkan  isi  pelajaran  dengan  dunia  nyata,  sehingga  siswa  lebih  mudah
memahami dan memperkuat ingatan terhadap materi tersebut.
2.2  Penelitian yang Relevan
Penelitian  tentang  penggunaan  media  audio  visual  telah  dilaksanakan sebelumnya. Penelitian-penelitian tersebut dilaksanakan dalam pembelajaran pada
mata  pelajaran  bahasa  Indonesia  maupun  mata  pelajaran  lainnya.  Penelitian tersebut  juga dilaksanakan pada jenjang sekolah  dasar hingga sekolah menengah
atas. Penelitian yang relevan yaitu sebagai berikut.
55 Pertama,  penelitian  yang  dilakukan  oleh  Bataineh  2014  mahasiswa
College  of  Education,  Al- alBayt  University.  Penelitian  tersebut  berjudul  “The
Effect of Using Audiovisual Chat on Developing English as a Foreign Language Learners  Fluency  and  Productivity  of  Authentic  Oral  Texts
”.  Hasil  penelitian menunjukkan  bahwa  terdapat  perbedaan  yang  signifikan  dalam  skor  rata-rata
antara kelompok kontrol dan eksperimen yang menggunakan Computer Mediated Communication  CMC.  Kinerja  siswa  dalam  kelompok  eksperimen  lebih  baik
daripada  kelompok  kontrol.  Penggunaan  CMC  berupa  audio  visual  chat  dapat memberikan  jalan  untuk  mengembangkan  strategi  pembelajaran.  Audio  visual
chat  harus  diintegrasikan  ke  dalam  kurikulum  Bahasa  Asing.  Penggunaan  audio visual  chat  memiliki  beberapa  keunggulan  dibandingkan  metode  tradisional,  dan
dianjurkan  untuk  menggunakannya.  Selain  itu,  penelitian  menunjukkan  bahwa siswa memperoleh aspek kefasihan ketika mereka belajar bahasa  Inggris  melalui
audio  visual  chat.  Audio  visual  chat  memiliki  efek  besar  pada  siswa  dalam  arti bahwa  hal  itu  meningkatkan  seluruh  pengetahuan  mereka  dalam  komunitas
bahasa Inggris dan budayanya. Kedua,  penelitian  yang  dilakukan  oleh  Mathew  dan  Alidma  2013  yang
merupakan asisten profesor dan lektur Aljouf University, Saudi Arabia. Penelitian tersebut  berjudul  “A  Study  on  the  Usefulness  of  Audio-Visual  Aids  in  EFL
Classroom: Implications for Effective Instruction ”. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa  penggunaan  audio  visual  sebagai  metode  pengajaran  dapat  merangsang pemikiran  dan  meningkatkan  lingkungan  belajar  di  ruang  kelas.  Secara  efektif
penggunaan alat bantu audio visual mengganti lingkungan belajar yang monoton. Siswa  mengembangkan  dan  meningkatkan  pemahaman  pribadi  dari  bidang
56 pembelajaran  ketika  mereka  mengalami  pembelajaran  yang  sukses  dan
menyenangkan di kelas EFL. Ketiga,  penelitian  yang  dilakukan  oleh  Nafiah  2012  mahasiswa  Institut
Agama  Islam  Negeri  Walisongo  Semarang.  Penelitian  tersebut  berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Seni Budaya
dan  Ketrampilan  SBK  Kelas  IV  MIN  Guntur  Kabupaten  Demak ”.  Hasil
penelitian  yaitu sebagai  berikut: analisis data tahap awal  meliputi  uji normalitas, uji homogenitas, dan uji kesamaan dua rata-rata. Untuk uji homogenitas diperoleh
F
hitung
= 1,3131  dan  F
tabel
=  2,526,  dapat  disimpulkan  bahwa  kedua  kelompok
mempunyai varians yang sama. Pada uji kesamaan dua rata-rata diperoleh t
hitung
=
-1,955  dan  t
tabel
=  1,69,  sehingga  di  ketahui  t
hitung
=  -1,955    t
tabel
=  1,69.
