Daya Beda Soal Soal Tes

87 Tabel 3.3 Hasil Pengujian Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba Kriteria Nomor Soal Jumlah Mudah 1, 2, 4, 5, 8, 9, 12, 13, 14, 17, 18, 25, 29, 31, 41, 56, 57, dan 58 18 Sedang 3, 11, 19, 21, 22, 26, 27, 32, 34, 37, 40, 42, 49, dan 55 14 Sukar 10, 20, 33, 43, 44, dan 51 6 Berdasarkan tabel 3.3, diketahui bahwa soal yang valid dan reliabel dengan tingkat kesukaran mudah yaitu nomor 1, 2, 4, 5, 8, 9, 12, 13, 14, 17, 18, 25, 29, 31, 41, 56, 57, dan 58; sedang yaitu nomor 3, 11, 19, 21, 22, 26, 27, 32, 34, 37, 40, 42, 49, dan 55; dan sukar yaitu nomor 10, 20, 33, 43, 44, dan 51. Hasil pengujian tingkat kesukaran soal uji coba selengkapnya dapat dibaca pada lampiran 29.

3.7.3.4 Daya Beda Soal

Menganalisis daya beda soal adalah mengkaji butir-butir soal dengan tujuan untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan siswa yang tergolong mampu tinggi prestasinya dengan siswa yang tergolong kurang atau lemah prestasinya Sudjana, 2009: 141. Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang bodoh berkemampuan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi, disingkat D d besar Arikunto, 2015: 226. Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi yaitu : Keterangan: D = indeks diskriminasi J = jumlah peserta tes 88 JA = banyak peserta kelompok atas JB = banyak peserta kelompok bawah BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar BB = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar P A = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P B = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Arikunto, 2015: 228-9 Klasifikasi daya pembeda Arikunto 2015: 232 sebagai berikut: D = 0,00 - 0,20 = jelek poor D = 0,21 - 0,40 = cukup satisfactory D = 0,41 - 0,70 = baik good D = 0,71 - 1,00 = baik sekali excellent D = negatif, semuanya tidak baik. Jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja. Sebelum menganalisis daya beda soal, terlebih dahulu kelompok siswa dibagi menjadi dua sesuai jumlah skor atau jawaban benar yang didapat. Kelompok siswa dibagi menjadi kelompok atas dan kelompok bawah. Pengujian daya beda diperoleh dari hasil perhitungan jumlah jawaban benar pada kelompok atas dibanding jumlah siswa pada kelompok aras P A , dikurangi hasil jumlah jawaban benar pada kelompok bawah dibanding jumlah siswa pada kelompok bawah P B . Berdasarkan hasil perhitungan maka diperoleh soal dengan kategori jelek, cukup, baik, dan baik sekali. Soal yang digunakan dalam penelitian yaitu soal dengan kategori cukup, baik, dan baik sekali. Data perhitungan manual uji daya beda soal uji coba dapat dibaca pada tabel 3.4. 89 Tabel 3.4. Hasil Analisis Daya Beda Soal Uji Coba Kriteria No Soal Jumlah Jelek 1, 4, 5, 12, 14, 17, 25, 29, dan 57 9 Cukup 3, 9, 11, 19, 26, 31, 34, 40, dan 49 9 Baik 2, 8, 10, 13, 18, 20, 21, 22, 27, 32, 33, 37, 41, 42, 44, 51, 55, 56, dan 58 19 Baik sekali 43 1 Berdasarkan penghitungan pengujian daya beda soal secara manual pada tabel 3.4, diketahui bahwa dari 38 butir soal yang valid dan reliabel, terdapat 1 butir soal baik sekali, 19 butir soal baik, 9 butir soal cukup, dan 9 butir soal jelek. Soal yang mempunyai kriteria baik sekali yaitu nomor 43. Soal yang mempunyai kriteria baik yaitu nomor 2, 8, 10, 13, 18, 20, 21, 22, 27, 32, 33, 37, 41, 42, 44, 51, 55, 56, dan 58. Soal yang mempunyai kriteria cukup yaitu nomor 3, 9, 11, 19, 26, 31, 34, 40, dan 49. Soal yang mempunyai kriteria jelek yaitu nomor 1, 4, 5, 12, 14, 17, 25, 29, dan 57. Hasil pengujian daya beda soal uji coba selengkapnya dapat dibaca pada lampiran 30. Berdasarkan analisis uji coba instrumen soal tes, dapat disimpulkan bahwa soal yang memenuhi syarat dan dapat digunakan sebagai instrumen penelitian adalah sejumlah 29 butir. Soal-soal tersebut telah memenuhi syarat karena telah valid, reliabel, memenuhi kriteria mudah, sedang, sukar, dan memiliki daya beda cukup, baik, dan baik sekali. Soal yang akan dijadikan soal tes awal dan akhir dikedua kelas terdapat 20 butir soal. Tes awal dilaksanakan sebelum pembelajaran bahasa Indonesia menganalisis unsur-unsur cerita anak. Tes akhir dilakukan setelah materi pelajaran selesai disampaikan. Soal-soal yang digunakan sebagai soal tes awal dan akhir dapat dibaca pada lampiran 34. 90

3.7.4 Kuesioner Angket

Dokumen yang terkait

Efektivitas pemanfaatan media audio visual vidio pembelajaran dalam upaya peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa pada pembelajaran sejarah (penelitian kelas di SMP Bina Sejarah Depok)

2 9 235

KEEFEKTIFAN STRATEGI CATATAN TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI UNSUR CERITA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI PESAREAN 01 KABUPATEN TEGAL

0 11 246

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas V SDN 01 M

0 2 15

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas V SDN 01 M

0 5 20

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR CERITA PENDEK DENGAN MEDIA ANIMASI ANAK KELAS V Peningkatan Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Cerita Pendek Dengan Media Animasi Anak Kelas V Di SD Plesungan 02 Gondangrejo Karanganyar.

1 5 14

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR CERITA PENDEK DENGAN MEDIA ANIMASI ANAK KELAS V Peningkatan Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Cerita Pendek Dengan Media Animasi Anak Kelas V Di SD Plesungan 02 Gondangrejo Karanganyar.

0 1 14

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INSTRINSIK CERITA MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING TYPE JIGSAW DI KELAS V SDN KAMANISAN.

0 2 42

Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Mengidentifikasi Unsur Cerita Anak Menggunakan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Panggung 11 Kota Tegal.

0 1 246

KEEFEKTIFAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR MATERI STRUKTUR BUMI DAN MATAHARI KELAS V SD NEGERI PESAYANGAN 01 KABUPATEN TEGAL -

0 1 74

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR CERITA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD 3 PANJANG

0 0 22