b. Secara institusional tinjauan kelembagaan, belajar dipandang sebagai
proses validasi pengabsahan terhadap penguasaan siswa atas materi- materi yang telah ia pelajari. Bukti institusional yang menunjukkan
siswa telah belajar dapat diketahui dalam hubungannya dengan proses mengajar. Ukurannya adalah, semakin baik mutu mengajar yang
dilakukan guru maka akan semakin baik pula mutu perolehan siswa yang kemudian dinyatakan dalam bentuk skor atau nilai.
c. Sedangkan pengertian belajar secara kualitatif tinjauan mutu ialah
proses memperoleh arti-arti dan pemahaman-pemahaman serta cara- cara menafsirkan dunia di sekeliling siswa. Belajar dalam pengertian ini
difokuskan pada tercapainya daya pikir dan tindakan yang berkualitas untuk memecahkan masalah-masalah yang kini dan nanti dihadapi
siswa. Jadi, menurut pandangan-pandangan di atas, belajar merupakan
proses berinteraksi antara seseorang dengan lingkungannya yang relatif menetap dan terjadi dalam keseluruhan tingkah laku sebagai hasil
pengalaman.
2. Pengertian Pembelajaran
Dalam KBBI, pengertian pembelajaran adalah proses, cara menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.
Pengertian pembelajaran menurut Muhamad Surya 2004, ialah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu
perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Beberapa prinsip yang menjadi landasan pengertian tersebut adalah:
a. Pembelajaran sebagai usaha memperoleh perubahan perilaku. Artinya,
ciri utama proses pembelajaran itu ialah adanya perubahan perilaku dalam diri individu. Tetapi tidak semua perubahan perilaku sebagai
perubahan pembelajaran.
Perubahan perilaku
sebagai hasil
pembelajaran mempunyai cirri-ciri sebagai berikut: 1
Perubahan yang disadari, artinya individu yang melakukan proses pembelajaran memenyadari bahwa pengetahuannya telah bertambah,
ketrampilannya telah bertambah, ia lebih yakin terhadap dirinya, dan sebagainya.
2 Perubahan yang bersikap kontinu berkesinambungan, artinya suatu
perubahan yang telah terjadi, menyebabkan terjadinya perubahan perilaku yang lain. Misalnya seorang anak yang telah belajar
membaca, ia akan berubah perilakunya dari tidak dapat membaca menjadi
dapat membaca.
Kecakapannya dalam
membaca menyebabkan ia dapat membaca lebih baik lagi dan dapat belajar
yang lain. 3
Perubahan yang bersifat fungsional, artinya perubahan yang telah diperoleh sebagai hasil pembelajaran memberikan manfaat bagi
individu yang bersangkutan.
4 Perubahan yang bersifat positif, artinya terjadi adanya pertambahan
perubahan dalam diri individu. Perubahan yang diperoleh senantiasa bertambah sehingga berbeda dengan keadaan sebelumnya. Orang
yang telah belajar akan merasakan ada sesuatu yang lebih banyak, sesuatu yang lebih baik, sesuatu yang lebih luas dalam dirinya.
Misalnya ilmunya menjadi lebih banyak, prestasinya meningkat, kecakapannya lebih baik, dan sebagainya.
5 Perubahan yang bersifat aktif, artinya perubahan itu tidak terjadi
dengan sendirinya, akan tetapi melalui aktivitas individu. Perubahan yang terjadi karena kematangan, bukan hasil pembelajaran karena
terjadi dengan
sendirinya dengan
tahapan-tahapan perkembangannya. Dalam kematangan, perubahan itu akan terjadi
dengan sendirinya meskipun tidak ada usaha pembelajaran. 6
Perubahan yang bersifat permanen menetap, artinya perubahan yang terjadi sebagai hasil pembelajaran akan berada secara kekal
dalam diri individu, setidak-tidaknya untuk masa tertentu. Ini berarti bahwa perubahan yang bersifat sementara seperti sakit, keluar air
mata karena menangis, bersin, dan sebagainya bukan perubahan sebagai hasil pembelajran.
7 Perubahan yang bertujuan dan terarah, artinya perubahan itu terjadi
karena adanya tujuan yang ingin dicapai. Dalam proses pembelajaran, semua aktivitas terarah kepada pencapaian suatu
tujuan tertentu.
b. Hasil pembelajaran ditandai dengan perubahan perilaku secara
keseluruhan. Prinsip ini mengandung makna bahwa perubahan perilaku sebagai hasil pembelajaran meliputi semua aspek perilaku yaitu aspek
perilaku kognitif, konatif, dan afektif atau motorik. c.
Pembelajaran merupakan suatu proses, artinya pembelajaran itu merupakan suatu aktivitas yang berkesinambungan. Di dalam aktivitas
itu terjadi adanya tahapan-tahapan aktivitas yang sistematis dan terarah. Jadi, pembelajaran bukan sebagai suatu benda atau keadaan yang statis,
melainkan merupakan suatu rangkaian aktivitas-aktivitas yang dinamis dan saling berkaitan. Pembelajaran tidak dapat dilepaskan dengan
interaksi individu dengan lingkungannya. Dengan demikian, suatu pembelajaran yang efektif adalah apabila pelajar-pelajar melakukan
perilaku secara aktif. d.
Proses pembelajaran terjadi karena adanya sesuatu yang mendorong dan ada sesuatu tujuan yang akan dicapai. Prinsip ini mengandung makna
bahwa aktivitas pembelajaran itu terjadi karena adanya kebutuhan yang harus dipuaskan, dan adanya tujuan yang akan dicapai.
Pembelajaran merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada dasarnya adalah kehidupan melalui situasi yang nyata dengan tujuan
tertentu. Hal ini berarti bahwa selama individu berada dalam proses pembelajaran hendaknya tercipta suatu kehidupan yang menyenangkan
sehingga memberikan pengalaman yang berarti.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu proses berkesinambungan yang dilakukan oleh individu untuk
memperoleh perubahan perilaku baru.
B. Model Pembelajaran Cooperative Learning