Berdasarkan  uji  persamaan  dua  rata-rata  uji  t  kemampuan  peserta  didik  kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak berbeda secara signifikan. Analisis data tahap
akhir meliputi uji normalitas, uji homogenitas, uji perbedaan dua rata-rata. Untuk perhitungan  homogenitas  diperoleh  F
hitung
=  1,0940  dan  F
tabel
=  2,526,  dapat disimpulkan  bahwa  kedua  kelompok  mempunyai  varians  yang  sama.  Uji
perbedaan  dua  rata-rata  diketahui  besarnya  t
hitung
=  3,098    t
tabel
=  1,69,  dengan rata-rata  kelas  eksperimen  adalah  68,25  dan  besarnya  rata-rata  kelas  kontrol
adalah  60,75.  Oleh  karena  itu,  dapat  disimpulkan  bahwa  pembelajaran  dengan menggunakan media audio visual terdapat pengaruh positif terhadap hasil belajar
peserta didik kelas IV A MIN Guntur Demak. Keempat,  penelitian  yang  dilakukan  oleh
Nu‟man  2012  mahasiswa Unive
rsitas  Negeri  Semarang.  Penelitian  tersebut  berjudul  “Peningkatan  Hasil Belajar Menyimak Cerita Anak Menggunakan Media Audio Visual Film Kartun
57 pada Siswa Kelas V SD Negeri Wringinjenggot 02 Balapulang
”. Hasil penelitian menunjukkan  bahwa  terjadi  peningkatan  dari  pratindakan,  siklus  I  dan  siklus  II,
baik hasil tes maupun nontes. Peningkatan hasi tes dapat diketahui dari nilai rata- rata  kelas  hasil  belajar  dan  persentase  tuntas  belajar  klasikal.  Peningkatan  hasil
nontes dapat  diketahui  dari hasil observasi aktivitas siswa dan performansi  guru. Nilai rata-rata kelas siswa pada pratindakan 54,02 meningkat menjadi 64,21 pada
siklus  I  kemudian  meningkat  menjadi  71,97  pada  siklus  II.  Persentase  tuntas belajar klasikal pada pratindakan 22,20 meningkat menjadi 63,2 pada siklus I
kemudian  meningkat  menjadi  86,8  pada  siklus  II.  Hasil  observasi  aktivitas siswa meningkat dari 73,27 pada siklus I menjadi 81,19 pada siklus II. Hasil
observasi  performansi  guru  meningkat  dari  82,41  pada  siklus  I  menjadi  84,83 pada siklus II.
Kelima,  penelitian  yang  dilakukan  oleh  Primavera  dan  Suwarna  2014 mahasiswa  UIN  Syarif  Hidayatullah  Jakarta.  Penelitian  tersebut  berjudul
“Pengaruh  Media  Audio-Visual  Video  terhadap  Hasil  Belajar  Siswa  Kelas  XI pada  Konsep  Elastisitas
”.  Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  berdasarkan analisis  data  terdapat  pengaruh  media  audio-visual  video  terhadap  hasil  belajar
siswa  kelas  XI  pada  konsep  elastisitas.  Hasil  uji  hipotesis  terhadap  data  posttest menunjukkan nilai t
hitung
= 2,41 dan nilai t
tabel
= 1,99. Nilai t
hitung
t
tabel
, sehingga H
ditolak.  Rata-rata  hasil  belajar  siswa  yang  menggunakan  media  audio-visual video lebih tinggi dibandingkan pembelajaran konvensional. Hasil belajar siswa
kelas eksperimen lebih unggul pada jenjang kognitif C
2
, C
3
, dan C
4
. Pembelajaran menggunakan  media  audio-visual  video  ini  memiliki  daya  dukung  terhadap
proses pembelajaran pada kategori baik dengan persentase sebesar 79.
58 Keenam,  penelitian  yang  dilakukan  oleh  Setiawan  2013  mahasiswa
Universitas  Lampung.  Pe nelitian  tersebut  berjudul  “Penggunaan  Media  Audio
Visual  pada  Pembelajaran  IPS  Siswa  Kelas  IV  SD ”.  Hasil  penelitian
menunjukkan  bahwa  penggunaan  media  audio  visual  pada  pembelajaran  IPS  di kelas  IVA  SD  Negeri  1  Metro  Barat  dapat  meningkatkan  aktivitas  dan  hasil
belajar  siswa.  Peningkatan  aktivitas  belajar  siswa  dapat  dilihat  dari  rata-rata persentase  keaktifan  belajar  siswa  secara  klasikal.  Aktivitas  belajar  siswa
meningkat dari 53,84 pada siklus I menjadi 76,91 pada siklus II. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari rata-rata hasil belajar siswa yaitu 65,42 pada
siklus  I  menjadi  79,11  pada  siklus  II.  Persentase  ketuntasan  belajar  siswa  secara klasikal juga mengalami peningkatan yaitu 53,84 pada siklus I menjadi 76,92
pada pada siklus II. Ketujuh,  penelitian  yang  dilakukan  oleh  Setiawardani  2013  mahasiswa
Universitas  Pendidikan  Indonesia.  Penelitian  tersebut  berjudul  “Penggunaan Media  Audio-Visual  Video  pada  Pembelajaran  Bahasa  Indonesia  untuk
Meningkatkan  Keterampilan  Berbicara ”.  Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa
peningkatan  hasil  belajar  dengan  menggunakan  penggunaan  media  audio  visual video  dikatakan  berhasil.  Dari  perbaikan  pembelajaran  yang  dilakukan
berdasarkan  hasil  refleksi  pada  siklus  I,  pembelajaran  pada  siklus  II  berhasil dengan baik. Keberhasilan tersebut ditandai dengan adanya peningkatan hasil  tes
kemampuan  berbicara  dari  43  menjadi  57  dengan  rata-rata  sebesar  66,36. Hasil yang signifikan terlihat pada Siklus III, tes kemampuan berbicara meningkat
dari 57 menjadi 100 dengan rata-rata 77,15.
