Gambar 4.5: Histogram Jumlah Siswa pada Setiap Kriteria THB
Dengan melihat nilai THB dalam tabel 4.17 dan grafik 4.5 di atas, dapat ditentukan bahwa banyak siswa dalam tiap
kriteria: ℎ =
8 34
100 = 23,52 � =
10 34
100 = 29,34 � ��� =
16 34
100 = 47,05
5. Korelasi antara Motivasi Belajar dan Hasil Belajar
Sebelum dilakukan uji korelasi antara motivasi belajar dan hasil belajar, keduanya diasumsikan berdistribusi normal terlebih dahulu.
Setelah keduanya diasumsikan berdistribusi normal, pengujian korelasi dilanjutkan dengan melihat skor angket motivasi dan nilai pencapaian
4 8
Juml ah S
is wa
Rentang Nilai THB
Rendah Sedang
Tinggi
6 10
12 14
16 18
20
33,33 53,33
73,33 93,33
2
belajar siswa pada nilai THB. Pada pengujian ini peneliti hanya menganalisis nilai THB dan skor angket motivasi 34 siswa karena
terdapat 3 siswa yang tidak mengikuti pengambilan data secara lengkap selama pembelajaran kooperatif dilaksanakan.
Perhitungan korelasi antara motivasi belajar dan hasil belajar dilakukan dengan menghitung korelasi r antara skor angket motivasi
siswa x dan nilai THB y. Perhitungan ini dilakukan dengan menggunakan kalkulator. Tinggi rendahnya korelasi didasarkan pada
interpretasi koefisian korelasi.
Tabel 4.18 Korelasi antara Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Nomor
Siswa Skor Angket
Motivasi Nilai THB
1 128
86.67 2
96 93.33
3 102
46.67 4
115 40
5 129
73.33 6
108 86.67
7 86
66.67 8
113 80
9 117
66.67 10
105 53.33
11 111
40 12
82 80
13 113
60 15
90 33.33
16 120
73.33
18 95
86.67 19
107 66.67
20 108
93.33 21
85 40
22 132
93.33 23
115 53.33
24 101
53.33 25
111 60
27 122
66.67 28
109 80
29 112
40 30
111 33.33
31 105
53.33 32
138 80
33 124
93.33 34
109 46.67
35 90
93.33 36
110 86.67
37 122
80 r = 0,2081
Setelah dilakukan perhitungan korelasi, diperoleh r = 0,2081. Berdasarkan interpretasi koefisian korelasi, korelasi r = 0,2081 termasuk
dalam tingkat rendah.
125
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pada bab IV dapat ditarik kesimpulan yang dapat menjawab tujuan penelitian. Kesimpulan tersebut
adalah: 1.
Model pembelajaran kooperatif yang diterapkan pada pembelajaran matematika di kelas VIIA SMP Pangudi Luhur Moyudan tahun pelajaran
20122013 telah berjalan dengan baik. Hal ini terlihat dari hasil analisis aktivitas siswa dalam kelompok sebagai berikut:
a. Kelompok yang mempunyai tingkat aktivitas belajar rendah sebanyak
1 kelompok atau sebesar 12,5 . b.
Kelompok yang mempunyai tingkat aktivitas belajar sedang sebanyak 2 kelompok atau sebesar 25 .
c. Kelompok yang mempunyai tingkat aktivitas belajar tinggi sebanyak 5
kelompok atau sebesar 62,5 . 2.
Siswa kelas VIIA rata-rata memiliki motivasi belajar yang cukup baik. Dilihat dari pencapaian skor motivasi, siswa yang memiliki motivasi
sedang dan tinggi mencapai 27 siswa 70,40 . Pembelajaran kooperatif yang menyenangkan membuat siswa termotivasi dalam mengikuti
pembelajaran matematika.