2. Mengukur dan membandingkan peningkatan aktualisasi diri remaja
Panti Asuhan Santo Thomas Ngawen melalui bimbingan kelompok dengan menggunakan sosiodrama pada setiap siklus.
3. Mengukur dan membandingkan peningkatan aktualisasi diri yang sig-
nifikan pada remaja Panti Asuhan Santo Thomas Ngawen pada setiap siklusnya.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan bidang bimbingan dan konseling, khususnya tentang
upaya-upaya peningkatan aktualisasi diri pada remaja Panti Asuhan melalui bimbingan kelompok dengan menggunakan sosiodrama.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Pembimbing Panti Asuhan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk upaya pen- ingkatan aktualisasi diri anak panti asuhan atau siswa di sekolah
melalui layanan bimbingan kelompok. b.
Bagi anak panti asuhan Anak panti asuhan dapat meningkatkan aktualisasi dirinya sehing-
ga dapat mencapai perkembangan kearah yang lebih baik.
c. Bagi peneliti
Penelitian ini merupakan kesempatan untuk berlatih dan men- gaplikasikan ilmu yang telah didapat dalam kuliah dan kelak
berguna sebagai bekal untuk menunjang kompetensi yang di- harapakan dari guru BK di sekolah maupun di luar sekolah.
E. Definisi Operasional
1. Aktualisasi diri adalah suatu proses menjadi diri sendiri pada remaja
dengan mengembangkan potensi mereka dan keunikannya yang ada untuk menjadi pribadi yang utuh.
2. Bimbingan kelompok adalah usaha bantuan pendampingan yang
diberikan secara keseluruhan pada sekelompok remaja yang bertujuan membantu memenuhi kebutuhan dan memecahkan masalah.
3. Sosiodrama adalah suatu metode yang digunakan dalam bimbingan ke-
lompok diberikan pada remaja di Panti Asuhan Santo Thomas Ngawen, bertujuan untuk meningkatkan aktualisasi diri berupa drama
yang dimainkan sekelompok remaja panti asuhan dengan berbagai peran.
7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Dalam bab ini dipaparkan aktualisasi diri, bimbingan kelompok, akutualisasi diri remaja panti asuhan, dan sosiodrama.
A. Hakikat Aktualisasi Diri
1. Pengertian Aktualisasi Diri
Aktualisasi diri adalah pertumbuhan diri individu terhadap perkembangan dan pemenuhan potensi diri yang mereka miliki,
Bernard, 1997: 126. Aktualisasi diri menurut Rogers Schultz, 1991: 46 adalah proses menjadi diri sendiri dan mengembangkan sifat-sifat
serta potensi-potensi yang unik. Aktualisasi diri dipengaruhi oleh biologis, lingkungan, pengalaman, dan belajar.
Aktualisasi diri juga diartikan sebagai proses perkembangan individu atau penemuan jati diri dan berkembangnya potensi yang ada
maupun yang terpendam dalam diri individu Frank, 1987: 51. Potensi yang ada dalam diri individu dapat berkembang bila setiap kebutuhan
dasar dari individu terpenuhi. Kebutuhan dasar merupakan hal yang alami ada dalam diri
individu yang harus dipenuhi, kebutuhan dasar tersebut oleh Maslow disusun dalam hirarki kebutuhan. Hirarki kebutuhan tersusun dari
kebutuhan terendah yaitu kebutuhan jasmani hingga kebutuhan tertinggi yaitu aktualisasi diri. Ada lima tingkatan dalam hirarki
kebutuhan Maslow, yaitu: Bernard, 1997: 128
a. Kebutuhan jasmani
Kebutuhan jasmani meliputi kebutuhan akan pangan, pakaian, dan tempat tinggal maupun kebutuhan biologis.
b. Kebutuhan rasa aman
Kebutuhan rasa aman meliputi kebutuhan akan keamanan beraktivitas, kemerdekaan dari rasa takut ataupun tekanan,
keamanan dari kejadian atau lingkungan yang mengancam. c.
Kebutuhan cinta dan rasa memiliki Kebutuhan cinta dan rasa memiliki meliputi kebutuhan akan
persahabatan, berkeluarga, berkelompok, interaksi dan kasih sayang.
d. Kebutuhan harga diri
Kebutuhan harga diri meliputi kebutuhan akan harga diri, status, prestise, respek, dan penghargaan dari pihak lain.
e. Aktualisasi diri
Kebutuhan aktualisasi diri meliputi kebutuhan akan memenuhi keberadaan diri melalui mengembangkan kemampuan dan
potensi diri. Berdasarkan bahasan aktualisasi diri menurut beberapa ahli seperti
paparan di depan, maka dapat disimpulkan bahwa aktualisasi diri merupakan suatu proses menjadi diri sendiri dengan mengembangkan
potensi individu sesuai dengan keunikannya yang ada untuk menjadi seseorang dengan kepribadian yang utuh dan penuh.