reliabel. Untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
4. Pelaksanaan Pengambilan Data
Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Mei 2012 di SMP Pangudi Luhur Moyudan kelas VIIA yang berjumlah 37 siswa yang
terdiri dari 21 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Pengambilan data dilakukan sebanyak enam kali pertemuan melalui pemberian tes
kemampuan awal siswa, kegiatan pembelajaran di kelas, tes hasil belajar, dan pemberian angket motivasi siswa. Kegiatan pembelajaran untuk satu
jam pelajaran adalah 40 menit. Dalam pembelajaran ini peneliti lebih banyak bertindak
sebagai fasilitator. Peneliti lebih banyak menggunakan waktu pembelajaran untuk diskusi kelompok, latihan soal, maupun presentasi
kelas.
a. Pertemuan 1 Pemberian Tes Kemampuan Awal
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin tanggal 7 Mei 2012 di kelas VIIA. Pada pertemuan ini diberikan Tes
Kemampuan Awal TKA yang dilaksanakan selama 40 menit dan diikuti oleh seluruh siswa kelas VIIA. Pemberian TKA ini bertujuan
untuk mengetahui tingkat kemampuan awal siswa sehingga dalam pembagian kelompok dapat terbagi dalam kelompok yang bersifat
heterogen. Soal TKA terdiri dari 15 butir soal pilihan ganda dengan
materi soal bangun segi empat. Pada saat pemberian TKA ini ada 2 siswa yang tidak masuk karena sakit maupun ijin.
b. Pertemuan 2 Pembelajaran Pertama
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 8 Mei 2012, pada jam pelajaran ke-5 dan 6 yakni pada pukul 10.35
sampai dengan 11.15. Pada pertemuan ini peneliti sudah menerapkan model pembelajaran kooperatif. Kelompok-kelompok diskusi telah
dibagi oleh peneliti dan telah diberitahukan sebelumnya kepada siswa kelas VIIA. Siswa dibagi menjadi 8 kelompok diskusi. Karena
siswa kelas VIIA berjumlah 37 siswa, maka ada kelompok yang beranggotakan 5 siswa dan ada pula kelompok yang beranggotakan
hanya 4 siswa. Sebelum siswa bergabung dalam kelompoknya masing-
masing, peneliti terlebih dahulu memberikan penjelasan tentang materi bangun segi empat. Pada pertemuan ini siswa akan
mempelajari tentang bangun persegi dan persegi panjang. Selain itu, peneliti juga memberikan penjelasan terkait dengan pembelajaran
kooperatif yang akan dilaksanakan. Kemudian guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
Suasana kelas menjadi ramai disaat siswa mulai memposisikan diri ke dalam kelompoknya masing-masing. Mereka
menata meja dan kursi seperti yang telah peneliti jelaskan sebelumnya. Peneliti menenangkan suasana kelas. Kemudian peneliti
membagikan Lembar Kerja Siswa LKS yang di dalamnya terdapat materi dan soal diskusi kelompok kepada masing-masing siswa
dalam kelompok. Siswa diberi kesempatan untuk membacanya terlebih dahulu. Siswa juga diberi kesempatan untuk bertanya
apabila ada yang belum jelas. Kemudian siswa mulai berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing sementara peneliti berkeliling
kelas dan melakukan pendampingan terdapat kelompok-kelompok. Selama pembelajaran berlangsung, peneliti dibantu oleh
observer yang mengamati proses berjalanannya pembelajaran melalui lembar observasi siswa yang telah disiapkan sebelumnya.
Pada awal pembelajaran menggunakan metode kooperatif ini siswa masih terlihat canggung untuk berdiskusi dengan teman
dalam kelompoknya. Bahkan mereka lebih memilih untuk mengerjakan sendiri-sendiri dengan bantuan buku paket yang
mereka bawa. Namun setelah peneliti mengingatkan bahwa mereka adalah satu team atau satu kelompok, mereka sedikit demi sedikit
mulai berani berdiskusi dengan teman satu kelompoknya bahkan bertanya kepada peneliti. Peneliti berkeliling kelas dan menghampiri
masing-masing kelompok.
Terdapat siswa
yang menutupi
pekerjaanya dan hanya senyam-senyum sendiri disaat peneliti menghampirinya. Namun tidak sedikit pula siswa yang senang dan
menggunakan kesempatan tersebut untuk bertanya kepada peneliti.
Setelah siswa selesai berdiskusi, peneliti meminta perwakilan dari kelompok untuk menuliskan hasil diskusi mereka di
papan tulis. Siswa berebut untuk maju menuliskan jawabannya. Setelah itu peneliti meminta siswa untuk mempresentasikannya atau
menjelaskan apa yang mereka tulis tersebut kepada teman-temannya. Satu persatu siswa perwakilan dari kelompok mulai maju. Pada
awalnya mereka masih malu-malu, namun setelah peneliti membimbing mereka, akhirnya mereka mulai terbiasa.
Sebelum pembelajaran selesai, peneliti bersama siswa membuat rangkuman dan evaluasi tentang apa saja yang telah
dipelajari bersama. Peneliti juga meminta siswa untuk mempelajari materi selanjutnya di rumah. Sebelum peneliti meninggalkan kelas,
peneliti membantu siswa untuk merapikan meja dan kursi seperti semula.
c. Pertemuan 3 Pembelajaran Kedua