151 Perbedaan hasil belajar bahasa Indonesia dibuktikan dengan hasil belajar
pada kelas eksperimen memperoleh rata-rata sebesar 80,00, sedangkan kelas kontrol sebesar 69,55. Hasil belajar ini merupakan hasil belajar bahasa Indonesia
materi mengidentifikasi unsur-unsur cerita anak pada kelas V. Hasil belajar digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa jauh siswa menguasai
materi yang telah dipelajari. Berdasarkan hasil perhitungan uji perbedaan menggunakan independent
samples t test pada SPSS versi 20, diperoleh hasil 3,133 2,018 t
hitung
t
tabel
dan nilai signifikansi 0,003 0,05, sehingga Ho
3
ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar bahasa Indonesia materi
mengidentifikasi unsur-unsur cerita anak pada siswa kelas V SDN Grobog Kulon 01 Kabupaten Tegal antara pembelajaran yang menggunakan media audio visual
dan pembelajaran yang menggunakan media visual.
4.2.3 Keefektifan Penggunaan Media Audio Visual terhadap Motivasi Belajar Siswa
Data hasil penelitian siswa kelas eksperimen dan kontrol menunjukkan motivasi belajar siswa kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol. Hasil
penelitian yang diperoleh membuktikan bahwa pembelajaran menggunakan media audio visual lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran menggunakan media
visual terhadap motivasi belajar siswa. Hasil tersebut dilihat dari nilai motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen dan kontrol. Pada kelas eksperimen diperoleh
rata-rata sebesar 66,86, sedangkan kelas kontrol sebesar 56,86. Nilai motivasi belajar ini merupakan nilai motivasi belajar bahasa Indonesia materi
152 mengidentifikasi unsur-unsur cerita anak pada kelas V. Nilai motivasi belajar
digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa tinggi motivasi belajar siswa dalam melaksanakan pembelajaran bahasa Indonesia..
Rifa‟i dan Anni 2012: 133 menyatakan bahwa motivasi merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan keberhasilan anak di dalam belajar. Motivasi
berperan sangat penting pada diri anak, sebab motivasi menjadi alasan mengapa seorang anak belajar. Selain menjadi faktor penyebab belajar, motivasi juga
memperlancar belajar dan hasil belajar anak. Dari satu variabel motivasi ini kemudian peneliti menjabarkan menjadi delapan indikator pernyataan. Kedelapan
indikator ini kemudian dijabarkan lagi menjadi 20 deskriptor yang digunakan untuk menyusun instrumen penelitian untuk mengamati motivasi belajar siswa.
Motivasi belajar pada kelas eksperimen memperoleh rata-rata persentase sebesar 84, sedangkan kelas kontrol sebesar 71. Motivasi belajar ini
merupakan motivasi belajar bahasa Indonesia materi mengidentifikasi unsur-unsur cerita anak pada kelas V. Motivasi belajar digunakan sebagai ukuran untuk
mengetahui seberapa jauh siswa antusias mempelajari bahasa Indonesia menggunakan media audio visual. Indikator tertinggi kelas eksperimen terdapat
pada indikator ulet dalam menghadapi kesulitan dengan skor persentase sebesar 91. Indikator terendah kelas eksperimen terdapat pada indikator senang
mengikuti pelajaran dengan skor persentase sebesar 78. Indikator tertinggi kelas kontrol terdapat pada indikator Senang memecahkan masalah dengan skor
persentase sebesar 76. Indikator terendah kelas kontrol terdapat pada indikator senang mengikuti pelajaran dengan skor persentase sebesar 63.
153 Perasaan senang mengikuti pelajaran yang dirasakan siswa dilihat pada saat
siswa mengikuti kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia mengidentifikasi unsur- unsur cerita anak. Indikator senang mengikuti pelajaran pada kelas eksperimen
memiliki persentase skor sebesar 78, sedangkan kelas kontrol memiliki persentase skor sebesar 63. Tekun dalam menghadapi tugas dibuktikan oleh
siswa dalam mengerjakan tugas dan menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Indikator tekun dalam menghadapi tugas pada kelas eksperimen memiliki
persentase skor sebesar 88, sedangkan kelas kontrol memiliki persentase skor sebesar 72.
