1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit oleh sebagian siswa sehinga membutuhkan strategi-strategi khusus untuk
mempelajari matematika di sekolah. Bahkan tidak sedikit siswa yang mengikuti bimbingan belajar atau les privat matematika diluar jam sekolah,
terutama ketika menjelang Ujian Akhir Nasional. Hal tersebut dilakukan tentunya agar mereka memperoleh nilai yang cukup bagus dalam pelajaran
matematika. Di dalam kelas, masalah besar untuk guru-guru dan siswa-siswa
adalah motivasi. Guru-guru berharap supaya setiap siswa menggunakan bakat dan waktunya selama di sekolah sehingga tujuan belajar terjadi secara
maksimum Sri Esti, 2006:327. Berhasil atau tidaknya seorang siswa dalam mempelajari matematika
dibangku sekolah tentunya erat kaitannya dengan model pembelajaran yang dipakai oleh guru saat pembelajaran di kelas maupun motivasi belajar yang
dimiliki oleh masing-masing siswa. Semakin tinggi minat yang dimiliki oleh siswa maka semakin tinggi pula usaha yang akan dilakukan oleh siswa untuk
memperolah hasil yang memuaskan. Dan usaha-usaha tersebut membutuhkan suatu dorongan atau motivasi yang bisa membuat siswa giat belajar.
Berdasarkan obervasi di dalam kelas yang dilaksanakan di SMP Pangudi Luhur Moyudan, peneliti mengamati bahwa perilaku siswa di dalam
kelas saat mengikuti pelajaran matematika sangat bervariasi. Ada siswa yang sangat antusias dalam mengikuti pelajaran, menyimak penjelasan yang
diberikan oleh guru dengan seksama, ada juga yang justru sibuk mengobrol dengan teman sebangkunya, maupun dengan sengaja membuat kegaduhan di
dalam kelas. Berbagai macam perilaku siswa di dalam kelas tersebut tentunya sangat dipengaruhi oleh motivasi yang dimiliki oleh masing-masing siswa
terhadap mata pelajaran matematika. Berdasarkan wawancara dengan guru matematika yang bersangkutan,
seringkali siswa malas untuk berfikir, sehingga ketika guru memberikan suatu permasalahan, siswa cenderung acuh dalam menyelesaikan permasalahan
tersebut, terlihat dari jawaban siswa yang seenaknya saja. Guru merasa minimnya motivasi siswa dalam belajar matematika tersebut perlu diperbaiki.
Selain itu, dalam proses pembelajaran di kelas, guru pernah menerapkan sistem kerja kelompok, namun hanya sebatas kerja kelompok
saja, belum memperhatikan unsur-unsur penting yang sebaiknya diterapkan dalam kerja kelompok seperti unsur-unsur yang terdapat dalam model
Pembelajaran Koopertif atau Cooperative Learning. Unsur-unsur tersebut meliputi saling ketergantungan positif, tanggung jawab perseorangan, tatap
muka, komunikasi antar anggota, dan evaluasi proses kelompok. Oleh karena itu, peneliti merasa tertarik untuk membuat suatu
penelitian yang berhubungan dengan model pembelajaran di kelas terhadap
motivasi siswa dalam pembelajaaran matematika dengan judul “Pengaruh
Pembelajaran Cooperative Learning terhadap Motivasi Siswa pada Materi Segiempat Dikalangan Siswa Kelas VIIA SMP Pangudi Luhur Moyudan
Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran 20112012 ”.
B. Identifikasi Masalah