Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Keterampilan Menyimak

34 sungguh-sungguh dan konsentrasi tinggi untuk menemukan makna dan memahami isi dari bahan yang disimak. Solchan 2011: 10.15-9 mengatakan bahwa kegiatan menyimak terdiri dari berbagai unsur dasar dan unsur tambahan yang mendukung. Unsur dasar adalah unsur pokok yang menyebabkan timbulnya komunikasi dalam menyimak. Unsur dasar menyimak terdiri dari pembicara, penyimak, bahan simakan, dan bahasa lisan yang digunakan. Pembicara yaitu orang yang yang menyampaikan pesan berupa informasi yang dibutuhkan penyimak. Penyimak yaitu orang yang menerima informasi yang disampaikan pembicara. Penyimak hendaknya memiliki pengetahuan dan pengalaman yang luas, sehingga dapat melakukan kegiatan menyimak dengan baik. Bahan simakan yaitu pesan yang akan disampaikan pembicara kepada penyimak. Bahan simakan merupakan unsur terpenting dalam kegiatan menyimak, sebab bahan tersebut berisi konsep, gagasan, dan informasi. Bahasa lisan yaitu media yang digunakan untuk menyimak apa yang disampaikan pembicara. Informasi atau gagasan yang disampaikan harus menggunakan bahasa lisan yang dapat diterima melalui alat pendengaran.

2.1.8 Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Keterampilan Menyimak

Pembelajaran bahasa Indonesia dilaksanakan secara terpadu antara empat aspek keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Pembelajaran bahasa dapat difokuskan pada salah satu aspek saja. Aspek lain digunakan sebagai variasi kegiatan belajar siswa agar pembelajaran tidak monoton. 35 Solchan 2011: 10.22 menyatakan bahwa pada kompetensi dasar, aspek keterampilan berbahasa yang menjadi fokus dalam kegiatan pembelajaran harus mendapatkan penekanan. Aspek keterampilan yang menjadi fokus pembelajaran harus menjadi pusat aktivitas pembelajaran dan penilaian. Misalnya keterampilan menyimak menjadi fokus pembelajaran, maka materi yang dibelajarkan dapat disampaikan dengan teknik-teknik menyimak. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan kegiatan siswa menyimak dan hasil menyimak menjadi tujuan mencapai hasil belajar. Tujuan pembelajaran menyimak di sekolah dasar dibagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus Solchan, 2011: 10.23-5. Tujuan umum pembelajaran menyimak di Sekolah dasar diantaranya untuk mendapatkan fakta, menganalisis fakta, dan mengevaluasi fakta. Menyimak juga bertujuan untuk mendapatkan inspirasi, mendapatkan hiburan, dan memperbaiki kemampuan berbicara. Menyimak untuk mendapatkan fakta dapat dilakukan dengan cara mendengarkan radio, televisi, pertemuan ilmiah, dan ceramah. Menyimak untuk menganalisis fakta artinya menyimak bertujuan untuk menguraikan fakta atas unsur-unsur pemahaman secara menyeluruh. Melalui kegiatan menganalisis fakta seorang penyimak dapat memahami makna dari segi paling kecil dan memahami setiap aspek fakta dengan baik. Menyimak untuk mengevaluasi fakta artinya kegiatan menyimak untuk menentukan apakah fakta-fakta yang telah disimak dapat diterima atau ditolak. Menyimak untuk mendapatkan inspirasi diperoleh melalui kegiatan menyimak ceramah, khotbah, televisi, pertemuan ilmiah, diskusi, debat, dan lain-lain. Menyimak untuk mendapatkan hiburan dapat dilakukan 36 dengan menyimak lagu-lagu dari radio, televisi, ceramah, dan sebagainya. Menyimak untuk memperbaiki kemampuan berbicara artinya orang yang sering melakukan kegiatan menyimak maka kosakata yang dimilikinya akan semakin meningkat. Kosakata yang semakin bertambah tersebut mengakibatkan kemampuan berbicara orang tersebut semakin meningkat. Solchan 2011: 10.25-7 menyatakan bahwa tujuan khusus pembelajaran menyimak di sekolah dasar diantaranya melatih siswa untuk menghargai orang lain dan melatih siswa disiplin. Menyimak secara khusus juga bertujuan melatih siswa berpikir kritis, sehingga dapat meningkatkan daya nalar dan meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Menyimak untuk melatih siswa menghargai orang lain, artinya melalui pembelajaran menyimak dapat membiasakan siswa mendengar pada saat guru berbicara. Menyimak untuk melatih siswa disiplin artinya pada saat menyimak siswa akan membutuhkan konsentrasi untuk mencurahkan segala pikiran, perasaan, pengetahuan, pengalaman, dan sebagainya. Siswa yang menyimak dengan mencurahkan konsentrasi mereka, akan mendapatkan hasil simakan yang maksimal. Menyimak untuk melatih siswa berpikir kritis artinya melalui berpikir kritis siswa memperoleh informasi baru. Berpikir kritis akan mempercepat perkembangan pengetahuan dan keterampilan seseorang, sehingga mempertinggi kecakapan hidup. Menyimak untuk melatih siswa meningkatkan daya nalar artinya kegiatan menyimak melatih siswa untuk mengidentifikasi pengetahuan dan pengalaman siswa. Menyimak juga melatih siswa untuk mencocokkan, menganalisis, dan menyimpulkan hasil simakan berdasarkan pengetahuan dan 37 pengalamannya. Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan daya nalar siswa, sehingga mereka dapat mengembangkan kecakapan hidup yang telah dimilikinya. Menyimak untuk melatih siswa meningkatkan keterampilan berbicara artinya melalui menyimak siswa akan mendapatkan dan menguasai pengucapan fonem, kosakata, makna kata, dan kalimat. Siswa kemudian menirukan ucapan- ucapan yang pernah disimaknya dan menerapkannya melalui berbicara. Penelitian ini dilaksanakan di kelas V atau kelas tinggi, yakni usia 7 tahun sampai 11 tahun. Usia siswa sekolah dasar kelas tinggi berada pada tahap operasional konkret. Pembelajaran menyimak di kelas tinggi diarahkan untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman terhadap apa yang mereka dengarkan. Melalui kegiatan menyimak siswa dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi lisan maupun tulis, sehingga tujuan khusus menyimak dapat tercapai secara bertahap. Siswa lebih memahami ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya yang dipelajari di sekolah karena memiliki kemampuan menyimak yang baik. Kemampuan menyimak tersebut dapat mengembangkan pengetahuan, wawasan, dan keterampilan untuk mengaktualisasi diri siswa dalam kehidupan di sekolah dan di masyarakat.