Ulet dalam menghadapi kesulitan dibuktikan oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran dan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Siswa
tetap mengerjakan soal meskipun mereka menemui soal yang sulit. Indikator ulet dalam menghadapi kesulitan pada kelas eksperimen memiliki persentase skor
sebesar 91, sedangkan kelas kontrol memiliki persentase skor sebesar 69. Minat belajar yang dimiliki siswa termasuk dalam kategori yang tinggi. Pada saat
kegiatan pembelajaran berlangsung, siswa mendengarkan penjelasan yang disampaikan oleh guru dengan sungguh-sungguh. Siswa bertanya ketika mereka
tidak memahami materi yang disampaikan guru. Mereka juga berani menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh guru ketika kegiatan pembelajaran
berlangsung. Indikator memiliki minat belajar pada kelas eksperimen memiliki persentase skor sebesar 84, sedangkan kelas kontrol memiliki persentase skor
sebesar 68. Siswa senang bekerja mandiri, mereka mengerjakan sendiri tugas yang diberikan oleh guru. Mereka juga percaya diri dalam menjawab setiap
154 pertanyaan dan soal yang diberikan guru. Indikator senang bekerja mandiri pada
kelas eksperimen memiliki persentase skor sebesar 86, sedangkan kelas kontrol memiliki persentase skor sebesar 69. Siswa senang berdiskusi dengan teman
pada saat kegiatan berkelompok menyelesaikan tugas dari guru. Siswa sering memberikan pendapat dan menanggapi pendapat teman yang berbeda. Indikator
senang berdiskusi dengan teman pada kelas eksperimen memiliki persentase skor sebesar 82, sedangkan kelas kontrol memiliki persentase skor sebesar 74.
Tidak mudah terpengaruh pendapat orang lain dapat dilihat pada saat siswa dengan percaya diri menjawab pertanyaan dari guru. Siswa tidak ragu-ragu dalam
menjawab soal yang diberikan guru, mereka juga yakin memperoleh nilai terbaik karena tugas bahasa Indonesia dikerjakan dengan baik. Indikator tidak mudah
terpengaruh pendapat orang lain pada kelas eksperimen memiliki persentase skor sebesar 83, sedangkan kelas kontrol memiliki persentase skor sebesar 75.
Senang memecahkan masalah dapat dilihat pada saat siswa menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Siswa senang jika mendapatkan tugas dari guru, mereka
akan berusaha mencari banyak sumber jika mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas. Indikator senang memecahkan masalah pada kelas
eksperimen memiliki persentase skor sebesar 81, sedangkan kelas kontrol memiliki persentase skor sebesar 76.
Pengujian keefektifan media audio visual, dilakukan menggunakan uji pihak kanan melalui One Sample t Test pada program SPSS versi 20. Berdasarkan hasil
uji t, diperoleh nilai t
hitung
t
tabel
2,173 1,721 dan nilai signifikansi kurang dari 0,05 0,041 0,05, maka dikatakan Ho
3
ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa
155 media audio visual lebih efektif terhadap motivasi belajar bahasa Indonesia materi
mengidentifikasi unsur-unsur cerita anak pada siswa kelas V SDN Grobog Kulon 01 Kabupaten Tegal dibanding media visual.
Penggunaan media audio visual ini memiliki banyak manfaat dalam pembelajaran di kelas. Susilana 2009: 20-1 menyatakan bahwa dengan
menggunakan media audio visual, guru dapat menjelaskan suatu proses sehingga pesan yang disampaikan lewat media dapat diterima dengan baik oleh siswa.
Keterbatasan waktu dalam kegiatan belajar mengajar juga dapat diatasi oleh media audio visual. Media audio visual membantu menyajikan materi
pembelajaran menjadi realistis, dimana materi tersebut dapat diulang-ulang dan dihentikan sesuai dengan kebutuhan. Oleh karena itu, media audio visual dapat
memberikan kesan yang mendalam yang mempengaruhi sikap siswa dan memotivasi siswa dalam kegiatan belajar. Hal tersebut mengakibatkan motivasi
belajar di kelas eksperimen yang menggunakan media audio visual lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yang menggunakan media visual.
Berdasarkan persentase skor akhir dan hasil serangkaian pengujian, diketahui bahwa motivasi belajar bahasa Indonesia siswa kelas V dengan media
audio visual lebih baik dari pada media visual. Artinya, pembelajaran pada kelas kontrol yang menggunakan media audio visual lebih efektif dari pembelajaran
kelas kontrol yang menggunakan media visual. Oleh karena itu, disimpulkan bahwa media audio visual efektif terhadap motivasi belajar bahasa Indonesia
materi mengidentifikasi unsur-unsur cerita anak pada siswa kelas V SDN Grobog Kulon 01 Kabupaten Tegal.
156
4.2.4 Keefektifan Penggunaan Media Audio Visual terhadap Hasil Belajar Siswa