Tindakan Siklus III Hasil Penelitian
Tabel 17 Kategori Data Skor Item Aktualisasi Diri Remaja
Bedasarkan Pengukuran pada Tindakan Siklus III Kategori
Jumlah Item
Presentase
Sangat Rendah X≤ 67,95
Rendah 67,95 X
≤ 90,65 Sedang
90,65 X ≤ 113,35
Tinggi 113,35 X
≤ 136,05 1 Item
⁄ × 100 = 3,8 Sangat Tinggi
X 136,05 25 Item
⁄ × 100 = 96,2
Melihat dari tabel di atas dapat didekripsikan bahwa dalam tindakan III tidak ada item terkategori sangat rendah, rendah, dan sedang. Ada 1
item 3,8 terkategori tinggi, dan 25 96,2 item terkategori sangat tinggi. Digambarkan dalam grafik sebagai berikut:
Gambar 8: Grafik Data Skor Item Aktualisasi Remaja pada Tindakan Siklus III
34 68
102 136
170
1 3
5 7
9 11 13 15 17 19 21 23 25
Ju m
la h
S k
o r
It e
m Ak
tu a
li sa
si
D ir
i
Nomor Item
Pra Tindakan T.I
T. II T.III
b Data Skor Aktualisasi Diri Subjek
Tabel 18 Kategori Skor Aktualisasi Diri Subjek
Bedasarkan Pengukuran pada Tindakan Siklus III
Melihat dari tabel di atas dapat dideskripsikan, pada tindakan siklus III tidak ada remaja memiliki aktualisasi diri kategori sangat
rendah dan rendah. Ada 2 remaja 5,8 memiliki aktualisasi diri kategori sedang, 7 subjek 20,5 memiliki aktualisasi diri kategori
tinggi, dan 25 remaja 73,7 memiliki aktualisasi diri kategori sangat tinggi. Digambarkan dalam grafik sebagai berikut:
Gambar 9: Grafik Skor Aktulisasi Diri Subjek pada Tindakan Siklus III
26 52
78 104
130
1 3
5 7
9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33
Ju m
la h
S ko
r Akt
u a
li sa
si D
ir i
S u
b je
k
Nomor Peserta
Pra Tindakan T. I
T.II T.III
Kategori Jumlah
Subjek Presentase
Sangat Rendah X≤ 52,05
Rendah 102,05 X
≤ 69,35 Sedang
69,35 X ≤ 86,65
2 Subjek ⁄ × 100 = 5,8
Tinggi 86,65 X
≤ 103,95 7 Subjek
⁄ × 100 = 20,5 Sangat Tinggi
X 103,95 25 Subjek
⁄ × 100 = 73,7
2 Data Observasi
Observasi pada tindakan III dilakukan oleh peneliti sendiri. Peneliti mendapatkan data melalui lembar observasi
terstruktur dapat dideskripsikan, bahwa ada peningkatan dari tindakan siklus II ke tindakan siklus III. Ada 8 peserta pasif
dan 10 peserta aktif dalam mengikuti bimbingan kelompok. 15 peserta memiliki antusias mengikuti kegiatan bimbingan
kelompok, 26 peserta yang mengaktualisasikan dirinya melalui sosiodrama, dan berkurangnya peserta yang sibuk
sendiri. Dapat dilihat pada table sebagai berikut:
Tabel 19 Data Observasi Remaja pada Tindakan Siklus III
No Indikator
Hal yang Diamati JLM
1 Peserta yang beraktualisasi
diri melalui sosiodrama. 1.
Peserta tidak hanya melihat teks saat bersosiodrama
2. Peserta dapat melakukan inprofisasi
dalam sosidrama. 26
2 Peserta berperan dalam
sosiodrama atas keinginan sendiri.
1. Tidak perlu disruh untuk berperan
dalam sosiodrama. 15
3 Peserta yang menunjukan
kreativitasnya melalui sosiodrama.
