Motivasi Belajar Landasan Teori

21 bertindak. Ranah ini terdiri dari enam aspek yakni gerakan reflek, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan dan ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif. Ranah yang paling banyak dinilai oleh para guru di sekolah adalah ranah kognitif. Dalam kegiatan pembelajaran pada penelitian ini, ranah yang paling banyak dinilai adalah ranah kognitif. Ranah ini berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menguasai isi bahan pembelajaran, yakni materi mengientifikasi unsur-unsur cerita anak pada mata pelajaran bahasa Indonesia.

2.1.4 Motivasi Belajar

Adi 1994 dalam Uno 2014: 3 mengatakan bahwa istilah motivasi berasal dari kata motif. Motif dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu. Kekuatan tersebut dapat menyebabkan seorang individu bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung tetapi dapat diinterpretasikan dalam tingkah lakunya. Interpretasi tersebut berupa rangsangan atau dorongan yang dapat mengakibatkan munculnya tingkah laku tertentu. Menurut Winkel 1996 dalam Uno 2014: 3, motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Slavin 1994 dalam Rifa‟i dan Anni 2012: 135 menyatakan bahwa motivasi merupakan proses internal yang mengaktifkan, memandu, dan memelihara perilaku seseorang secara terus-menerus. Sardiman 2013 menjelaskan bahwa motivasi dapat dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu. Kondisi tersebut menyebabkan siswa untuk 22 mau dan ingin melakukan sesuatu. Siswa yang termotivasi artinya dia telah memiliki daya penggerak untuk belajar. Motivasi memberikan arah dalam kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendak siswa dapat tercapai. Uno 2014: 3 mengatakan bahwa motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya. Rifa‟i dan Anni 2012: 133 menyatakan bahwa motivasi merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan keberhasilan anak di dalam belajar. Motivasi berperan sangat penting pada diri anak, sebab motivasi menjadi alasan mengapa seorang anak belajar. Selain menjadi faktor penyebab belajar, motivasi juga memperlancar belajar dan hasil belajar anak. Berdasarkan pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah seluruh daya penggerak atau dorongan yang berasal dari dalam maupun dari luar diri seseorang. Daya penggerak tersebut mengakibatkan seseorang melakukan serangkaian usaha, aktivitas atau tindakan untuk memenuhi kebutuhannya dan mencapai tujuan tertentu. Motivasi dapat dikatakan sebagai sesuatu yang kompleks. Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia. Perubahan energi tersebut berkenaan dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan, dan emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Semua didorong karena adanya tujuan, kebutuhan, dan keinginan. Rifa‟i dan Anni 2012: 134 mengemukakan bahwa motivasi dikaitkan dengan belajar, digunakan untuk menggambarkan proses yang dapat memunculkan dan mendorong perilaku tertentu. Proses tersebut dapat 23 memberikan arah dan tujuan perilaku, memberikan peluang terhadap perilaku yang sama, dan kemudian mengarahkannya pada perilaku tertentu. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar. Daya penggerak tersebut mendorong kelangsungan kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki dalam kegiatan belajar itu dapat tercapai. Uno 2014: 23 mejelaskan bahwa motivasi belajar pada hakikatnya adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku. Perubahan tersbut pada umumnya ditandai dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Indikator motivasi belajar diklasifikasikan sebagai berikut: 1 adanya hasrat dan keinginan berhasil; 2 adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar; 3 adanya harapan dan cita-cita masa depan; 4 adanya penghargaan dalam belajar; 5 adanya kegiatan yang menarik dalam belajar; dan 6 adanya lingkungan belaja yang kondusif, sehingga memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan baik. Motivasi belajar berperan dalam menumbuhkan gairah, merasa senang, dan semangat untuk belajar Sardiman, 2011: 75. Siswa yang memiliki motivasi yang kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Motivasi tidak hanya penting untuk melakukan aktivitas belajar, tetapi juga menentukan seberapa besar siswa dapat belajar dari aktivitas yang telah mereka lakukan. Siswa juga belajar dari informasi-informasi yang telah mereka dapatkan. Siswa yang termotivasi dalam kegiatan belajar akan menciptakan aktivitas belajar yang menyenangkan. 24 Komunikasi yang lancar antara siswa dan guru dapat meningkatkan kreatifitas dalam belajar. Siswa menunjukkan sikap yang antusias dalam kegiatan belajar. Siswa menyerap dan mengingat apa yang telah mereka pelajari. Siswa yang menyelesaikan pengalaman belajar dan tugas belajar dengan perasaan termotivasi akan lebih mungkin menggunakan materi yang telah dipelajari. Semakin siswa memiliki pengalaman belajar yang temotivasi, maka semakin mungkin akan menjadi siswa sepanjang masa.

2.1.5 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar

Dokumen yang terkait

Efektivitas pemanfaatan media audio visual vidio pembelajaran dalam upaya peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa pada pembelajaran sejarah (penelitian kelas di SMP Bina Sejarah Depok)

2 9 235

KEEFEKTIFAN STRATEGI CATATAN TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI UNSUR CERITA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI PESAREAN 01 KABUPATEN TEGAL

0 11 246

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas V SDN 01 M

0 2 15

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas V SDN 01 M

0 5 20

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR CERITA PENDEK DENGAN MEDIA ANIMASI ANAK KELAS V Peningkatan Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Cerita Pendek Dengan Media Animasi Anak Kelas V Di SD Plesungan 02 Gondangrejo Karanganyar.

1 5 14

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR CERITA PENDEK DENGAN MEDIA ANIMASI ANAK KELAS V Peningkatan Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Cerita Pendek Dengan Media Animasi Anak Kelas V Di SD Plesungan 02 Gondangrejo Karanganyar.

0 1 14

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INSTRINSIK CERITA MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING TYPE JIGSAW DI KELAS V SDN KAMANISAN.

0 2 42

Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Mengidentifikasi Unsur Cerita Anak Menggunakan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Panggung 11 Kota Tegal.

0 1 246

KEEFEKTIFAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR MATERI STRUKTUR BUMI DAN MATAHARI KELAS V SD NEGERI PESAYANGAN 01 KABUPATEN TEGAL -

0 1 74

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR CERITA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD 3 PANJANG

0 0 22