59 Kedelapan,  penelitian  yang  dilakukan  oleh  Sunarto  2012  mahasiswa
Universitas Negeri Semarang. Penelitian tersebut berjudul “Peningkatan Aktivitas dan  Hasil  Belajar    Mengidentifikasi  Unsur  Cerita  Anak  Menggunakan  Media
Audio  Visual  pada  Siswa  Kelas  V  Sekolah  Dasar  Negeri  Panggung  11  Kota Tegal
”.  Penelitian  ini  merupakan  penelitian  tindakan  kelas.  Hasil  penelitian menunjukkan  bahwa  terjadi  peningkatan  dari  siklus  I  dan  siklus  II.  Nilai  tes
prasiklus sebesar 58,29 termasuk dalam kategori cukup, sedangkan nilai rata-rata pada  siklus  I  mencapai  75,57  termasuk  dalam  kategori  baik.  Dengan  demikian
peningkatan  nilai  rata-rata  keterampilan  menyimak  dari  prasiklus  ke  siklus  I sebesar 17,3 poin atau sebesar 29,6. Pada siklus II nilai rata-rata mencapai 86,42
mengalami peningkatan sebesar 10,9 poin atau 14,4. Kesembilan, penelitian yang dilakukan oleh Sutarno 2014 mahasiswa IKIP
Veteran  Semarang.  Penelitian  tersebut  berjudul  “Pengaruh  Penggunaan  Media Audio Visual Terhadap  Motivasi  Belajar Kompetensi  Dasar Sistem  Rem  Siswa
”. Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  terdapat  peningkatan  motivasi  belajar
kompetensi  dasar  sistem  rem  kelas  XI  SMK  Taruna  Bangsa  Pati  20132014 dengan  peggunaan  media  audio  visual.  Berdasarkan  hasil  analisis  data  terbukti
bahwa  variabel  penggunaan  media  audio  visual  berpengaruh  positif  signifikan terhadap  motivasi  belajar  siswa.  Hal  ini  dibuktikan  dengan  angka  signifikansi
0,000  lebih  kecil  dari  0,05  dengan  nilai  t
hitung
12,469.  Berdasarkan  hasil  regresi diperoleh persamaan : Y = 0,061 + 0,796X. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi
belajar  siswa  dipengaruhi  oleh  penggunaan  media  audio  visual  sebesar  79,6  , sementara 20,4  dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian.
60 Berdasarkan penelitian relevan di atas, hasil penelitian menunjukkan bahwa
media audio visual merupakan media yang efektif dan efisien. Media audio visual dapat  berpengaruh  terhadap  kegiatan  pembelajaran.  Media  ini  juga  tepat  apabila
diterapkan  di  sekolah,  baik  di  tingkat  sekolah  dasar  maupun  tingkat  yang  lebih tinggi.  Penelitian-penelitian  tersebut  dijadikan  pedoman  bagi  peneliti  untuk
melakukan  penelitian  eksperimen.  Pada  penelitian  ini,  media  audio  visual diterapkan  dalam  pembelajaran  bahasa  Indonesia.  Peneliti  tertarik  untuk
melakukan penelitian mengenai keefektifan media audio visual terhadap motivasi dan  hasil  belajar  mengidentifikasi  unsur-unsur  cerita  anak  pada  siswa  kelas  V
SDN Grobog Kulon 01 Kabupaten Tegal.
2.3  Kerangka Berpikir