1. Saat dalam naskah terdapat adegan
bernyayi, menari, atau hal lain. Peserta memerankan dengan
sungguh-sungguh. 2.
Mengembangkan naskah drama yang diberikan atau tema yang
diberikan. 3.
Suara yang lantang dalam bermain sosiodrama.
10
4 Peserta malu dalam
menunjukan aktualisasi diri melalui sosiodrama.
1. Berada di belakang teman saat
bermain sosiodrama. 2.
Suara yang kecil dalam bermain sosiodrama.
4
5 Peserta berperan dalam
sosiodrama atas suruhan. 1.
Peserta berperan dalam sosiodrama atas suruhan pembimbing.
2. Peserta berperan dalam sosiodrama
atas suruhan teman-teman. 2
3 Data Wawancara Tindakan III
Wawancara pada tindakan II dilakukan dengan 2 remaja Panti Asuhan. Wawancara dilakukan setelah pelaksanaan
bimbingan kelompok selesai. Hasil wawancara sebagai berikut:
a Remaja pertama berkata bahwa tidak mudah orang
mencapai aktualisasi diri mbak, tapi bagaimana kita berusaha terus untuk mencapai ke arah sana. Setelah 3 kali bimbingan
kelompok dengan sosiodrama, aku lebih memahami dan terus mencoba
untuk mencapai
tingkatan aktualisasi
diri. Sosiodrama hari ini juga mengingatkan bahwa humor
seseorang yang mencapai tingkat aktualisasi diri bukan hanya sekedar lelucon ya mba.
b Remaja kedua berkata aku lebih suka bimbingan dengan
sosiodrama, karena aku bisa mengerti karena mengalami.
6 Peserta sibuk dengan
aktivitas yang lain 1.
Peserta mengobrol dengan teman di sebelahnya.
2. Peserta tidak memperhatikan teman
yang sedang bersosiodrama. 3.
Peserta menjahili temannya. 3
7 Peserta memiliki antusias
tinggi terhadap bimbingan kelompok menggunakan
sosiodrama 1.
Peserta datang tepat waktu. 2.
Peserta tidak pernah absen. 15
8 Peserta yang pasif dalam
bimbingan kelompok 1.
Peserta tidak menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pembimbing.
2. Peserta harus disuruh oleh
pembimbing untuk bersosiodrama. 8
9 Peserta yang aktif dalam
bimbingan kelompok. 1.
Peserta menjawab pertanyaan yang diajukan pembimbing.
2. Peserta melakukan perintah
pembimbing dengan cepat. 10
Katanya orang yang pernah mengalami akan dapat mengambil hikmahnya.
4 Refleksi Tindakan Siklus III
Refleksi tindakan siklus III setelah semua data terkumpul dan diolah oleh peneliti. Secara keseluruhan, proses tindakan
siklus III telah berjalan sesuai dengan rencana, tindakan memberikan bimbingan kelompok menggunakan sosiodrama.
Hasil dari tindakan siklus III sudah terlihat peningkatan aktualisasi diri remaja, hal tersebut nampak pada hasil skala
yang telah diolah. Tindakan siklus III mengalami peningkatan dari tindakan II.
Peneliti selesai melakukan tindakan siklus III mendapatkan konseling dengan seorang remaja putri yang susah untuk
membangun hubungan dengan teman di sekolah maupun di panti. Remaja tersebut memiliki kelebihan dalam indera
keenam, dia merasa terganggu, takut, cemas, dan bingung akan kelebihan yang dimiliki. Peneliti melakukan konseling
terhadap remaja untuk membantu mencari jalan keluar dari masalah yang dihadapi.
Setelah melihat hasil dari data yang telah dioleh peneliti, maka peneliti memutuskan melakukan tindakan siklus IV.
Tindakan siklus IV untuk membuktikan bahwa bimbingan
kelompok menggunakan sosiodrama dapat mengingkatkan aktualisasi diri.