2.1.9 Cerita Anak-anak

Dokumen yang terkait

Efektivitas pemanfaatan media audio visual vidio pembelajaran dalam upaya peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa pada pembelajaran sejarah (penelitian kelas di SMP Bina Sejarah Depok)

2 9 235

KEEFEKTIFAN STRATEGI CATATAN TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI UNSUR CERITA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI PESAREAN 01 KABUPATEN TEGAL

0 11 246

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas V SDN 01 M

0 2 15

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas V SDN 01 M

0 5 20

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR CERITA PENDEK DENGAN MEDIA ANIMASI ANAK KELAS V Peningkatan Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Cerita Pendek Dengan Media Animasi Anak Kelas V Di SD Plesungan 02 Gondangrejo Karanganyar.

1 5 14

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR CERITA PENDEK DENGAN MEDIA ANIMASI ANAK KELAS V Peningkatan Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Cerita Pendek Dengan Media Animasi Anak Kelas V Di SD Plesungan 02 Gondangrejo Karanganyar.

0 1 14

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INSTRINSIK CERITA MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING TYPE JIGSAW DI KELAS V SDN KAMANISAN.

0 2 42

Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Mengidentifikasi Unsur Cerita Anak Menggunakan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Panggung 11 Kota Tegal.

0 1 246

KEEFEKTIFAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR MATERI STRUKTUR BUMI DAN MATAHARI KELAS V SD NEGERI PESAYANGAN 01 KABUPATEN TEGAL -

0 1 74

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR CERITA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD 3 PANJANG

0 0 22