Berdasarkan tabel 4.13 diatas, dapat diketahui jumlah dari masing-masing kriteria yang disajikan dalam histogram berikut:
Gambar 4.3: Histogram Jumlah Siswa pada Setiap Kriteria
TKA
Dengan melihat nilai TKA dalam tabel 4.13 dan grafik 4.3 di atas, dapat ditentukan bahwa banyak siswa dalam tiap kriteria:
ℎ = 8
34 100 = 23,52
� = 13
34 100 = 38,23
� ��� = 13
34 100 = 38,23
3. Motivasi
Pada analisis motivasi belajar siswa, peneliti hanya menggunakan nilai dari 34 siswa, karena ada 3 siswa yang tidak
mengikuti pengambilan data secara keseluruhan. Analisis mengenai
Rendah Sedang
Tinggi
4 8
Juml ah S
is wa
Rentang Nilai TKA
6 10
12 14
16 18
20
33,33 53,33
73,33 93,33
2
motivasi belajar siswa dilakukan dengan membuat kriteria-kriteria berdasarkan skor angket motivasi yang telah didapatkan sebelumnya.
Berikut ini adalah skor angket motivasi siswa:
Tabel 4.14 Total Skor Angket Motivasi Belajar Siswa No. Urutan Siswa
Total Skor Angket Motivasi
1 siswa 1
128 2
siswa 2 96
3 siswa 3
102 4
siswa 4 115
5 siswa 5
129 6
siswa 6 108
7 siswa 7
86 8
siswa 8 113
9 siswa 9
117 10
siswa 10 105
11 siswa 11
111 12
siswa 12 82
13 siswa 13
113 15
siswa 15 90
16 siswa 16
120 18
siswa 18 95
19 siswa 19
107 20
siswa 20 108
21 siswa 21
85 22
siswa 22 132
23 siswa 23
115 24
siswa 24 101
25 siswa 25
111 27
siswa 27 122
28 siswa 28
109 29
siswa 29 112
30 siswa 30
111 31
siswa 31 105
32 siswa 32
138 33
siswa 33 124
34 siswa 34
109 35
siswa 35 90
36 siswa 36
110 37
siswa 37 122
Pada skor total angket motivasi siswa, skor tertinggi adalah 138 dan skor terendah adalah 82. Kemudian skor angket motivasi
digolongkan menjadi 3 kriteria yakni rendah, sedang, dan tinggi. Penggolongan tersebut mengacu pada Likert 3. Adapun rumus
perhitungannya adalah sebagai berikut:
A = Nilai maksimalnilai tertinggi = 138 B = Nilai minimalnilai terendah = 82
C = Selisih antara A dan B = 138 - 82
= 56 Karena akan dibagi menjadi 3 kriteria, maka digunakan:
��� �� � �
� =
56 3
= 18,67 Penentuan rentang kriteria:
ℎ = ≤ + 1
3
= 82 ≤ 82 + 18,67
= 82 ≤ 100,67
� = + 1
3 ≤ +
2 3
= 82 + 18,67 ≤ 82 + 37,73
= 100,67 ≤ 119,33
� ��� = + 2
3 ≤ ≤ +
3 3
= +
2 3
≤ ≤ +
= +
2 3
≤ ≤ = 82 + 37,33
≤ ≤ 138 = 119,33
≤ ≤ 138 Keterangan : x adalah skor angket motivasi yang diperoleh siswa.
Berdasarkan penggolongan menurut skala Likert 3 tersebut, maka skor angket motivasi siswa kelas VIIA dapat digolongkan sebagai berikut:
Tabel 4.15 Penggolongan Skor Angket Motivasi Belajar Siswa Kelas VIIA Menurut Skala Likert 3
No. Siswa Skor Angket Motivasi
Kriteria
1 128
Tinggi 2
96 Rendah
3 102
Sedang 4
115 Sedang
5 129
Tinggi 6
108 Sedang
7 86
Rendah 8
113 Sedang
9 117
Sedang 10
105 Sedang
11 111
Sedang 12
82 Rendah
13 113
Sedang 15
90 Rendah
16 120
Tinggi 18
95 Rendah
19 107
Sedang 20
108 Sedang
21 85
Rendah 22
132 Tinggi
23 115
Sedang 24
101 Sedang
25 111
Sedang 27
122 Tinggi
28 109
Sedang 29
112 Sedang
30 111
Sedang 31
105 Sedang
32 138
Tinggi 33
124 Tinggi
34 109
Sedang 35
90 Rendah
36 110
Sedang 37
122 Tinggi
Berdasarkan tabel 4.15 diatas, dapat diketahui jumlah dari masing-masing kriteria yang disajikan dalam histogram
berikut:
Gambar 4.4: Histogram Jumlah Siswa pada Setiap Kriteria Skor
Angket Motivasi
Dengan melihat skor angket motivasi belajar siswa dalam tabel 4.15 dan grafik 4.4 di atas, dapat ditentukan bahwa banyak
siswa dalam tiap kriteria: ℎ =
7 34
100 = 20,58 � =
19 34
100 = 55,88 � ��� =
8 34
100 = 23,52
Juml ah S
iswa
Rentang Skor Angket Motivasi
Rendah Sedang
Tinggi
4 6
8 10
12 14
16 18
20
82 100,67
119,33 138
2
4. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif terhadap